THE DAY : HUNGRY

261 29 10
                                    

“Kabur atau aku akan menghukummu ?”
 
V

ee terkesiap pada bisikan Suga. Padahal sudah sepelan mungkin niatnya untuk beranjak dari dekapan Suga yang ia pikir masih lelap di pagi buta.
 
“Aku harus kembali ke rumah. Aku harus bersiap-siap, kan ?” katanya pasrah karena dekapan Suga dari belakang semakin erat.
 
“Aku sudah menyiapkan semuanya disini. Jadi jangan banyak alasan.” Sahut Suga sambil merengkuh gadisnya dan memposisikan dengkurnya pada tengkuk belakang Vee.
 
Vee menghembuskan napasnya pelan. Masih mencoba agar Suga mengijinkannya kembali ke rumah. Dia bukan mau kabur, tapi meski Seokjin dan mamanya sudah menyetujui lamaran Suga seminggu setelah laki-laki itu melamarnya di kamar mandi, Vee tetap butuh waktu sendiri untuk menyiapkan hatinya karena hitungan jam ke depan dia akan benar-benar melepas status singlenya.
 
“Kau masih ragu ?” Suga kembali berbisik tepat ditengkuknya. “Kau masih takut padaku ?”
 
“Tidak, aku hanya—“ kalimat Vee terhenti karena Suga melepas rengkuhannya.

Laki-laki itu membiarkan Vee berbalik badan dan menatapnya karena hingga beberapa menit, Suga tak kembali mendekapnya.
 
“Pulanglah kalau kau butuh waktu. Tapi, aku tidak menerima kata tidak jika saat di rumah tiba-tiba ragumu membuatmu menunda pernikahan kita. Aku tidak akan pernah mengampunimu. Aku akan mengatakan pada Seokjin jika aku menghamilimu. Lagian lihat, kau belum datang bulan juga ?”
 
Bibirnya mengatup rapat. Gadis itu kalah telak dengan ancaman dari bibir tipis milik Suga. Vee tidak bisa menyahut satu kata pun. Mulutnya hanya menganga tak percaya bagaimana dia bisa jatuh pada apapun yang Suga lakukan dan katakan.
 
“Aku pikir, aku lebih baik disini saja daripada Seokjin mengejekku karena aku tidak pernah memakai gaun seumur hidupku.”
 
Suga tersenyum. Dengan segera, laki-laki itu meraih tubuh Vee untuk mendekapnya lagi. “Gadis pintar. Let Daddy give you a reward.”
 
Vee pikir, Suga akan menikmatinya lagi setelah semalam suntuk mereka benar-benar bergelut mesra di ranjang Suga hingga sprei laki-laki itu sudah tak ditempatnya lagi. Tapi ternyata tidak. Suga menggendongnya ke dapur, mendudukkan Vee di meja bar dapur, dan membuatkan Vee sarapan.
 
Setelahnya, karena jam sudah menunjukkan jam setengah 7 pagi, Suga menyuruh Vee mandi dan membantu gadis itu memakai gaunnya. Vee bahkan tak percaya jika Suga juga cukup luwes memberi sentuhan make up pada wajahnya. Gadis itu sampai takjub karena Suga bukan hanya membuatnya takluk, tapi juga cantik.
 
“Sebentar lagi Seokjin akan menjemputmu. Aku akan menunggumu di ruang lobi pengantin.” Suga kemudian pergi setelah mengecup puncak kepala Vee. Laki-laki itu harus pergi menjemput orang tuanya dan membawa mereka ke gedung dimana pernikahan Vee dan Suga diadakan.
 
Sesampainya di ruang tunggu pengantin, Seokjin dan mamanya meninggalkan Vee untuk menyalami beberaa kerabat dekat mereka yang hadir. Tak lama setelah itu, Suga menghampirinya dengan wajah lesu. Vee mengernyitkan dahinya, “Kau kenapa ? Kau sakit ?”
 
Suga menggeleng. Lalu dia bersimpuh di bawah kaki Vee dengan kepala ada di pahaVee. “Aku lapar.” Bisiknya.
 
“Aku sebenarnya membawa beberapa snack ditas. Kau tahu kan aku selalu jaga-jaga kalau—“
 
“Aku lapar akanmu.”

- to be continued -

💜
Thanks if you vote and comment.
 

NEW NEIGHBOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang