45 - Tanpa Dia

64 6 0
                                    

6 Year Later

Kayla menuruni undakan tangga di rumahnya dengan tergesa sambil berusaha mengenakan sneli putih kebanggaannya yang setelah bersekolah selama bertahun-tahun ini dia dapatkan. Dengan kegigihannya menggapai cita-cita, kini tertera dengan jelas di nametag sneli Kayla yang di sana terpampang jelas nama Dr.KaylaKatrina.A setelah menyelesaikan pendidikannya selama ini.

Dan untuk Kayla pribadi, dia sedikit merasa bangga dengan pencapaiannya saat ini. Hampir dua tahun terakhir dia bekerja di salah satu rumah sakit yang cukup terkenal di ibu kota sebagai dokter spesialis jantung.

"Pagi, Pa, Kak, Kakak ipar." sapa Kayla riang ketika dia memasuki ruang makan dan mendapati Kelvin yang sudah duduk rapi bersama Keynan dengan setelan jas kantornya, sedangkan Loli hanya mengenakan pakaian rumahan. Gadis itu terkekeh pelan ketika menangkap raut wajah Loli yang berubah merengut karena panggilannya yang sengaja dia buat untuk Loli hanya untuk sekedar menggodanya. Loli memang tidak suka jika Kayla sudah memanggilnya dengan embel-embel Kakak, katanya dia ngerasa kayak udah tua banget padahal dia seumuran dengan Kayla.

Kayla mendekati keduanya lalu mengecup pipi mereka bergantian. Lalu berjalan menghampiri Loli yang kini sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan mertuanya.

Ya, salah satu sahabat Kayla ini telah resmi menjadi Kakak iparnya sejak tiga tahun lalu, dan Kayla juga sudah menjadi seorang Tante.

Benar sekali, Loli dan Keynan sudah mempunyai seorang putra yang baru berusia dua tahun yang kini sibuk dengan mainannya yang berserakan di lantai dekat meja makan.

Loli menjadi sarjana terlebih dahulu dibanding Kayla karena jurusan yang Loli ambil memang tidak sama seperti jurusan yang Kayla ambil. Setelah lulus sarjana, saat itu Keynan melamar Loli tepat di saat wisudanya. Lalu apalagi? Mereka berdua menikah dengan Loli yang selama sejak setahun bekerja sebagai guru di sekolah SMAnya dulu. Wanita beranak satu itu juga menjadi sedikit lebih dewasa dengan menghilangkan sifat lemotnya semenjak dia menjadi seorang ibu, walau mungkin jika sekarang dia masih sedikit lemot itu bisa di katakan wajar karena kelemotannya tidak separah sewaktu dia masih sekolah.

Setelah menikah, Keynan sebenarnya berencana untuk tinggal terpisah dengan Papanya, tapi Kelvin menolak dengan alasan nanti dia akan sendirian di rumah karena suatu saat Kayla akan di boyong suaminya jika ia sudah menikah. Dan alhasil, Keynan menuruti apa saja permintaan Papanya sehingga sampai sekarang dia tinggal bersama Kelvin. Dan menurutnya juga itu sudah keputusan yang benar, kasian juga jika nanti Kelvin benar-benar tinggal sendirian setelah Kayla menikah.

"Hallo Ishan ganteng." sapa Kayla sembari menunduk menyapa Kaishan -putra Loli dan Keynan yang bermain di lantai sambil mencium pipi gembulnya gemas.

"Lho, Kay gak sarapan?" tanya Kelvin ketika melihat Kayla yang hanya mengambil roti yang baru saja di olesi selai nanas oleh Loli.

"Kay ada jadwal praktek pagi ini, Pa." jawabnya seraya berjalan tergesa keluar rumahnya.

"Nanti biar Loli yang anter makan siang buat Kay, Pa." tawarnya yang di setujui oleh Kelvin.

Meski sudah berusia hampir kepala lima, Kelvin masih terlihat segar dan aktif dalam masa kerjanya. Dan mungkin saja, setelah nanti dia benar-benar menginjak usia ke lima puluh, Kelvin akan menyerahkan semua tanggung jawab perusahaannya pada putra sulungnya mengingat Kayla yang lebih memilih untuk menjadi dokter.

Tapi Kelvin sama sekali tak keberatan dengan pilihan putrinya, menurutnya yang lebih penting adalah kebahagiaan putrinya.

Kayla langsung memasuki mobilnya setelah Mang Edi barusaja memberi tahu mobilnya selesai dipanaskan. Setelahnya, Kayla melaju menuju tempatnya bekerja dengan kecepatan yang sedikit dia tambah mengingat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lima belas menit.

DEAR KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang