Stay With Me

18

Chanyeol menatap satu persatu deretan sepatu yang terpampang di hadapannya. Matanya meneliti dengan seksama setiap sepatu yang ia lewati tau tau ada yang memikat hatinya. Langkah Chanyeol terhenti saat melihat sebuah sepatu tanpa hak berwarna peach, Chanyeol meraihnya dan mengamati dengan seksama. Senyum Chanyeol mereka saat berpikir sepatu ini mungkin akan sangat sesuai dengan Wendy. Chanyeol juga meraih dua pasang sepatu kets berwarna putih dan abu abu tau tau mungkin saja Wendy akan membutuhkannya nanti.

Setelah mengetahui apa yang menyebabkan kaki Wendy terkilir, Chanyeol yang khawatir pergi keluar berniat membeli sepatu baru untuk Wendy nanti. Entahlah tapi Chanyeol tidak tau tokoh sepatu untuk wanita jadi pria itu meminta Kai untuk merekomendasikan beberapa tokoh sepatu yang sesuai karena Chanyeol tau betul sahabatnya itu sudah sangat berpengalaman. Dan sampailah Chanyeol di sini, salah satu tokoh sepatu yang terletak di pusat kota Seoul.

Chanyeol mengeluarkan beberapa lembar won dan menyerahkannya pada pemilik kasir saat mereka mengatakan jumlah yang harus di bayar.

Chanyeol terlalu sibuk memperhatikan sepatu sepatu yang ia beli untuk Wendy membayangkan bagaimana nantinya reaksi Wendy, sampai Chanyeol sendiri tak sadar ia menabrak seseorang dan membuatnya terjatuh.

Chanyeol sontak membantu gadis itu berdiri dan meminta maaf, namun lidahnya seketika kelu saat menyadari siapa sosok gadis itu.

"Lama tak berjumpa Park Chanyeol" gadis itu menunjukan senyum hangat saat meraih uluran tangan Chanyeol. Senyum yang sangat Chanyeol rindukan dan seketika Membuat tubuh Chanyeol mematung.

Bae Irene?

***

Wendy melempar remote tv di atas sofa asal. Merasa jenuh sekaligus bosan dengan aktivitasnya kini. Padahal Wendy berniat untuk bersepeda sore ini tapi Chanyeol melarangnya dengan alasan kaki Wendy, ughh menyebalkan. Dan lagi kenapa Chanyeol belum datang sampai sekarang.  Wendy melirik jam di atas dinding, ini bahkan sudah hampir sejam dan Chanyeol belum juga kembali. Seharusnya Chanyeol sudah kembali dengan ice cream vanila dan jjamyong sejak tadi. Padahal Wendy sudah sangat lapar sekarang.

Wendy meraih handphonenya berusaha mencari nomor kontak Chanyeol dan menghubunginya. Wendy mengumpat saat mendengar nada dering ponsel Chanyeol yang  terdengar dari kamar pria itu. Chanyeol tidak membawa ponselnya. Sial.

Kali ini Wendy memilih mengganti saluran televisi walaupun ia sendiri sudah bosan. Dan entah dari mana pikiran tentang apa yang Chanyeol lakukan padanya tadi kembali terbayang dan membuat jantung Wendy kembali berdetak tak beraturan.

"Arghh.. sial!" Umpat Wendy lalu menenggelamkan wajahnya di antara bantalan sofa.

***

"Bagaimana kabarmu Chan?"

Chanyeol diam, butuh beberapa menit sampai pria itu kembali membuka suara "aku baik, bagaimana denganmu?" Chanyeol berusaha menahan dirinya agar tidak bertindak lebih gegabah. Sungguh dirinya sangat merindukan sosok di hadapannya kini. Sosok yang pergi meninggalkan Chanyeol selama 5 tahun belakangan ini.

Senyum gadis itu merekah mendapat jawaban Chanyeol "aku baik" jawabnya.

Gadis itu Bae Irene kekasih, ah tidak mantan kekasih park Chanyeol setelah ia memutuskan untuk meninggalkan Chanyeol 5 tahun lalu.

"Ini kafe favorit kita dulu" ucap Irene sembari memperhatikan seisi kafe dengan seksama "banyak yang berubah di sini" lanjutnya dengan kekehan kecil.

Sungguh, Chanyeol tidak pernah sanggup untuk kembali bertemu dengan gadis di hadapannya ini. Chanyeol tidak pernah berpikir ia akan bertemu dengan Irene lebih cepat di bandingkan yang ia duga. Padahal sedikit lagi Chanyeol akan benar benar melupakan Irene, padahal Chanyeol sudah menata hatinya dan mulai membuka hati untuk Son Wendy yang notabenenya istri sahnya kini. Tapi nyatanya ia gagal. Bagai sebuah hantaman tubuh Chanyeol hanya dapat terpaku dan membawanya kesini saat gadis di hadapannya itu meminta waktu Chanyeol sebentar.