"Pagi Pa, Kak.." sapa Kayla saat baru turun dari atas dan menghampiri Keynan juga Kelvin yang sedang sarapan bersama.
"Pagi sayang. Gimana? Tidurnya nyenyak?"
"Nyenyak kok Pa." Kayla tersenyum hangat saat menjawab pertanyaan sang Papa lalu mulai mengulurkan tangan mengambil nasi goreng untuk sarapan.
"Kalo kamu masih capek gak usah sekolah dulu aja Kay, nanti Kakak yang izinin sama guru kamu" kata Keynan menatap Kayla serius.
"Kay nggak capek Kak...kan tadi malem Kay istirahat cukup." Kayla kembali tersenyum meyakinkan Keynan.
"Yaudah gak papa kalo kamu bener-bener udah fresh lagi." Kayla hanya tersenyum singkat menanggapi ucapan Keynan.
"Nanti kamu berangkat bareng Papa ya Kay.." Kelvin menoleh sekilas pada putri bungsunya yang kini fokus pada sarapan di mejanya.
"Lho, emang Kakak mau kemana?" Kayla melirik menatap Keynan penuh tanya.
"Kakak ada meeting penting hari ini." jawab Keynan membuat Kayla manggut-manggut mengerti.
"Oh yaudah."
"Papa udah selesai, kamu beresin dulu sarapannya nanti Papa tunggu di luar ya."
"Iya Pa." Kayla mengangguk sekilas sebelum kembali melanjutkan makan dengan Kelvin yang berjalan keluar rumah untuk menghangatkan mobilnya.
"Kay juga udah selesai Kak, Kay berangkat sekarang." Kayla meminum jus segar yang tersedia di meja kemudian berdiri menghampiri Keynan, mencium pipi Keynan kilat lalu berlari kecil keluar rumah.
"Pa.." panggil Kayla lalu ikut masuk ke dalam mobil Kelvin.
"Berangkat sekarang?" tanya Kelvin saat Kayla baru saja duduk dikursi penumpang disampingnya yang hanya dibalas anggukkan oleh Kayla.
Kemudian Kelvin mulai melajukan mobilnya, menekan klakson satu kali membuat seorang satpam langsung membuka lebar gerbang rumahnya.
"Sekolah kamu gimana sayang?" Kelvin mulai membuka pembicaraan.
"Gak gimana-gimana Pa," Kayla mulai membuka ponselnya, mengecek siapa tau ada notif pesan dari sahabat-sahabatnya dan juga 'dia'.
"Kata kamu dia mau pulang." kata Kelvin melirik putrinya sekilas.
"Heem." tatapan Kayla yang biasanya datar dan dingin tiba-tiba saja menyorot sedih handphonenya saat membuka salah satu room chatnya dengan seseorang, "Tapi katanya gak jadi sekarang-sekarang," lanjutnya lirih.
"Lho, kenapa?" tanya Kelvin heran, kembali menoleh sekilas pada Kayla.
Kayla menggeleng kecil, "Gak tau...mungkin masih ada urusan aja"
"Dia pasti pulang." kata Kelvin berusaha menghibur Kayla.
"O iya sayang, dua bulan lagi kamu ujian kan?"
"Iya, kenapa emang Pa?"
"Kamu lupa?"
Kayla menatap sang Papa dengan raut wajah bingung,"Lupa apa?" tanyanya tak mengerti.
"Tepat setelah ujian kamu kan ulang tahun." Kelvin menjawab kebingungan Kayla.
"Ah, itu..Kay lupa"
"Gara-gara terus kepikiran dia?" tanya Kelvin skiptis sedangkan Kayla hanya diam saja tak berniat untuk menjawab pertanyaan sang Papa.
Beberapa puluh menit kemudian Kelvin menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang sekolah Kayla. Setelah pertanyaan terakhirnya yang tak kunjung di jawab oleh Kayla, Kelvin memutuskan untuk diam saja menunggu sampai putrinya sendiri yang menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KAYLA
Teen Fiction'Mengenal tanpa dasar berkenalan?' Mungkin itu yang terjadi pada seorang Kayla Katrina dan Bryan Mahendra. Walau pada dasarnya wajah pria bernama Bryan itu memang tidak begitu asing baginya. Mengapa demikian? Ikuti cerita mereka dalam sebuah kisah m...