41 - Quality Time

57 6 0
                                    

Ini hari terakhir semua murid kelas 12 Cakrawala melakukan Ujian Nasionalnya. Dan Kayla mau pun Bryan benar-benar menjalankan aturan Kayla dengan disiplin.

Bryan hanya akan mengirimi Kayla satu pesan ketika pagi sebelum berangkat. Sisanya untuk sore hari dan waktu lima menit untuk menelepon Kayla, dia gunakan pada malam hari setelah selesai belajar.

Begitu pun dengan Kayla yang membalas pesan Bryan di waktu yang sama.

Rencananya, siang nanti setelah mereka benar-benar selesai mengerjakan soal ujian, mereka  berencana akan ke Bandara untuk menjemput Brian yang akan pulang dan melanjutkan studynya di Indonesia. Kelulusan Brian di London memang lebih dulu selesai, makanya sekarang dia langsung memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bersiap untuk mendaftar di Universitas terbaik ibu kota.

Kelas 12 Cakrawala kini sudah mulai memasuki ruang ujiannya masing-masing ketika mereka mendengar suara bel pertanda seorang pengawas ujian akan segera masuk ke dalam ruang ujian.

Mata pelajaran terakhir yang mereka ujian selesai dalam waktu 120 menit dengan sangat khidmat dari awal sampai akhir. Singkatnya, hari ini mereka sudah benar-benar terbebas dari pelajaran sekolah. Tinggal menunggu satu minggu lagi sebelum hasil kelulusan mereka di umumkan.

Kayla, Lisa, Mily dan Loli kini berdiri di parkiran sekolah, menunggu kedatangan Bryan, Rafael dan Vino yang juga akan ikut menjemput Brian ke bandara.

"Hei." seru Bryan ketika dia berjalan mendekati keempat cewek yang kini duduk di kap mobil Mily, sedangkan Kayla duduk di atas motor kekasihnya.

"Lama nunggu?" lanjut Bryan lagi saat dia telah benar-benar berada di hadapan Kayla.

Kayla menggeleng kecil menanggapi pertanyaannya, "Enggak" jawabnya pelan.

"Oke guys, nanti kita kumpul di cafe Bunda, setelah itu berangkat bareng buat jemput Brian ke bandara. Gimana? Setuju?" ujar Rafael memberi usulan pada mereka semua.

"Kenapa gak sekarang aja?" tanya Lisa yang angkat bicara terlebih dahulu.

"Karena kalo sekarang, pesawatnya Brian juga belum landing sayangku.." gemas Mily dengan gigi yang menggertak ketika dia mendengar pertanyaan bodoh meluncur dari kedua daun bibir Lisa yang biasanya selalu menjadi yang terbijak di antara mereka.

"Yang udah kangen berat mah gitu, udah gak sabaran pengen ketemu." celetuk Vino dengan kekehannya yang berhasil mengundang tawa ketujuh orang itu.

"Kamu gak cemburu, kan?" bisik Bryan yang bermaksud menggoda Kayla.

Kayla memcebik, "Kamu mau aku cemburu?" tanyanya memutar pertanyaan Bryan padanya.

Kini Bryan yang dibuatnya merengut kesal. "Ya enggak, lah!" balasnya cepat yang membuat Kayla tertawa pelan.

"Ya udah, kalo gitu jangan sok-sok-an ngegoda!" tukas Kayla tajam, membuat Bryan mendengus pelan, tetapi di akhiri kekehan sambil mengacak puncak kepala Kayla pelan.

"So, sekarang kita pulang ke rumah masing-masing buat ganti baju. Setelahnya ke cafe buat jemput Bunda, dia kan juga mau ikut jemput Brian." tutup Bryan yang membuat semua temannya dan teman Kayla mengangguk paham.

"Gue ikut pulang lo ya, Sa." pinta Kayla membuat langkah Lisa yang hendak berjalan menuju mobilnya terhenti.

"Lho, kok sama Lisa sih, yang." protes Bryan dengan tatapan tak setujunya.

Kayla hanya menggidikkan bahunya sekilas lalu tersenyum sangat manis ke arah Bryan sebelum ikut masuk ke mobil Lisa mengabaikan ekspresi menyedihkan yang di pasang Bryan.

"Cup cup...kasian banget sih yang di tinggal pacar sendirian. Hahaha"

Bryan mendelik tajam pada Vino yang baru saja meledeknya, tanpa aba-aba dia langsung menggeplak kepala belakang Vino membuatnya seketika mengaduh, dan Bryan langsung berlari menuju motornya dan langsung melaju menjauhi Vino yang merutukinya.

DEAR KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang