4

360 89 8
                                    

THE BOOK

~ 4 ~

~ 4 ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di kuil yang terletak jauh di atas bukit Veregenma, seorang pemuda baru saja menyelesaikan doanya. Pemuda yang dikenal sebagai Ivan itu membungkuk sejenak sebelum dia berdri dan meninggalkan kuil itu.

"Kak Ivan !" baru saja Ivan keluar dari kuil, dirinya sudah di datangi sang adik.

Gadis kecil bernama Lily itu berlari ke arah Ivan lalu memeluknya. "Kakak, apa besok kita jadi ke kota ?"

Ivan mengangguk. "Tentu saja, kakak sudah berjanji kan ?"

"Yeay, kakak tidak boleh berbohong yah. Lily akan sangat marah."

Ivan mengangguk lalu mengusap surai halus gadis itu. Suara langkah kaki yang lain membuatnya mendongak. Di dapatinya sang guru ataupun kakeknya tengah berdiri.

"Kalian ingin pergi kemana ?" tanya Taro, membuat Lily berbalik badan dengan cepat.

Gadis itu kemudian memeluk kaki Taro lalu mendongak. "Kakek, Lily ingin sekali melihat festival lampion di kota. Kakak Ivan sudah janji pada Lily."

Taro mengerutkan dahinya, pria itu beralih menatap Ivan. "Ivan, apa benar itu ?"

Pemuda bertelinga lebar itu mengangguk. "Kakek, aku mengajak Lily karena kulihat dia ingin sekali ke kota untuk melihat festival itu."

Taro menghela nafasnya. Pria itu merendahkan tubuhnya lalu mengusap rambut Lily. "Lily tidak perlu ke kota, yah ? di kota sangat berbahaya. Kakek takut Lily kenapa-kenapa."

Wajah gadis kecil itu menyendu. Ia menunduk-kan kepalanya sembari memainkan jari-jari tangan. "Tapi kakek, Lily ingin sekali saja..." lirih Lily.

"Kakek tahu, tapi kakek pernah cerita apa pada Lily ? Di luar tempat ini, tidak ada yang namanya kabaikan yang murni. Semua orang dapat berubah menjadi jahat. Lily bisa saja dilukai oleh siapapun, sekalipun Lily sudah bersujud meminta maaf."

Ivan tertegun mendengarnya. Apakah seburuk itu dunia luar ? pikirnya.

"Tapi kakek..."

"Kakek ! Ivan janji akan menjaga Lily. Kami tidak akan melakukan hal aneh-aneh," ujar Ivan mencoba meyakinkan Taro.

Dirinya tidak tega melihat Lily menjadi sedih seperti itu. Mau bagaimanapun Lily masihlah kecil. Gadis itu ingin tahu apa yang terjadi di luar tempat ini. Tempat hidupnya sedari bayi sampai sekarang.

"Benar kakek, kak Ivan akan menjaga Lily. Lagipula kak Ivan sangat pandai bertarung. Lily pasti tidak akan berada dalam masalah."

Pada akhirnya, pria tua itu hanya menghela nafas. "Baik, tapi kakek ingin Lily berjanji untuk tidak membuat masalah sekecil apapun, mengerti ?"

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang