5

335 85 1
                                    

THE BOOK

~ 5 ~

~ 5 ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara desiran ombak serta sejuknya hembusan sang angin, menemani Kyungsoo yang saat ini tengah berjalan kecil di pesisir pantai.

Gadis itu bertelanjang kaki, memejamkan matanya sembari terus berjalan. Saat ini hari masihlah sangat pagi, matahari masih sedikit menampak-kan sinarnya, sedangkan gadis itu sudah sibuk berjalan kaki di tepi pantai.

Dirinya tidak hanya sedang berjalan-jalan biasa, Kyungsoo sedang mengingat masa kecil-nya bersama sang kakek dan Myungsoo dulu. Di pulau yang cukup jauh dari kota ini, pulau kecil yang hanya memiliki satu desa.

Bayangan dirinya yang dahulu tertawa gembira sembari mengejar sang kakak, di tambah kakek-nya sedang memancing membuat senyumnya mengembang.

Namun senyum itu luntur disaat ingatan buruk tentang terbakarnya desa itu kembali terbayang. Ditambah sebuah kenyataan bahwa kakaknya sendirilah pelaku penyerangan itu.

"Hhhh," Kyungsoo menghela nafasnya lalu berhenti berjalan. Gadis itu menatap laut lepas lalu berjalan mendekat.

Tangan kanan gadis itu terulur kedepan, di jentikan jarinya dan genangan air yang menyentuh kakinya perhalan terangkat, membentuk sebuah tongkat kecil, sampai ujungnya menyentuh jari gadis itu.

Semakin lama, genangan air itu membentuk gelembung dan tertahan di telapak tangan Kyungsoo.

"Haa !!" Kyungsoo mengarahkan tangannya ke arah lain, membuat gelembung air itu tertembak lalu mengenai sebatang pohon yang terdampar di pasir pantai.

Gelembung itu berhasil mengenai batang pohon itu dan membuat kulit pohon itu rusak. Kyungsoo menghela nafasnya, ditatapnya tangan kanan. "Kemampuanku tidak begitu berkembang," gumamnya.

"Sedang berlatih ?"

Kyungsoo menoleh cepat ke sumber suara, dimana Sehun tengah berdiri sembari bersidekap dada. "Sejak kapan kamu disitu ?" tanya Kyungsoo.

"Baru saja, kulihat kau nampak serius. Dan juga, serangan tadi cukup bagus." Sehun berujar sembari melangkah mendekat pada Kyungsoo.

Gadis itu menunduk, menatap telapak tangannya, lalu menggeleng. "Tadi itu tidak seberapa denganmu. Aku masih sangat lemah," ujarnya.

Sehun mendengus. "Jika kau lemah, kau tidak mungkin bisa menggunakan buku itu. Lagipula, yang bermasalah itu perasaanmu, bukan kekuatanmu."

"Perasaanku ?" ulang Kyungsoo.

Sehun mengangguk. Pemuda itu kemudian mengulurkan tangan kanannya lalu membaca mantra. Seketika pusaran angin membentuk bola tertahan di telapak tangannya.

Di tembaknya pusaran bola itu, mengenai batang pohon yang menjadi sasaran Kyungsoo sebelumnya. Ketika sampai dan mengenai batang pohon itu, pusaran itu meledak dan membuat batang pohon itu hancur berkeping-keping.

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang