BATH UP

329 27 7
                                    

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Part ini bakal penuh dengan NC.

So kalau kalian kurang nyaman untuk membacanya boleh di skip.

But, let me know if you enjoying this one
😘🌚

.

.

.

.

.

.

.

Setelah membisikkan kalimat yang membuat Vee tak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan dirinya pasrah pada Suga, laki-laki itu kembali mencium lembut bibir Vee. Lidahnya bermain intens di dalam mulut Vee. Tidak ada satu pun yang Suga lewatkan. Laki-laki itu seperti sedang menikmati sajian manis setelah dia berpuasa berhari-hari. Rakus tapi juga tidak rela menghabiskannya dengan cepat-cepat.

Vee semakin dimabuk kepayang saat tangan Suga mulai bergerak menyusup pelan di balik piyamanya. Seperti hari-hari biasanya, Vee tidak memakai underwearnya, dan Suga tahu hal itu. Vee pikir, Suga akan langsung menyentuh kedua bagian sensitifnya, tapi tidak. Suga tidak langsung menuju kesana. Laki-laki itu malah merayapi punggung Vee. Membelainya dengan gerakan naik turun menggunakan ujung jemarinya.

“Hhh...” hembusan pertama yang dilenguhkan Vee membuat Suga tersenyum. Laki-laki itu daritadi menunggu momen dimana Vee menunjukkan gairahnya.

Merasa Vee mulai mempercayakan tubuhnya pada Suga, laki-laki itu mengalihkan sentuhannya. Kini tangannya mengangkat kedua lengan Vee, menaruhnya di lehernya, dan setelah Vee melingkarkan tangannya ke leher Suga, Suga mengangkat Vee, menggendong gadis itu sebentar, lalu memangkunya dengan posisinya duduk diatas closet.

Vee sedikit canggung dengan posisi itu, tapi Suga segera mengalihkan perhatian Vee dengan merengkuh lembut tubuh gadisnya sambil tetap menciumi bibirnya. Ketika Vee sudah merasa nyaman, Suga kembali memainkan tangannya. Kali ini ia meletakkan kedua tangannya dibawah payudara Vee. Kedua jempolnya sesekali ia rabakan ke bagian bawah dada gadis itu. Pelan, pelan, dan pelan hingga akhirnya Suga menyentuh lembut putingnya yang sudah mengeras. Suga tidak memelintirnya, laki-laki itu hanya mengusap-usapnya.

“Emhh..”

Vee kembali melenguhkan suaranya.
Setelah bermain halus dengan dada gadisnya, Suga mulai melepas satu persatu kancing piyama Vee. Bibirnya yang masih melumat bibir Vee ia turunkan sesekali untuk menciumi leher gadis itu. Setelah kancing piyama Vee terlepas semua, bibir Suga mulai beralih sepenuhnya pada bagian tubuh yang lain. Tapi dia tidak serta merta melepaskan ciumannya pada Vee.

Laki-laki itu memang mulai menciumi leher, pundak, dan kedua dada Vee, tapi Suga tetap memberikan atensinya pada bibir tipis gadisnya.
Mendapati dirinya diperlakukan dengan sangat lembut dan setiap tubuhnya mendapatkan kecupan adil, Vee semakin meleburkan dirinya dalam rengkuhan Suga.

“Turun sebentar, ya ?” bisik Suga lirih. Vee tidak tahu apa yang akan dilakukan Suga. Dia hanya menuruti laki-laki itu saja.

Setelah itu, Suga mengisi air hangat yang ada di bathup, menuangkan essence beraroma lembut pada bak mandi itu, lalu merengkuh lagi tubuh gadisnya.

NEW NEIGHBOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang