22 (END)

1K 111 58
                                    

THE BOOK

~ 22 ~

~ 22 ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Si seluruh penjuru kerajaan Magnolia kini sudah dalam keadaan kacau balau. Kota-kota besar seperti Magdavez, SanSan, Heizel, Horolobo dan Veregenma mengalami kerusakan yang cukup kacau.

Tidak ada suara riuh para penduduk, semua telah berubah menjadi suara benda besi beradu serta teriakan dan tangisan anak-anak dan perempuan.

Di tanah perbatasan, Kyungsoo mencoba bangkit berdiri setelah merasakan sakit menyerang sekujur tubuhnya. Gadis itu mendongak, memaksakan dirinya untuk berdiri tegap, lalu melihat ke sekeliling.

Mencari darimana sihir yang membantunya berasal.

Keadaan Kyungsoo-pun sudah kacau. Luka di kaki telanjangnya, rambut yang tergerai berantakan, serta gaun putih-hijau yang ia pakai sudah banyak di kotori noda tanah.

"Sshh," ringis gadis itu ketika kembali merasakan sakit di perutnya akibat serangan musuh.

"Arrhhh !!" Kyungsoo terkejut kala mendengar suara aungan di belakangnya. Ia tidak sempat bergerak untuk melindungi diri karena gerakan musuh terlalu cepat.

Namun makhluk itu terlempar seketika bola cahaya putih melesat ke arahnya. Kyungsoo terkejut, sontak ia menoleh ke arah datangnya cahaya itu.

"Ka-kalian..." lirih Kyungsoo.

Jauh di depan matanya, terbang makhluk kecil bersayap. Salah satu diantaranya terbang ke arah Kyungsoo.

"Jangan menyerah ... kami ... bangsa peri ... membantumu," ucap makhluk kecil itu tepat di hadapan Kyungsoo.

Senyum mengembang di wajah Kyungsoo, matanya bahkan sampai berkaca-kaca. Sekarang Kyungsoo percaya bahwa esok masih ada matahari untuk mereka.

Sementara itu, Chanyeol pun ikut terkejut kala beberapa peri termasuk Mazer mereka, mendatangi Chanyeol.

"Kalian ... bagaimana bisa kalian kemari ?" tanya Chanyeol pada peri yang bertubuh lebih besar dibanding yang lain.

Mazer peri itu berdehem. "Kami bangsa peri, bertanggung jawab dengan apa yang terjadi. Kami tidak bisa hanya tinggal diam menunggu kalian. Kami sadar ... bahwa kami juga harus turun tangan langsung untuk mengakhiri semua ini," ucapnya.

Chanyeol tak bisa menahan senyumnya lagi, lalu pemuda itu menoleh pada Kai. "Bi-bisakah anda memulihkan kondisi teman-ku dulu ? dia terluka," ucapnya dengan nada khawatir.

Mazer peri itu menganggu. Dua peri yang bersamanya, terbang menuju Kai, kemudian menyebarkan serbuk emas pada Kai.

Chanyeol terkejut saat melihat tubuh Kai melayang.

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang