Thun membawa Champagne kerumahnya, dan sialnya tanpa sepengetahuan Thun, Nee beserta yang lainnya telah berada disana lebih dulu.Suasana menjadi sangat canggung, Champagne mendesak Thun untuk menceritakan hubungan diantara mereka. Namun, Thun diam saja, hingga akhirnya Champagne sendiri yang mengungkapkan jika dirinya akan menikah dengan Thun.
Semua orang yang berada disana, tentu saja kesal sekaligus kecewa setelah mendengarnya. Baik Nee maupun Kew langsung memilih untuk pergi dari tempat ini. Thun berusaha untuk mengejar Kew, namun nampaknya usahanya itu berakhir sia-sia karena Kew benar-benar marah padanya.
Sementara Korn menarik Champagne untuk mengajaknya berbicara empat mata. Champagne malah tertawa, menyindir Korn yang nampaknya cemburu dan menyesal telah memutuskannya. Sayangnya, Korn tak seperti itu, ia malah mengasihani tindakan Champagne saat ini.
"Orang-orang menikah karena cinta! Kalau kamu memaksakannya, masa depan kamu akan berakhir tidak bahagia!" ucap Korn
"Aku gak peduli, akan seperti apa masa depanku. Yang penting adalah sekarang! Aku akan merusak kebahagiaan kalian semua!!!!" tegas Champagne
Kali ini, Krit-pun tak bisa mentolerir sikap Thun. Apapun alasannya, ia tak mau Thun seenaknya membawa-bawa yang namanya 'pernikahan'. Krit tak rela, Thun menikah dengan seseorang yang tak dicintainya. Masalahnya, bukan hanya Thun yang akan berakhir hidup menderita, Kew juga akan merasakan hal yang sama nantinya.
"Kamu telah menghabiskan waktu bertahun-tahun, untuk menemukan sosok gadis yang selalu kamu impi-impikan. Sekarang, setelah kamu menemukannya, kamu malah menyakitinya demi seorang wanita yang sifatnya seperti iblis!!!" tegas Krit
Akibat dari keputusan Thun ini benar-benar membuatnya dijauhi oleh semua orang. Bahkan, Nee sekalipun marah padanya. Thun berusaha menjelaskan jika tindakannya ini supaya ia bisa menangkap Thanong.
"P'Thun,... Aku tak ingin kamu menangkap siapapun! Aku hanya berharap agar kamu bisa terus berada disampingku untuk menjagaku!" tegas Nee yang langsung membanting pintu kamarnya dengan keras.
Kew meminta pendapat teman-temannya. Namun, ia amalah dibuat semakin pusing karena mereka memberikan saran yang berbeda-beda. Phu memintanya untuk meninggalkan Thun, sementara yui memintanya untuk tetap bersabar, karena menurutnya Thun tak bermaksud serius untuk menikahi Champagne.
Champagne pulang ke rumahnya dengan raut wajah yang sangat puas. Ia sudah tak memiliki rasa takut lagi terhadap ancaman siksaaan dari ayahnya. Dengan percaya diri, ia mengatakan jika tak akan ada seorangpun yang bisa menyakitinya lagi. Sekarang ia sudah berubah, ia akan membalaskan dendamnya kepada semua orang yang telah menyakitinya. Ibunya semakin curiga. Ia meyakini, jika sampai sekarang Champagne masih berhubungan dengan Thanong.
Thun menemui Kew, namun Kew terus menghindarinya. Tak mau masalahnya terus berlarut-larut lagi, akhirnya Kew mau berbicara dengan Thun. Mereka saling berhadapan, saling menatap, sama-sama berusaha untuk mengutarakan isi fikirannya.
Thun menjelaskan semuanya, satu hal yang ia pinta yaitu agar Kew mau mempercayainya.
"Mempercayaimu, kemudian membiarkanmu menikah dengannya (Champagne)!!!" Kew
"Aku tidak mungkin menikah dengannya, aku melakukan ini hanya demi mendapatkan Thanong!" Thun
"Kamu fikir, Champagne mau dibohongi olehmu! Pernikahan bukanlah hal sepele. Kamu mau menipunya? Itu bukanlah hal yang mudah! Sekarang coba kamu fikir baik-baik! Kamu mati-matian mengejar Thanong untuk apa? Demi keselamatan kita semua ataukah demi memenuhi keinginan balas dendamu? Aku tahu, kalau itu pasti karena balas dendam!" papar Kew yang membuat Thun langsung terdiam dan tak berani menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Spirits Love (Completed)
Fanfiction"Pernahkah kamu mengalami hal yang sama denganku? Memimpikan seseorang yang bahkan belum pernah aku temui dan aku kenal, namun aku merasa jika kami saling terhubung dan telah mengenal satu sama lain dalam waktu yang lama. Seakan-akan ada sesuatu dar...