26

1.7K 173 14
                                    

Kai menatap horor ke arah Chanyeol, pria itu kenapa lagi hari ini. Beberapa hari yang lalu marah-marah tidak jelas, lalu sekarang senyum-senyum bahkan bersenandung ria dengan tenang. Jika bisa memilih, Kai lebih memilih Chanyeol dengan sifat dinginnya dulu, itu lebih cocok dengan imeg pria itu di bandingkan sekarang. Menyeramkan.

Kai bahkan diam diam berdoa agar entah setan apa yang merasuki Chanyeol segera keluar, mengingat hanya ada dirinya dan Chanyeol di ruangan besar ini membuat hayalan Kai semakin horor.

"Kai"

Kai menoleh dengan ragu saat pria itu memanggilnya. Chanyeol memanggilnya masih dengan senyuman yang terukir, entah itu memang senyum atau smirk menyeramkan Kai sudah tidak tahu lagi.

'ya tuhan tolong selamatkan Kai ya tuhan, Kai bahkan belum menikah dan memiliki anak anak yang menggemaskan, tolong selamatkan Kai ya tuhan'

"Bagaimana dengan Jadwal hari ini?"

Kai bersyukur, sepertinya Chanyeol tidak sedang kerasukan. Buktinya pria itu masih ingat dengan pekerjaannya "untuk hari ini hanya akan ada makan siang bersama bersama direktur perusahaan Uzumaki company" jawab Kai memeriksa jadwal perusahaan.

"Oh baguslah"

Kai menatap Chanyeol ragu "apa ada yang terjadi denganmu semalam? Apa Wendy memukulmu begitu keras sampai kau hilang kesadaran?"

Kai merentangkan kedua tangannya, menatap Chanyeol dengan kasihan "aku tau ini berat tapi sebagai seorang teman yang baik, aku akan membiarkanmu bersandar di pundakku kali ini"

Chanyeol dengan segera melayangkan ballpoint yang ada di atas mejanya melempar benda tak berdosa itu ke arah kai "sialan kau" kesal Chanyeol.

"Aku hanya cukup bahagia hari ini, dan itu semua karena mu"

"Gomawo" lanjut Chanyeol.

Kai memandang Chanyeol tak percaya dan segera duduk di hadapan Chanyeol "jangan bilang kau berhasil semalam?"

"Whoaa Daebak akhirnya setelah sekian lama"

"Sejujurnya aku kasihan padamu karena selalu menahannya selama ini, aku salut dengan kesabaran mu. Jika jadi kau aku benar benar akan sangat frustasi"

"... Bagaimana rasanya?" Tanya Kai dengan penuh penasaran.

Awalnya Chanyeol tidak paham dengan apa yang dibicarakan Kai namun setelah beberapa detik pria itu baru menyadari ke mana arah pembicaraan mereka sekarang. Dasar pria mesum!

"Ya!! Bukan itu yang ku maksud, kau benar benar harus mencuci otakmu dulu"

"Jangan bilang.... Whoaa ku pikir kau sudah melakukannya, lalu apa yang kau dan Wendy lakukan semalam sampai membuamu seperti orang kerasukan pagi ini?!" Kai benar benar kesal setengah mati, ia tidak pernah mengerti apa yang ada di pikiran Chanyeol. Berteman dengan pria itu selama 8 tahun tidak cukup membuatnya memahami cara berpikir pria itu.

Chanyeol sebenarnya ingin dan bahkan sangat ingin mengumpat serapah pada Kai sekarang, tapi baginya pagi indahnya ini akan sangat di sayangkan jika hanya digunakan untuk bmengumpati pria berkualitan itu, jadi Chanyeol hanya menjawab "kami sudah baikan, dan Wendy mau menerimaku dengan tulus"

"Kami bahkan mm..  berciuman dan tidur bersama semalam"

Oh tuhan dosa apa Kai semasa dulu sampai mempunyai teman sebodoh Chanyeol. Tidak Chanyeol tidak bodoh, pria itu bahkan selalu mendapatkan peringkat pertama selama mereka sekolah dulu tapi entahlah Chanyeol terkadang sangat bodoh bahkan lebih bodoh darinya.

"Berciuman? Tidur bersama?!! Dan kalian tidak melakukan itu?!!"

"Hey dude, aku tidak tau kau benar benar bodoh seperti ini"

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang