°Happy reading°
___"Udah." Rei meletakkan botol air mineralnya di atas dashboard. Ia baru selesai meminum air mineralnya.
Yuki menyentuh puncak kepala Rei. Tangan Yuki tampak gemetar selama beberapa saat, sebelum pada akhirnya, ia mengusap kepala Rei. Wanita itu menyisir rambut Rei dengan jari-jarinya.
"Ayah, masih lama ya, sampainya?" tanya Rei.
"Sebentar lagi, kok," jawab Boruto.
Mendengar kata 'ayah' terucap dari mulut Rei, membuat Yuki merasa tak nyaman. Yuki pun menyudahi kegiatannya menyisir rambut Rei. Wanita itu lalu memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.
"Ayah? Jadi, anak yang ada di pangkuanku ini adalah putra Boruto." Yuki menghela napasnya. "Jika Boruto sudah memiliki anak, tentulah ia juga telah memiliki istri."
"Sudah hampir sampai." Boruto angkat suara.
Yuki menyandarkan kepalanya pada kaca jendela mobil. Kedua matanya terpejam sejenak. "Di mana Ibunya Rei? Kenapa Boruto tidak membawanya untuk ikut berlibur? Aku jadi merasa tak nyaman. Bagaimana bisa, Boruto malah tidak membawa istrinya untuk berlibur, sedangkan aku dibawa olehnya?"
"Sampai!" Rei merentangkan kedua tangannya. Netra birunya berbinar senang.
Yuki mengerjap, lalu menegakkan posisi duduknya. Menatap ke depan, Yuki melihat ada banyak mobil yang terpakir rapi.
"Tempat parkir?" Yuki menoleh pada Boruto.
"Kita parkirkan mobil ini dulu. Tamannya ada di sebelah kanan area parkir ini, kok. Tinggal berjalan sedikit, maka kita akan tiba di taman," jelas Boruto.
Yuki mengerjap. "Oh, begitu ternyata."
🍁🍁🍁
Rei melompat gembira. Ia menunjuk gerbang masuk taman yang ada di depan sana. "Ada boneka salju, Ayah!"
Boruto mengangguk. Ia juga melihatnya. Di gerbang masuk taman, ada dua boneka salju yang menyambut kedatangan mereka.
"Taman ini cukup luas. Banyak boneka salju dengan bentuk yang beragam tersebar di segala penjuru taman. Karena ini taman milik pemerintah kota, maka untuk masuk ke taman ini biayanya tak terlalu mahal. Makanya, ada banyak masyarakat kota yang berlibur ke sini," jelas Boruto pada Yuki.
Yuki mengangguk pelan meski ia tak menoleh pada Boruto. Wanita itu sibuk memandang sekelilingnya. Ia terlalu terpesona pada tempat ini.
Boruto tersenyum kecil melihat kegirangan Rei. Ia mempererat genggaman tangannya pada tangan Rei.
"Kamu suka tamannya?" Boruto kembali bertanya pada Yuki.
Kali ini, Yuki menoleh pada Boruto. Wanita itu mengangguk, menyebabkan helaian rambutnya bergoyang pelan. "Iya, suka. Tempatnya bagus, Boruto."
Boruto kembali melihat ke depan. "Syukurlah."
"Ayah, nanti kita main bola salju, ya." Rei menarik tangan Boruto.
Boruto mengangguk. "Oke," jawab Boruto.
"Kak Hoshi juga ikut main sama Lei. Oke?" Rei menoleh pada Yuki.
Yuki diam sejenak. Sungguh, dipanggil dengan nama Hoshi membuatnya merasa kurang nyaman.
"Kakak main sama Lei juga, 'kan?" ulang Rei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chūsei Kokoro [BoruSara Fanfiction]
Fiksi PenggemarEND- Chūsei Kokoro [BoruSara Fanfiction] Ini, cerita tentang seseorang yang berusaha untuk menjaga kesetiaannya. Kata 'setia' yang terucap dengan sangat mudah, ternyata cukup sulit untuk dipertahankan. Bagi Boruto, kata 'setia' yang ia ucapkan beb...