Ini mungkin akan menjadi hari paling bersejarah di dalam hidup Kayla dan Bryan, karena tepat di hari ini adalah hari H pernikahan mereka.
Sejak tadi mulut Bryan tidak berhenti komat-kamit merafalkan kata ijab kobul untuk nanti. Kakinya juga tidak berhenti untuk mondar-mandir di depan cermin. Jantungnya berdetak cepat kala ia mengingat bahwa beberapa menit lagi dia akan segera menghalalkan Kayla.
"Yaelah Yan, mondar-mandir muluk lo perasaan. Woles dong" kata Brian yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar hotel yang Bryan tempati. Akad nikahnya dengan Kayla memang akan di laksanakan di ballroom hotel ini.
"Lo mah enak tinggal ngomong. Gue panas dingin nih." ketus Bryan menatap adiknya jengah.
"Siapa suruh lo ngebet banget nikah. Lagian apa susahnya sih? Ngafalin berpuluh-puluh konsep buat perebutan tender aja lo bisa, masa buat baca ijab kobul aja gak bisa. Payah!" ledek Brian yang membuat Bryan membelalakan matanya.
"Sekarang lo ngomong gitu. Liat aja bulan depan lo pasti ngerasain hal yang sama sama gue sekarang!" tukas Bryan yang malah membuat Brian memeletkan lidah.
Bryan yang geram dengan tingkah adiknya memilih untuk kembali ngafalin kata-kata buat ijab kobul untuk nanti, mengabaikan Brian yang terus menggodanya.
***
Tangan Bryan sudah mulai mendingin. Dahinya juga sudah di penuhi oleh keringat -bisa luntur bedaknya kalo Bryan begitu terus:v
Ia menatap Pak Penghulu yang duduk di depannya dengan Kelvin dan juga Rian dihadapannya. Bryan menelan salivanya yang mendadak terasa berat.
'Kenapa muka mereka mendadak jadi serem-serem gini ya keliatannya? Atau guenya yang terlalu tegang?' batin Bryan dengan tatapan ngerinya.
Bryan melihat Kayla yang baru datang bersama Lisa, Loli dan Mily dengan senyumannya, seolah menyalurkan semangat pada Bryan.
Bryan mengangguk mantap. 'Semangat Bryan! 1 langkah lagi lo bisa bawa Kayla ke ranjang.' Bryan meringis pelan ketika pikiran kotor dengan kurang ajarnya lewat di pikirannya. Aelah, ngapa Bryan jadi omes gitu ya pemirsah...
Kayla duduk bersama Anna dan Rhea. Itu memang sudah konsepnya. Kayla tidak duduk di samping Bryan.
Bryan mulai fokus ke Pak penghulu di depannya. 'Buset, kumisnya naik turun. Ya ampun Pak, cukur dulu napa tu kumis. Bikin gue salfok tau gak!'
Sudahlah, pikiran Bryan sekarang sedang benar-benar konslet. Mohon abaikanlah:'(
Pak penghulu memulai acara sakral ini. Bryan harus benar-benar siap. Ini adalah tujuan hidupnya. Bryan membaca lafal ijab kobul yang dia hafalin sejak tadi dengan satu tarikan napas dengan tegas dan lantangnya. Hingga para saksi berucap...
"SAH"
Bryan pun bernafas lega.
Akhirnya...Kayla telah sah menjadi istrinya.
Lalu Kayla berjalan menghampirinya dan duduk di samping Bryan. Bryan bisa melihat rona bahagia di wajah Kayla. Dan dapat ia pastikan rona itu juga ada di wajahnya sekarang.
Kayla mencium punggung tangannya.
"Kamu adalah tanggung jawabku sekarang. Masuklah ke duniaku sayang, dan aku akan memberikan seluruh hidupku untukmu." bisik Bryan sebelum kemudian mengecup dahi istrinya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KAYLA
Ficção Adolescente'Mengenal tanpa dasar berkenalan?' Mungkin itu yang terjadi pada seorang Kayla Katrina dan Bryan Mahendra. Walau pada dasarnya wajah pria bernama Bryan itu memang tidak begitu asing baginya. Mengapa demikian? Ikuti cerita mereka dalam sebuah kisah m...