27 - Break Up

60 7 1
                                    

"Sejak kapan?"

Brian terdiam di samping Kayla yang duduk di kursi taman dekat cafe tempat mereka reuni.

"Sejak kapan, Ri!?" oktav suara Kayla tiba-tiba meningkat. Ia memutar 90 derajat badannya hingga kini ia berhadapan langsung dengan Brian yang duduk menyamping.

Brian menghela napas pelan, ia memberanikan diri dengan berbicara sambil menatap mata Kayla. "Sejak kamu mulai deket sama Kakak aku..." ucapnya pelan.

Kayla menatapnya tak percaya. "Selama tiga tahun ini kamu anggap hubungan kita apa, Ri?" Ia menggeleng pelan.

"Aku tau aku salah, aku minta maaf, Kay." Brian menundukkan kepalanya dalam, lalu sepersekian detik kemudian ia kembali mendongak.

Brian meraih dan menggenggam kedua tangan Kayla erat. "Sekarang aku sadar, sangat-sangat sadar kalau selama ini hubungan yang kita jalani hanya sebatas status tanpa cinta. Kita pacaran, kita saling sayang, tapi sayangnya rasa sayang yang kita rasain itu cuma sayang sebatas sahabat, Kay." Brian menangkup kedua pipi Kayla, menghapus air mata yang membasahi kedua pipi itu. Lalu Brian mencium kedua mata Kayla bergantian.

"Yang aku cintai bukan kamu. Semenjak aku tau kamu deket sama Bryan, aku mulai tanya sama Lisa, aku minta buat dia selalu awasin kamu sama Bryan. Dan tanpa sadar rasa itu muncul, entah kenapa setelah bertahun-tahun kita bertiga sahabatan, aku malah ngerasain rasa yang berbeda sama dia. Awalnya aku menentang kata hati aku, tapi aku udah gak bisa nyembunyiin perasaan aku lagi. Maafin aku, Kay. Maaf." Brian menarik tubuh Kayla perlahan ke dalam dekapannya. Kayla menangis tanpa mengeluarkan suara.

"Maaf." lirih Kayla membuat Brian semakin mengeratkan pelukannya. "Aku juga minta maaf."

"Kay..." panggil seseorang dari arah belakang mereka berdua. Membuat Kayla bangkit dan menegakkan tubuhnya setelah Brian mengurai pelukannya. "Maafin gue." ujar orang itu lagi.

Kayla menggelengkan kepalanya pelan. "Sekarang kalian bisa mulai dari awal. Gue sama Brian juga udah putus 'kan? Sejak...kalian mau ngakuin semuanya." Kayla mengangkat kedua sudut bibirnya sehingga membuat lengkungan senyum terukir di wajahnya.

"G-gue..gue bener-bener minta maaf." Lisa menghamburkan tubuhnya memeluk Kayla erat. Kayla menggerakan kedua tangannya untuk membalas pelukan Lisa dengan tak kalah eratnya.

"Jangan buat gue malu dengan lo terus minta maaf sama gue." ucapnya sambil mengurai pelukan Lisa. Kayla menggeser duduknya agar Lisa bisa ikut duduk di sampingnya.

"Dari kecil kita bertiga udah sahabatan 'kan?" tanya Kayla menatap Brian dan Lisa bergantian. Ia duduk di tengah-tengah mereka berdua. "Yang di bilang Brian itu bener. Bahkan Mily aja pernah ngomong sama gue kalo selama ini gue cuma macarin sahabat gue dengan tanpa milikin hatinya."

"Gue terlalu egois buat mertahanin hubungan yang sebenernya gak pernah dilandasi oleh cinta." Kayla menarik pundak Lisa sehingga Lisa bersandar di pundaknya, dan dia menyenderkan kepalanya pada bahu Brian. Brian mengelus kepalanya pelan. "Gue lebih bahagia kalo kalian berdua sama-sama. Karena hubungan kalian bener-bener udah dilandasi oleh rasa cinta. Walau awalnya kalian berdua juga ada salahnya karena ngejalin hubungan di belakang gue." ujar Kayla dengan bergumam, membuat Brian terkekeh pelan. Ia menangkap ada nada kecewa dalam ucapan Kayla.

"Harusnya kalian ngomong jujur sama gue, karena gue juga gak pernah cinta sama Brian.." Kayla mengerucutkan bibirnya.

"Gimana gue mau ngomong jujur? Gue takut lo jadi benci sama gue dan lo gak mau lagi sahabatan sama gue!" balas Lisa ketus.

Kayla mendongak, menatap Brian yang tertawa pelan dengan tatapan kesalnya. "Kalian gak pernah berubah! Dari kecil selalu nyebelin!!" rajuknya semakin memonyongkan bibirnya. Membuat Brian gemas dan akhirnya mencubit bibir ranum itu.

DEAR KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang