13. BAWA AKU

133 21 10
                                    

Aku tidak pernah berpikir dua kali ketika harus meninggalkan seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak pernah berpikir dua kali ketika harus meninggalkan seseorang. Sekalipun aku sangat menyukainya.

Tapi denganmu, aku harus berpikir hingga rasanya mau meledak kepalaku.

Aku menyukaimu, aku jatuh cinta padamu. Semua terasa begitu cepat. Aku sampai tidak bisa membedakan apakah ini hasrat atau cinta, tapi yang kutahu saat bersamamu aku bisa percaya jika aku takkan dilukai. Akan dijaga. Akan dilindungi. Akan dicintai dengan sepenuh hati.

Tapi, Yoon... Semakin kesini, semakin aku merasa jika keputusanku menikah denganmu adalah hal paling bodoh yang pernah kulakukan seumur hidupku. Dan aku sangat menyesali kebodohan ini.

Jika kau memohon maaf dariku, aku mungkin akan memaafkannya. Tapi apa yang kau lakukan padaku, aku tidak bisa melupakannya. Setiap hari apa yang kau lakukan padaku menjelma sebagai trauma yang datang bahkan pada tidur siangku.

Kau mencium gadis lain di depanku. Kau membentakku. Kau mengurungku. Kau membiarkanku kelaparan hingga hampir pingsan. Kau melempar salah padaku dengan alasan yang tak bisa kumengerti. Kau memukuli kakakku. Kau menyetubuhiku tanpa persetujuan dariku bahkan sampai meneriakkan nama gadis yang kau bilang hanya teman lamamu.

Sekarang apa yang kau harapkan?

Aku memaafkanmu?

Aku menerima semua penjelasanmu?

Lalu kembali menjalani hidup denganmu yang penuh dengan kejutan?

Menghabiskan waktu seumur hidupku denganmu yang membuat luka menganga di tubuh dan bahkan hatiku?

Bersamamu dengan trauma yang entah kapan bisa kuhilangkan?

Ha? Apa yang kau harapkan?

Apa kau tahu, saking menyesalnya menikah denganmu, aku sampai ingin sekali membunuh Milky. Bayi yang tidak tahu apa-apa. Bayi yang tidak berdosa. Bayi yang tetap hidup meskipun tubuhku kau rusak.

Vee diam dengan hati banyak bicara. Menatap jauh jalanan di depan yang terlihat begitu rumit padahal Korea terkenal dengan lalu lintas yang tertib.

Sore itu rasanya jadi sore terpanjang untuknya. Duduk kembali di kursi penumpang mobil mewah milik Suga tak lagi terasa takjub. Gadis itu malah merasa seperti sedang berada dalam penjara berjalan, menghitung detik demi detik kapan perjalanan ini akan usai dan ia bebas meraup udara lepas.

Normalnya, jarak tempuh antara hotel tempatnya di rawat oleh Lova ke apartemennya hanya dua puluh menit saja, tapi sore ini menjadi dua kali lipat lamanya. Entah Suga yang melambatkan laju Mitanya atau perasaannya yang sedang tersiksa membuat semua hal begitu lambat.

"Kita ke rumah sakit dulu, ya sayang. Setelah itu baru kita pulang."

Seperti tak terjadi apa-apa, Suga mengajak Vee berbicara. Kalimat pertama yang meluncur dari Suga setelah laki-laki itu membawa pergi dirinya dari Four Season. Tak ada selipan maaf di dalamnya. Tak ada nada sesal pada intonasinya.

NEW NEIGHBOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang