10 // Yang Berubah

1.2K 131 17
                                    

°Happy reading°
___


"Maaf, Anda menghalangi jalan kami. Kami sedang buru-buru. Bisakah Anda minggir?"

Boruto menoleh, mendapati seorang perawat wanita berpakaian putih dengan garis merah muda tengah berdiri di sisi kanannya. Di hadapan perawat itu, seorang wanita separuh baya tampak duduk di kursi roda.

"Maaf," gumam Boruto, lalu berjalan menepi.

Moegi menyimpan ponselnya. "Duduk saja, Boruto."

Boruto diam sejenak, lalu mengambil tempat duduk di sisi kanan Moegi. Ia dan Moegi belum akrab betul. Karena itu, tadi ia ragu untuk duduk di dekat Moegi.

Moegi menoleh, barusan, ia mendengar Boruto menghela napasnya.

"Apa Anda tidak khawatir pada Ai?" tanya Boruto.

Moegi kembali melihat ke depan, menatap seorang perawat yang tengah melintas. "Tentu aku khawatir. Bukan hanya khawatir, aku juga k-kasihan padanya."

Boruto mengernyit sejenak. "Kasihan?"

"Iya."

Boruto diam.

"Ibunya Ai sudah kutelepon, ya. Mungkin sebentar lagi beliau tiba di sini." Moegi berdiri. "Aku mau pergi ke bank yang ada di depan rumah sakit dulu. Kau tetap di sini dan jaga Ai."

"Bank? Untuk apa?"

"Mengambil sejumlah uangku untuk biaya perawatan Ai."

Boruto menggeleng. "Tak perlu. Ai dibawa ke rumah sakit karena keputusanku. Karena itu, akulah yang bertanggung jawab atas biaya perawatannya."

Moegi mengerjap. Ia sedikit menunduk, menatap Boruto yang masih duduk di tempatnya.

"Duduklah kembali. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan," ucap Boruto.

Moegi menatap wajah Boruto. "Sebenarnya, kamu itu siapa?"

"Meogi?!" Seorang wanita berambut cokelat setengah berseru. Langkahnya tampak buru-buru.

Moegi dan Boruto menoleh.

"Bibi Mei?" gumam Moegi.

"Ai di mana?" Wanita berambut cokelat itu berdiri di sebelah Moegi. Maniknya tampak berkaca-kaca.

"Bibi tenang, ya. Ai ada di dalam," jawab Moegi.

Wanita itu menggeleng pelan. Air mukanya benar-benar menunjukkan bahwa ia khawatir pada Ai. "Moegi, kenapa kamu membawa Ai ke rumah sakit?"

Boruto menatap wajah Mei dengan penasaran. Berdeham pelan, Boruto lalu berdiri.

Mei menoleh, menyadari bahwa ada Boruto yang kini berdiri di hadapannya.

"Anda ... siapa?" tanya Mei. Ia menatap Boruto sendu.

"Saya Boruto, Bi. Saya yang membawa Ai ke rumah sakit ini," jawab Boruto. Boruto mengulas senyumnya, berusaha tampak ramah. "Bibi ingat, kita pernah bertemu di stasiun, lho?"

Chūsei Kokoro [BoruSara Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang