Wendy menyajikan makanan di atas meja. Dua piring emurice dengan beberapa lauk sudah siap untuk di santap. Wendy menarik napas lega saat merasa sudah cukup. Gadis itu Melirik pintu kamar Chanyeol yang bahkan tidak ada tanda tanda kehidupan sedikitpun di sana.
Entah apa yang terjadi dengan pria Park itu, sejak pulang belanja tadi Chanyeol mengurung dirinya di kamar seharian. Bahkan sejak beberapa jam yang lalu pria itu tidak keluar juga. Wendy melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 19.39 malam. Mendengus kesal sebelum memutuskan untuk memanggil pria Park itu.
Awalnya Wendy hanya mengetuk pelan pintu Chanyeol, tapi bahkan sudah lebih dari tiga kali ketukan pria itu belum juga menanggapi. Wendy menatap pintu kamar Chanyeol kesal sebelum membukanya kasar. Mencari sosok Chanyeol yang entah sejak tadi belum keluar juga. Wendy masuk ke dalam kamar pria itu dan mendapati Chanyeol sedang tertidur dengan posisi salah satu tangan menutup wajah pria itu.
Wendy menarik napas pelan sebelum menarik selimut putih sampai menutupi tubuh Chanyeol. Menatap sebentar wajah polos Chanyeol yang terlihat begitu damai saat tertidur. Wendy akui Chanyeol memang tampan. Tidak heran pria itu sering menjadi pusat perhatian para gadis saat sedang bersama Wendy seperti tadi, memikirkannya saja membuat Wendy kesal sendiri.
Sepertinya Wendy akan makan lebih dulu. Chanyeol sedang tertidur dan Wendy tidak mungkin membangunkannya mengingat kejadian semalam Wendy kali ini sepertinya harus extra sabar menghadapi bayi besar itu. Baru saja Wendy ingin beranjak dari tempatnya, tangan Chanyeol tiba tiba saja menahan pergelangan tangannya membuat langkahnya terhenti.
Wendy berbalik mendapati wajah sayu Chanyeol yang baru bangun.
"Please stay with me"
***
Wendy termenung di bawa balkom kamarnya. Setelah kejadian beberapa waktu yang lalu tadi, Wendy dan Chanyeol makan dengan suasana canggung. Entah karena apa Wendy sendiri tidak tau.
'please stay with me'
Perkataan Chanyeol tadi lagi lagi terulang di benak Wendy. Wendy mengacak rambutnya kesal. Kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkan Chanyeol sekarang. Tangan Wendy menyentuh dadanya. Jantungnya bahkan sekarang bergerak lebih cepat. Sial
Wendy menggeleng kuat. Tidak tidak, ia tidak bisa seperti ini.
Apa yang kau pikirkan Son Wendy...
Wendy mendoak mendapatkan langit malam dengan bulan sabit ditemani bintang bintang kecil di atas. Sangat cantik.
Wendy teringat daddy-nya. Apa yang pria itu lakukan sampai tidak bisa menghubungi Wendy sama sekali akhir akhir ini. Wendy mendengus kesal saat berpikir mungkin saja Daddy sedang sibuk dengan pekerjaannya. Lagi dan lagi.
Ia Mengambil benda berbentuk persegi di dalam saku, benda yang biasa selalu di bawah Wendy handphone. Wendy menekan beberapa angka di atas layar sebelum menempelkan benda itu di samping telinga.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...
Wendy menarik ponselnya kemudian kembali menelpon salah satu kontak di ponselnya dengan nama 'daddy' namun lagi lagi panggilan itu tidak dapat terhubung. Hanya suara operator dari seberang sana.
Wendy menarik napas gelisah. Walaupun ia memang sering terlibat pertengkaran kecil bersama Daddy-nya, Wendy tidak bisa berbohong kalau ia sangat menyayangi sang Daddy dan tidak bisa membenci ayahnya itu. Bahkan sekarang Wendy merindukan Daddy-nya.
'daddy bogoshipo'
***
Chanyeol menarik napas kasar, udara Kanada yang dingin sedikit menganggu kesehatannya. Chanyeol jadi lebih sering merasa tertekan, semacam stres dengan apa yang ada di sekelilingnya. Seharusnya Chanyeol mendengarkan kata kai yang memintanya agar tidak melakukan honeymoon-nya dan Wendy di Kanada mengingat cuaca Kanada yang cukup ekstrim akhir akhir ini.
Lagi, Chanyeol menarik napas kali ini lebih panjang. Chanyeol memang tidak begitu menyukai musim salju, itu membuatnya merasa tertekan. Tapi Chanyeol tidak bisa menahan senyumnya saat mengingat bagaimana Wendy begitu bahagia sampai ke kampung halamannya ini. Seolah olah perasaan takut akan rasa sakitnya mencair.
Melihat bagaimana Wendy tersenyum bahagia dan bagaimana gadis itu tidak sabaran saat berada di bandara Incheon beberapa hari yang lalu sebelum sampai di Kanada. Jujur saja, Chanyeol merasa hatinya menghangat.
Chanyeol melirik ke samping, di mana jendela kaca berukuran besar yang menjadi pembatas balkom kamarnya. Melihat warna putih salju saja membuat mood Chanyeol sedikit turun.
Chanyeol memejamkan matanya. Menarik napas pelan lalu membuangnya. Begitu terus sampai beberapa kali. Ia Berusaha mengatur kembali moodnya.
Sampai suara ketukan kecil dari depan kamarnya membuat mata Chanyeol terbuka. Chanyeol tidak perlu menjawab saat melihat seorang gadis dengan balutan dress selutut berwarna ungu violet berdiri didepan pintu kamarnya.
"Aku sudah mengetuknya tadi, tapi tidak ada sahutan"
Ucapan pertama Wendy cukup untuk membuat Chanyeol paham. Chanyeol hanya diam. Terpaku dengan sosok Wendy. Gadis itu memang sangat stylist tidak heran Wendy sejak kecil sudah menjadi incaran para paparazi.
Wendy melangkah masuk, meletakan secangkir teh hangat yang sempat ia bawa tadi di atas meja.
"Kupikir kau membutuhkannya" Wendy mengangkat bahu menebak.
Selanjutnya tidak ada suara yang memulai percakapan. Wendy dan Chanyeol hanya berdiri di tempat masing masing. Seolah tenggelam dalam pikiran masing-masing.
"Ku rasa aku harus keluar" Wendy tersenyum kaku merasa suasana kamar Chanyeol yang bahkan lebih dingin dibandingkan keadaan di luar sana.
"Son Wendy, sebentar"
Langkah Wendy terhenti berbalik menatap Chanyeol dengan kepala yang sedikit dimiringkan "wae?"
Chanyeol menggaruk tengkuknya gugup. Astaga apa yang ia lakukan. Chanyeol sendiri tidak sadar dengan apa yang baru saja ia lakukan. Chanyeol hanya mengikuti kata hatinya yang meminta Wendy tetap disisinya. Pria itu bahkan tidak tau apa yang akan ia jawab mengingat bagaimana Wendy berdiri di depan pintunya dengan wajah bingung. Jadi Chanyeol hanya mengatakan.
"Bisa temani aku minum?" Ucap Chanyeol dengan mata yang sedikit melirik teh hangat di atas meja sebelum kembali fokus pada gadis berbalut dress ungu violet itu.
Chanyeol menunggu, Menunggu jawaban Wendy. Pria itu sedikit gugup menyadari apa yang baru saja ia katakan. Semuanya di luar kendali. Sungguh. Sudut bibir Chanyeol sedikit tertarik saat Wendy mengangguk kecil dengan senyum hangatnya.
Tobe Continue....
♡♡♡
Hai hai hai~~
Taman teman wattapad ku~
Bentar lagi kan lebaran tinggal hitung hari udah lebaran aja hehehe
Btw, aku mau minta maaf kalo akhir akhir ini jarang update 🙏🙏
Dan juga terimakasih banget buat yang masih tetap baca cerita aku ini
Makasih banget teman teman :")
Karena bentar lagi udah mau lebaran aku mau minta maaf kalau misalnya ada salah sama kalian semua
Mohon maaf lahir dan batin🙏🙏
Tetap dukung 'stay with me' ya teman temanku
GomawoHappy reading🙌
Keep vooment
Gomawo : ))
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionPERHATIAN: Masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerita seperti typo dan kesalahan penulisan °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🍁🍁🍁°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° just by staying beside me everything will be fine Sinopsis: Wendy harus terjebak bersama bodyguardnya body...