1

454 93 18
                                    

THE BOOK

~ 1 ~

~ 1 ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7 tahun berlalu, pasca pergantian raja Magnolia yang baru. Perubahan terjadi secara besar-besaran di kerajaan ini.

Kerajaan yang dahulu mementingkan kesejahteraan rakyat, telah berubah menjadi kerajaan yang mementingkan para petinggi.

Biarpun perekonomian kerajaan ini berkembang, namun hasil yang di torehkan oleh para rakyat, tidak sepadan dengan apa yang mereka terima.

Awalnya memang baik-baik saja, namun semakin waktu berlalu, semakin terasa menyesakkan mereka. Ingin menunjukan rasa ketidak puasan ? coba saja, jika para rakyat ingin mati di bunuh raja saat itu juga.

Tidak ada hubungan yang ramah antara rakyat dan raja seperti pada kepemimpinan Suho. Saat ini, Raja adalah dinding yang terlampau tinggi dan tidak akan pernah bisa mereka lewati, bahkan di dekati.

Tidak ada satupun dari mereka yang tahu bahwa raja terdahulu, yaitu Suho, telah meregang nyawa oleh peristiwa 7 tahun yang lalu. Para rakyat hanya percaya bahwa Suho meninggal dunia akibat sakit parah dan makamnya ditempatkan di tempat keramat, tempat yang tidak boleh dimasuki sembarang orang.

Di ruang kekuasaannya, raja yang telah memimpin selama 7 tahun ini, duduk bersandar pada kursi kebangsaannya. Mata elangnya menatap lurus pada sebuah buku bersampul putih di genggaman tangannya saat ini.

Buku itu tidak lain adalah Alfa.

Senyum diwajah rupawannya mengembang, seiring dengan pikiran betapa kuatnya ia saat ini.

Apa ia sudah mampu memakai kekuatan buku itu ? sayangnya tidak.

Raja Myungsoo, hanya mampu menggunakan sihir dasar saja. Ia sendiri tidak tahu mengapa sampai saat ini belum mampu menggunakan sihir yang tertulis lebih dalam di buku itu.

"Raja ! Kepala pasukan, Tao, hendak bertemu dengan yang mulia raja !"

Myungsoo mengenyit lalu mendongak. Tidak lama kemudian, pintu itu terbuka, kepala pelayan memberi jalan pada seorang pemuda yang merupakan kepala pasukan untuk masuk dan menghadap pada raja.

Pintu itu tertutup kemudian, lalu kepala pasukan itu berjalan mendekat ke arah raja, kemudian berlutut hormat dan memberi salam.

"Kau tidak perlu seperti itu di hadapnku, Tao."

Pemuda itu mendongak lalu terkekeh. Ia kemudian bangkit berdiri dan berdiri tegak. "Aku hanya sedang mencoba menjadi bawahan yang baik. Hahaha."

Myungsoo tersenyum. Tangannya yang sebelumnya memegang buku itu, di gerakan ke pangkuannya lalu melepaskan buku Alfa itu.

"Bagaimana ? apa kau sudah menemukan 'mereka' ?" tanya Myungsoo.

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang