Hari ini adalah hari terakhir acara camping kelas 12 Cakrawala di adakan dan sekarang semua murid di kumpulkan di depan tendanya masing-masing.
"Baiklah semua, mungkin pesan dari kakak di cukupkan sekian dan sekarang kalian silahkan bereskan tendanya masing-masing sebelum kita berangkat untuk kembali ke Jakarta." Tutup seorang pembina camping yang langsung dilaksanakan oleh semua murid kelas 12 itu.
Semenjak kejadian saat Kayla meminta maaf pada Bryan, Bryan mulai memberanikan diri kembali mendekati Kayla. Kayla pun tidak menolak, hanya saja cara berbicara dan sikap dinginnya tetap melekat karena itu memang sifat dan tabiat seorang Kayla Katrina.
"Aku boleh duduk disini?" tanya Bryan saat baru masuk ke dalam bis dan melihat kursi di sebelah Kayla kosong.
"Hmm." balas Kayla bergumam yang membuat Bryan melebarkan senyumannya sehingga terlihat jelas lesung pipinya.
"Kay.." Bryan memanggil.
"Hmm."
"Aku mau tanya boleh?"
"Itu lo udah nanya!" balas Kayla menatap Bryan sinis yang kini malah membuat Bryan terkekeh pelan karena kekonyolannya sendiri.
"Iya, maksud aku tuh nanya sesuatu hal yang lebih penting daripada pertanyaan barusan.."
"Ngomong aja," titah Kayla yang membuat Bryan kembali melebarkan senyumannya.
"Aku masih suka ganggu kamu gak?" tanya Bryan to the point yang malah membuat Kayla menautkan alisnya tak mengerti.
"Maksud lo?" Kayla menoleh ke arah Bryan dengan alis terangkat satu.
"Kamu kan pernah bilang kalo kehadiran aku itu suka ganggu kamu, kamu gak nyaman banget.." jelas Bryan menjawab semua pertanyaan yang mungkin saja tebersit di pikiran Kayla, walau dirinya sendiri tidak yakin karena dia cukup tau diri bahwa dirinya tidak cukup penting bagi Kayla.
"Ah, itu...gue kan udah minta maaf, kenapa lo bahas lagi?" jawaban datar Kayla membuat Bryan menatap lekat Kayla, "Gue tau gue itu cantik, gak usah diliatin kayak gitu juga!" sinis Kayla menyadarkan kembali Bryan dari lamunannya.
"Sejak kapan kamu berubah narsis kayak gini?" Bryan tertawa pelan saat menangkap raut salah tingkah Kayla karena ucapannya.
"Sorry, mulut gue tadi cuma lagi keseleo dikit" balas Kayla lebih ngaco.
"Kembali ke topik awal Kay." pinta Bryan menatap Kayla serius yang hanya mengangguk kecil menanggapi ucapannya. "Lo masih ngerasa keganggu sama kehadiran gue?" ulang Bryan dengan tatapan yang tak pernah beralih dari wajah Kayla.
"Sebenernya lo cukup ganggu.." jujur Kayla, membuat tatapan Bryan seketika meredup,"Soalnya gue gak terlalu biasa ada orang lain yang ganggu gue selain keluarga sama sahabat-sahabat gue.." lanjutnya lebih serius, kini Kayla membalas tatapan Bryan dengan lebih serius lagi.
"Tapi, gue sadar..dengan gue bersikap angkuh, dingin dan sinis malah membuat orang-orang gak nyaman berada di deket gue kecuali keluarga sama sahabat-sahabat gue...itu juga masih mungkin, gak ada yang tau isi hati mereka selain Tuhan dan diri mereka sendiri." Kayla kembali memfokuskan padangannya pada sebuah novel yang sejak dia masuk ke dalam bis sudah ada dalam genggamannya.
"Tapi, dengan begitu kamu juga menambah dan memperkuat keinginan orang-orang di luar sana yang mau tau dan mengenal kamu lebih dalam lagi, karena dengan kamu bersikap tertutup seperti itu membuat orang-orang penasaran sama kamu karena kamu salah satu dari orang-orang penuh misteri lainnya." jelas Bryan panjang lebar kali tinggi yang membuat Kayla kembali menoleh padanya, hanya sekilas.
"Termasuk lo.." Kayla menggantungkan ucapannya, menghela napas pelan,"Lo juga cuma penasaran aja sama gue." lanjutnya dengan nada datar seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR KAYLA
Teen Fiction'Mengenal tanpa dasar berkenalan?' Mungkin itu yang terjadi pada seorang Kayla Katrina dan Bryan Mahendra. Walau pada dasarnya wajah pria bernama Bryan itu memang tidak begitu asing baginya. Mengapa demikian? Ikuti cerita mereka dalam sebuah kisah m...