•16

6 0 0
                                    


Kita lupakan dulu kejadian ‘memalukan’. Kini Mek, Kew dan juga teman-temannya sedang asyik bermain air. awalnya Kew hanya duduk dipinggiran, namun lama-lama ia tertarik untuk ikut bermain air bersama mereka. Tawa dan canda terus bertebaran saat mereka bersama-sama. Seakan-akan tak pernah ada pertengkaran antara Kew dan Thun.

Thun sadar kembali ketika ia telah sampai dirumahnya. Karena pekerjaannya tadi, seluruh badannya menjadi kaku dan pegal-pegal. Kew menghampirinya dan mengatakan jika dari awal, dirinya sudah memperingatkan jika Thun tak cocok bekerja sepertinya. Thun malah nyinyir, mengatakan jika lain kali ia akan ikut lagi dalam kegiatan seperti hari ini.

Bualoi muncul dan mengacaukan obrolan Thun dengan Kew. Ia berteriak dengan riang, mengatakan jika sekarang Thun terkenal karena wajahnya muncul di TV.

Ternyata benar saja… dalam sekejap, video ketika Thun menjadi Mek langsung menyebar secara luas di televisi. Melihat itu, Thun marah besar, ia menyalahkan Kew atas kejadian yang menimpanya sekarang. Kew membela diri, mengatakan jika ini terjadi bukan atas kehendaknya.

Teman-teman Kew juga mengetahui hal ini. Mereka ikut panik dan Dong mengethaui jika Kew pasti akan marah besar kepadanya.

Melihat segerombolan wartawan yang sudah berdiri didepan rumahnya, Thun menjadi semakin panik. Ia bingung harus berbuat apa. Thun, Kew, Bibi Jan, serta Bualoi tak bisa diam dan terus bergerak sambil memikirkan jalan keluarnya.

Tak jua menemukan ide, akhirnya Kew memutuskan untuk pulang saja kerumahnya. Thun mencegahnya dengan mengatakan jika diluar masih banyak wartawan, sehingga Kew tidak mungkin bisa lolos begitu saja. Kew kekeh dengan keinginannya, ia pergi tanpa menghiraukan perkataan Thun.

Dan terbukti… ketika Kew membuka gerbang, segerombolan wartawan langsung membombardirnya dengan berbagai macam pertanyaan. Bahkan, salah satu wartawan menduga jika Kew ada kekasih Thun. Tak mau, masalah menjadi semakin rumit, Kew akhrinya menyerah dan kembali masuk kedalam rumah Thun.

Saat Kew masuk, Thun sedang sibuk menelpon asistennya, mengatakan jika ada wartawan atau siapapun yang bertanya mengenai keberadaannya, tinggal ceritakan jika dirinya sedang pergi keluar kota atau keluar negeri untuk beberapa bulan kedepan.

Ayah dan ibu Kew melihat tayangan di TV dan merasa kasihan melihat situasi yang harus dihadapi oleh Thun. Sementara itu, keluarga Champagne, terutama ayahnya langsung mengomentari negatif tayangan itu, dan malah menyalahkan Champagne yang tidak mengetahui kondisi Thun.

Kew duduk disamping Thun, ia melihat ada panggilan masuk dari Champagne di HP Thun. Segera, Thun berdiri dan mengangkat telponnya. Champagne khawatir dan bertanya menganai keadaan Thun. dengan santai, Thun menjelaskan jika dirnya baik-baik saja, ia hanya perlu waktu untuk menenangkan diri.

Dari belakang, Kew mengeluarkan ekpresi cemberut setelah mendengar omongan Bualoi yang mengatakan jika Champagne merupakan kekasih Thun.

“Kenapa.. kamu cemburu..” sindir Thun

“Huh? Aku.. cemburu padamu? Untuk apa…” ucap Kew

“Ekspresimu menunjukkan kalau kamu cembuu….” Thun

“Gak usah kepedean deh.. untuk apa aku cemburu pada orang sepertimu… Lihat dirimu sendiri baik-baik!!!” Kew

“Okay.. tak perlu aku, tapi kamu.. Aku mempersilahkanmu untuk melihat diriku yang membuat kamu merasa cemburu seperti itu….” sindir Thun

Meskipun hari sudah larut malam, masih ada beberapa wartawan yang bertahan menunggu diluar rumah Thun. Sementara itu, didalam rumah, Bualoi serta Bibi Jan semakin asik saja menggosipkan Hubungan antara Kew dan Thun. Apalagi, makin kesini mereka melihat gerak-gerik Thun dan Kew yang makin layak untuk disebut sebagai sepasang kekasih.

Two Spirits Love (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang