°Happy reading°
___Rumah sederhana penuh ketenangan itu tampak sepi. Boruto jadi ragu. Apakah ada orang di dalam sana?
"Permisi!" Boruto berseru untuk yang ketiga kalinya.
"Yuki tidak ada di rumah, kah?" gumam Boruto. Boruto bertambah ragu.
Tapi, keraguan Boruto segera lenyap ketika pintu itu digeser oleh seseorang. Pintu berbahan shōji itu tergeser, lalu seseorang muncul dari baliknya.
"Si--" Ucapan Moegi terputus. Seketika, wanita itu tersenyum. "Boruto ternyata."
Boruto tertawa kecil. "Iya, Kak."
"Ayo masuk! Maaf, ya, Kakak terlambat membukakan pintu untukmu. Soalnya, tadi Kakak sedang ada di kamar mandi."
Boruto mengangguk.
Boruto kembali menutup pintu sesaat setelah ia masuk ke rumah ini. Ia menoleh pada Moegi. "Yuki di mana, Kak?"
"Di kamarnya. Mungkin dia sedang tidur."
Boruto mengangguk paham. "Ini, Kak. Tadi aku sempat membeli beberapa buah." Boruto menyodorkan sekeranjang buah pada Moegi.
"He? Untuk apa?"
"Untuk dijual," ucap Boruto. Dan ketika Moegi menatap Boruto tajam, Boruto terkekeh. "Tentu untuk dimakan, Kak."
Moegi menerima keranjang buah yang disorkan oleh Boruto. "Tapi--"
"Anggap saja itu bawaanku untuk menjenguk Yuki," potong Boruto.
Moegi diam sejenak. "Oh. Oke kalau begitu. Kau mau minum apa, Boruto?"
Diam sejenak, Boruto lalu memutuskan pilihannya. "Air putih saja, Kak."
"Yakin?"
"Tentu."
"Baiklah. Sekalian aku akan memanggil Yuki," ucap Moegi.
"Iya, Kak."
Boruto menatap arlojinya. Setengah jam lagi Rei akan pulang. Jadi, Boruto tak bisa berlama-lama di sini.
Derap langkah kaki terdengar mendekat. Langkahnya terdengar seperti langkah seseorang yang tengah berlari.
"Boruto?!"
Boruto menoleh. Netranya menemukan keberadaan Yuki di sana. Wanita mirip Sarada itu tampak berdiri terdiam.
"Hai," sapa Boruto.
Dengan langkah perlahan, Yuki mendekat pada Boruto. Ia tersenyum kecil. "Hai juga."
"Bagaimana kabarmu? Masih sering pusing?" Boruto bertanya ketika Yuki telah berdiri di hadapannya.
Yuki menggeleng pelan. "Sudah jauh lebih baik. Kadang aku masih pusing. Tapi, kalau dibawa tidur sebentar, pusingnya langsung hilang, kok."
"Syukurlah."
"Iya."
Boruto diam. Ia menatap Yuki dengan tatapan yang sama sekali tidak dimengerti oleh Yuki. Tatapan itu, tampak sendu.
"Ada apa?" tanya Yuki. Suaranya terdengar pelan.
Boruto mengalihkan pandangannya tanpa menjawab pertanyaan Yuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chūsei Kokoro [BoruSara Fanfiction]
FanficEND- Chūsei Kokoro [BoruSara Fanfiction] Ini, cerita tentang seseorang yang berusaha untuk menjaga kesetiaannya. Kata 'setia' yang terucap dengan sangat mudah, ternyata cukup sulit untuk dipertahankan. Bagi Boruto, kata 'setia' yang ia ucapkan beb...