Hari yang di tunggu-tunggu semua murid kelas 12 Cakrawala akhirnya terjadi. Yap, tepat hari ini adalah acara Graduation untuk kelas 12.
Kayla turun dari mobil dengan diikuti Anna yang kemudian berdiri di sampingnya. Ia terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya berwarna abu juga heels yang senada dan rambut yang di sanggul. Kayla memang berangkat ke sekolah bersama Anna karena tadi pagi, wanita paruh baya itu langsung meminta izin pada Kelvin untuk Kayla agar berangkat bersamanya saja ketika saat itu Kayla baru saja akan masuk ke dalam mobil sang Papa. Dan Kelvin pun tak keberatan, jika Kayla memang ingin berangkat bersama Anna.
"Kamu terlihat sangat cantik, sayang." ujar Anna untuk yang kesekian kalinya, sampai sedari tadi Kayla bersemu sendiri karena tak hentinya mendapat pujian dari sang ibu meski sebenarnya jika dilihat Anna pun tak kalah cantik dengan Kayla yang memang wajah mereka hampir identik.
Tiba-tiba dari arah yang berlawanan dengan keduanya beberapa wartawan yang sengaja menunggu di tempat acara Graduatin Kayla berjalan menghampiri Anna dengan rentetan pertanyaan yang tak henti dilayangkan pada wanita itu. Kayla sampai kesilauan sendiri akibat jepretan blitz kamera yang beberapa kali kerap mengambil gambarnya bersama Anna.
"Mohon pengertiannya semua, kami akan secepatnya mengadakan konferensi pers. Jadi semua harap bersabar karena ini bukan waktu yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan kalian." sela Arlan sambil mencoba melindungi Kayla dan istrinya saat para wartawan itu akhirnya memberikan jalan untuk Anna dan Kayla masuk ke sekolah.
Kayla dan Anna bernapas lega saat akhirnya mereka terbebas dari kejaran para wartawan, mereka berdua saling melirik, terdiam beberapa saat sebelum kemudian mereka berdua tertawa bersama.
"Kamu masuk duluan gak papa, sayang? Mama mau nemuin Papa Arlan dulu." ujar Anna ketika dia dan Kayla sudah berada di ambang pintu aula sekolah dimana acara Graduation di adakan.
Kayla hanya mengangguk sekilas menjawab pertanyaan Anna sebelum akhirnya Anna meninggalkannya menuju parkiran dimana suaminya berada.
"Kay." seru Mily saat Kayla baru saja akan melanjutkan langkahnya memasuki aula yang ternyata masih sedikit orang yang datang karena waktunya pun masih terbilang cukup pagi.
Mily yang memakai kebaya berwarna baby pink tersenyum lebar dengan Loli yang berjalan di sebelahnya dengan kebaya baby bluenya. Lalu kemudian di susul oleh Lisa yang saat ini memakai kebaya berwarna mocca sambil berjalan bergandengan bersama Brian yang hanya memakai kemeja yang senada dengan warna kebaya yang dikenakan Lisa.
"Lo cantik banget!" heboh Mily sambil mengguncang bahu Kayla pelan.
"Gue tahu!" sentak Kayla yang membuat Mily seketika menatapnya aneh.
"Sejak kapan lo jadi narsis?" tanya Mily yang malah membuat Kayla terkekeh pelan.
"Kakak lo mana, Ri? Lo gak bareng dia?" tanya Kayla mengalihkan tatapannya pada Brian tanpa mengindahkan pertanyaan Mily barusan.
"Bareng kok, dia ke toilet bentar katanya." jawab Brian yang di anggukki oleh Kayla.
Seketika Kayla menoleh ketika merasakan tepukan pelan di bahunya, membuat dia menoleh ke arah belakangnya yang ternyata di sana sudah berdiri seorang cowok yang memakai celana bahan dan baju batik berwarna maroon. Lantas Kayla ikut tersenyum kala sosok yang kini di tatapnya menyunggingkan senyum manis.
"Kita ke kantin yuk." ajak Bryan kemudian setelah sebelumnya hanya terdiam dan saling menumbuk iris mata bersama Kayla. "Ada yang mau aku bicarain juga." lanjutnya yang seketika membuat Kayla menautkan alisnya bingung saat menangkap ekspresi wajah Bryan yang berubah serius.
Setelahnya, mereka semua pun berjalan bersama menuju kantin dan duduk berkumpul di satu meja. Di tambah dengan kedatangan Vino dan Rafael yang kini juga ikut bergabung bersama mereka semua.
Kayla duduk berhadapan dengan Bryan yang sedari sejak mereka sampai di kantin yang di lakukan cowok itu hanyalah menatapnya.
"Kamu cantik." beo Bryan dengan sunggingan manisnya.
"Kamu juga." balas Kayla yang malah membuat Loli yang duduk tepat di sampingnya menatapnya tak percaya.
"Maksud Kay apa? Masa Bryan di bilang cantik sih." sergahnya saat barusan tak sengaja telinganya menangkap pembicaraan Kayla dan Bryan.
Semua orang tertawa setelah mendengar celetukan Loli yang sepertinya salah paham dengan ucapan Kayla pada Bryan.
"Maksud Kay bukan gitu, Li. Dia cuma muji Bryan balik dengan artian dia ngomong kalo Bryan juga gak kalah tampan." jelas Lisa dengan pipi memerahnya akibat tawa yang ia tahan.
Gadis dengan pipi bulat itu menggelengkan kepalanya pelan, "Loli gak paham." keluhnya menatap Lisa sendu.
"Sini, biar aku jelasin." sahut Keynan yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang Loli entah sejak kapan.
"Kak Key kapan dateng?" tanya Mily mewakili semua temannya yang baru saja hendak bicara demikian.
Keynan menggidik acuh. "Gue pinjem Loli bentar, ya." ujar Keynan yang kemudian menarik tangan Loli perlahan sampai menjauh dari mereka semua yang hanya melongo melihat Keynan pergi begitu saja dengan Loli tanpa menunggu jawaban dari mereka semua.
"Possesivenya abang lo, Kay." cibir Vino yang membuat Kayla mendelik tajam padanya.
"Yang lo ledekin Kakak gue, Vin." sentak Kayla membuat Vino seketika membungkam mulutnya.
Mereka semua kini kembali ke kegiatannya masing-masing dengan Mily yang entah mendebatkan apa bersama Vino, sedangkan Rafael hanya menonton saja. Entah kenapa cewek itu memang selalu membesar-besarkan sesuatu masalah ketika sedang di bicarakan. Dan Lisa, dia terlihat sibuk mengobrol dengan Brian. Tak jauh berbeda dengan Kayla yang kini menatap Bryan bingung.
"Katanya mau ngomongin sesuatu sama aku." ujarnya kemudian membuat Bryan tersentak yang malah menimbulkan tanda tanya besar di kepala Kayla. Pasalnya tak biasanya Bryan bertingkah seperti ini.
"Bunda udah di sini?" tanya Kayla akhirnya mengalihkan pertanyaannya karena dia sedikit mengerti setelah membaca suasana ini bukan waktu yang tepat untuknya memaksa Bryan agar membicarakan apa yang sebenarnya mau ia bicarakan.
Bryan mengangguk pelan, "Udah. Bunda lagi ngobrol sama Ayah." jawabnya pelan.
Kayla mengangguk mengerti. Dan setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara keduanya. Bryan yang terlihat sedang bimbang di mata Kayla dan Kayla yang bingung akan sikapnya saat ini. Sebenarnya apa yang terjadi pada prianya itu.
Sampai akhirnya tak terasa waktu berjalan sangat cepat hingga sebuah pengumuman dari alat pengeras suara yang terdengar seantero sekolah berbunyi dan memberitahukan bahwa ini saatnya untuk acara segera di mulai dan semua kelas 12 di harapkan untuk segera berkumpul di aula, dimana tempat acara akan di gelar.
Tanpa berniat memperlambat waktu, akhirnya semua murid kelas 12 yang masih berada di luar aula segera masuk, begitu pun dengan Kayla yang berjalan bersama teman-temannya menuju aula.
***
Tbc
KALO DI PIKIR PARTNYA KEPENDEKAN GAK SIH? MASALAHNYA AUTHOR SEBENERNYA GAK ADA IDE BUAT KELANJUTAN PART INI:DDAN YANG PENASARAN BRYAN MAU NGOMONGIN TENTANG APA AYO UNJUK TANGAN;V NGAREP BANGET ADA YANG RESPON LU THOR THOR.
TAPI WAGELASEH LAH, MESKI BEGITU AUTHOR BAHAGIA KOK MESKI CUMA ADA YANG NUMPANG LEWAT DAN BACA CERITANYA SEKILAS. DAN AUTHOR PASTI LEBIH BAHAGIA LAGI KALO KALIAN SEMUA SUKA SAMA CERITANYA TERUS DI TAMBAH KE LIST READING SAMPAI NGASIH VOTE BAHKAN COMMENT JUGA :')
GAK BERHARAP BANYAK, CUMA AUTHOR MINTA HARGAI SEDIKIT USAHA AUTHOR BUAT LANJUTIN CERITA INI. HANYA UNTUK SEKEDAR APRESIASI SAJA, AUTHOR MINTA SEDIKIT PERHATIANNYA PADA TEMEN-TEMEN SEMUA. KARENA VOTE DAN COMMENT DARI KALIAN ADALAH SEMANGAT TERSENDIRI BAGI AUTHORNYA :D
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KAYLA
Teen Fiction'Mengenal tanpa dasar berkenalan?' Mungkin itu yang terjadi pada seorang Kayla Katrina dan Bryan Mahendra. Walau pada dasarnya wajah pria bernama Bryan itu memang tidak begitu asing baginya. Mengapa demikian? Ikuti cerita mereka dalam sebuah kisah m...