Sudah dua hari Seokjin hanya melakukan empat hal, BMBM: bernapas, makan, berendam, merenung.
Setelah ia biarkan Lova pergi begitu saja saat gadis itu tahu siapa yang dinikahi Vee--adiknya.
Saat itu, Seokjin ingin mengejar Lova, tapi kakinya tiba-tiba saja lemas. Dia seperti kehilangan seluruh daya. Tenaganya seolah melayang entah kemana. Yang ia lakukan hanya terpekur tanpa berbuat apapun meski lima belas menit Lova sudah meninggalkannya.
Beruntung saja dia tidak ambruk. Dan setelah menyadarkan diri, satu-satunya hal yang ingin ia lakukan hanya berendam. Menenggelamkan kepalanya yang dipenuhi ingatan kelam dan ketakutan masa depan yang suram.
Semalam suntuk ia berkawan dengan ruang yang sempat ia dan Lova jadikan tempat peleburan hasrat. Entah sebuah hasrat sarat akan perasaan atau semacam kebutuhan biologis semata.
Baru saat ia merasa lapar, ia keluar dari bath up, memakai bath robe, melangkah ke ruang makan, mengisi perutnya dengan sisa masakan yang ia buat dan renungan akan kilatan memori masa lalu yang ia simpan sendiri rapat-rapat.
Merasa perutnya sudah kenyang, ia kembali ke kamar mandi, melepas bath robenya, dan kembali menenggelamkan diri. Terus berulang hingga siang ini. Dan mungkin akan begitu terus jika suara Vee tidak membuyarkan renungannya.
"Kak! Kak Seokjin! Kakak di mana?!"
Ya Tuhan...
Menyesal dia tidak mengganti password apartemennya.
"Ayo kita jenguk mama, kak!" Teriak Vee lagi.
Andai saja Vee tidak menyebut sang mama, laki-laki itu pasti pilih pura-pura tuli. Agar adiknya pergi dan membiarkannya menikmati dirinya sendiri.
Seokjin memejamkan matanya rapat-rapat, menarik napas dalam-dalam, menenggelamkan lagi kepalanya sebentar ke dalam air, keluar dari bak rendamnya, memakai bath robe, dan keluar dengan langkah begitu pelan.
"Ya Tuhan! Kak? Kenapa kau pucat begitu? Kau sakit?" Vee memberondongnya dengan berbagai macam pertanyaan.
Seokjin tak menyahutnya. Dia langsung melenggang ke kamarnya, meninggalkan Vee yang sedang sibuk mengunyah keripik kentang dan berceloteh ini itu. "Kalau kau sakit, yasudah aku sendirian saja. Tapi aku bawa keripikmu ini. Aku lapar sekali. Kau tahu kan sejak hamil aku--"
"Ayo." Potong Seokjin.
"Cepat sekali siap-siapnya?" Vee melihat penampilan kakaknya yang sangat ala kadarnya.
Ya sang kakak memang tidak pernah muluk-muluk soal penampilan. Tapi ini terlalu sederhana dari ala kadar seperti biasanya.
Seokjin hanya menggunakan kaos oblong putih berleher super belel, celana pendek jins yang ia potong sendiri yang juga tak kalah belelnya dengan kaosnya, dan sendal slop usang miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW NEIGHBOR ✔
Fanfikce[21+] Dia adalah Min Yoongi. Tetangga baru yang tiba-tiba melamarmu dengan cara yang tidak biasa. --- [After Marriage] Sequel dari New Neighbor. Setelah janji bersama sehidup semati disaksikan dan disumpah dihadapan Tuhan dan para jemaat, semua fakt...