12. TIDAK MURAH MAAF

131 16 2
                                    

Jika saja sakit tak membujur pada sekujur tubuhnya, pemandangan yang ada di depan matanya pasti akan tampak lebih memukau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika saja sakit tak membujur pada sekujur tubuhnya, pemandangan yang ada di depan matanya pasti akan tampak lebih memukau. City view pada Suites Corner Room milik Four Season di Seoul memang salah satu terbaik yang pernah ia lihat. Dengan jendela membentang luas dilapisi kaca bening transparan yang tak terhalang oleh gorden, Vee bisa menikmati city light pada malam hari, sedangkan gedung-gedung menjulang bak melawan bentangan langit biru pada siang hari. 

Namun, semua keindahan itu hanya semakin menyesakkannya. Kaca jendela berubah menjadi layar bergerak di depan mata, menampilkan potongan-potongan adegan menyakitkan yang Suga lakukan padanya.  Berulang kali ia harus menghela napas demi menahan tangis yang terus mengalir. Tak membiarkan dirinya istirahat, bahkan ketika lelap sekalipun.

Tak ada kalimat yang tepat yang bisa menggambarkan bagaimana remuk tubuh dan perasaannya. Dia bahkan sampai tak bisa bicara, padahal ini sudah hari ketiga sejak Suga memperkosanya. 

Tak banyak yang ia lakukan selain bernapas, menangis, dan menghindar dari semua orang kecuali Lova dan dokter yang dibawa Lova ke kamar hotel. Sebenarnya Vee ingin menyendiri, jauh dari siapapun. Benar-benar tidak ingin bersinggungan dengan siapa-siapa. Tapi kondisinya yang tidak memungkinkan karena sekujur tubuhnya terluka akibat gigitan Suga, tekanan darah yang cenderung menurun, serta mual berkepanjangan--membuatnya harus menahan diri untuk tetap berhubungan dengan gadis yang Seokjin bilang adalah teman lamanya. Belum demam yang naik turun, membuat Lova tak mau jauh-jauh dari Vee. 


"Aku bisa membuat Seokjin mengerti jika kau masih tak ingin menemuinya, tapi aku tidak bisa membiarkanmu menyuruhku menjauh, Vee. Kondisimu tidak memungkinkan untuk ditinggal sendiri."

Selalu begitu. Apapun yang Vee ingin lakukan sendiri, Lova selalu mencegahnya. Gadis itu baru akan membiarkan Vee menikmati me-timenya setelah Lova mengobati luka-luka yang ada di tubuh Vee dan memberi beberapa obat injeksi pada selang infusnya.

"Aku ada di ruang sebelah jika kau butuh sesuatu, Vee."

Lova memberi asupan makanan dan obat-obatan pada Vee malalui selang infus sesuai arahan dokter karena gadis itu sama sekali tidak bisa mencerna makanannya dengan benar. Vee selalu muntah setiap habis makan atau minum obat. 

Hal itu juga yang membuat Vee tak melakukan banyak hal. Dia bahkan tak mengerjakan pekerjaannya. Jangankan bekerja, handphone saja dia tak sempat bawa karena setelah Lova berhasil memasuki apartemen Suga dengan bantuan Melody, Lova segera membopong Vee tanpa membawa barang-barang gadis itu. 

.

.

.

NEW NEIGHBOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang