3 - Telepon

119 9 4
                                    

Kini Kayla tengah berjalan santai menuju parkiran bersama ketiga temannya. Dan saat mereka semua tiba diparkiran, Kayla langsung pamit kepada mereka semua untuk pulang.

"Bareng gue aja lah Kay." Ujar Lisa yang masih berada diparkiran karena Mily dan Loli sudah pulang terlebih dahulu.

"Gak usah, kak Key bentar lagi juga nyampe"

"Lo yakin? Gue juga gak bisa lama-lama nemenin lo, nyokap gue nyuruh buat mampir di supermarket dulu," ucap Lisa yang tak enak hati karena harus meninggalkan Kayla sendiri.

"Emang gue anak kecil yang harus ditemenin cuma buat nunggu jemputan?"

"Udah gak papa, lo duluan aja gih." Ucap Kayla meyakinkan.

"Eum. Yaudah, gak papa ya gue tinggal?" Tanya Lisa memastikan.

"Iya, santai aja lah Sa" balas Kayla santai. Kemudian Lisa pun mengangguk dan membunyikan klaksonnya satu kali sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan Kayla dan Kayla pun berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu Keynan menjemputnya.

Tak lama setelah kepergian Lisa, tiba-tiba saja sebuah motor vespa putih berhenti tepat dihadapannya. Kayla menengok ke orang yang mengendarai motor tersebut, dan saat dia menengok orang itu langsung tersenyum lebar kearahnya. Tapi dia mengabaikannya.

"Lagi nunggu jemputan ya?" Tanya orang itu. Diam, hanya itu yang dilakukan Kayla. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya dan meninggalkan orang itu, orang itu pun tak tinggal diam, dia melajukan motornya selambat mungkin agar bisa mengimbangi langkah Kayla.

"Mau pulang bareng?" Tanyanya lagi. Kemudian Kayla menengok kembali kearahnya dengan tatapan dinginnya.

"Kasian 'kan sampe sekarang belum ada yang jemput, mending aku anterin aja yuk." Ajaknya yang sama sekali tidak digubris oleh Kayla.

"Kay, aku belum dapet nomor hp kamu" ucapnya lagi.

"Bukan urusan gue." Ucap Kayla datar.

"Tapi Kay-"

Tinntinn

Sebuah suara klakson mobil dari arah belakang mereka membuat Kayla menengok dan segera berjalan menuju mobil tersebut saat tau itu adalah mobil kakaknya Keynan dan mengabaikan Bryan yang terus memanggil namanya sampai dia masuk kedalam mobil.

"Gimana sekolahnya, dek?" Tanya Keynan saat Kayla selesai memasang seatbeltnya.

"B aja" balas Kayla dengan nada datarnya.

"Loh, kok B sih? Kenapa nggak A?" Tanya Keynan yang masih belum dapat memahami ucapan sang adik.

"Maksud Kay biasa aja kak" jawab Kayla malas.

"Oh itu, kirain kamu dapat nilai B. Biasanya juga 'kan A plus terus." Ujar Keynan sambil terkekeh.

"Dek" panggil Keynan yang membuat Kayla menoleh kearahnya kemudian bergumam menjawab panggilannya.

"Tadi itu pacar kamu ya?" Tanya Key yang membuat Kayla mendelik.

"Bukan" balas Kayla malas.

"Oh, kirain" ucap Keynan yang kembali memfokuskan tatapannya pada jalanan di depannya.

"Tumben kakak udah pulang jam segini?" Tanya Kayla yang baru ngeh dengan waktu di jam tangannya yang baru menunjukkan pukul 14.20 siang.

"Iya, tadi kakak ada rapat di luar dan kebetulan kerjaan kakak dikantor juga udah selesai, makanya kakak sekalian jemput kamu aja." Jelas Keynan. Kemudian Kayla ber-oh ria menanggapi cerita sang kakak.

"Nanti malem papa pulang" ucap Keynan yang lagi-lagi membuat Kayla kembali menoleh kearahnya.

"Oh" balas Kayla datar. Kemudian dia mengalihkan pandangan dari kakaknya ke jendela disebelahnya dan memandangi setiap kendaraan yang berlalu-lalang.

DEAR KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang