*********Tin... tin ....
suara klakson mobil milik furi memberi tanda untuk dibukakan pintu pagar,pak yatno yang sudah hapal segera dengan cepat membuka pintu pagar rumah mewah itu,karena hari ini nona mereka sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.
"selamat pagi menjelang siang pak yatno" sapa furi karena hari memang sudah tidak pagi namun juga belum terlalu siang.
"siang non furi,non lexa " lexa hanya mengangguk,masih lemas nampaknya
"pak,tolong bawain tas lexa kedalam ya" ucap furi setelah turun dari mobilnya
"masih lemas ya lex,mau aku gendong atau gimana?" seloroh furi sambil menaik turunkan alisnya
"udah kayak mbah surip aja kamu " jawab lexa bersungut, sembari melangkah dengan gontai
hahahahaha
furi tak dapat menahan tawanya saat dilihat wajah lexa yang merengut manja,entah kenapa dimata furi itu terlihat lucu.
"home sweet home " ujar lexa setelah memasuki rumahnya yang sudah tiga hari tak ditempatinya,sudah tak sabar rasanya menuju kamarnya, ingin rebahan,tubuhnya masih terlalu lemas,butuh pemulihan segera,agar bisa meluncur ke dapur.
"furi ! mau kemana?" tanya lexa menghentikan langkahnya dari anak tangga, saat dirasanya furi tak mengikutinya,dan benar saja saat menoleh kebelakang dilihatnya furi sudah jauh meninggalkannya
"kedapur" jawab furi menghentikan langkahnya berbalik sebentar melihat kearah lexa
"ngapain? Main selonong girl aja " tanya lexa mengernyitkan dahinya
" ekhem ,tenggorokanku kering mau nyari yang adem2," sahut furi nyengir
"ohh okay" lexa melanjutkan langkahnya menuju kamar,entah kenapa ia begitu merindukan kasurnya saat ini
"kamu mau minum apa?biar sekalian aku bikinin" tawar furi yang masih belum melangkah
"jeruk anget aja,minta sama lia kalau kamu ngga bisa bikin" ujar lexa
"oks" furi menyatukan telunjuk dan jempolnya membentuk simbol OK
furi langsung menuju dapur yang tak jauh dari ruang tamu,sesuai harapannya sedari tadi,saat ini tari sedang berada didapur tengah fokus dengan kesibukannya,dia sedang memasang regulator gas,
tanpa disadarinya seseorang tengah menatapnya kagum,duh sexynya jadi pengen bawa pulang hari ini juga,furi menggigit bibir bawahnya sedikit,kala dlihatnya keringat yang bercucuran diwajah tari,punggungnya sedikit basah,apa ia bekerja sekeras itu,atau mungkin cuaca diluar akhir2 ini sangat panas karena memang musim kemarau sedang melanda.
bahkan efek dari kemarau ini,indonesia tengah dilanda bencana kebakaran hutan di wilayah kalimantan dan belum mendapat penanganan bearti dari pemerintah yang menyebabkan kabut asap menyelimuti hampir semua sudut kota itu,semoga tuhan segera menurunkan hujannya,agar saudara kita disana bisa terbebas dari kabut asap yang menyesakkan.
"hai.. ka ehh furi,baru sampai?" tari yang tersadar ada orang lain selain dirinya menghentikan aktifitasnya sejenak
"hai...baru aja nyampe kok." Jawab furi tersenyum tak lepas memandang tari "kamu lagi ngapain?" Furi mendekati tari yang masih memegang regulator gas "kamu keringatan banyak banget" furi mengelap pelan butiran keringat yang masih mengucur pelan diwajah manis tari dengan tisu yang diambilnya diatas meja dapur
"ma-makasih,aaku lagi mau masang ini,tapi ngga bisa2 ya dari tadi" keluh tari sedikit menjauhkan wajahnya dari tangan furi guna meredakan gugupnya,lalu menunduk mencoba kembali memasang regulator gas
KAMU SEDANG MEMBACA
ART Cantik (GXG)
RomanceAmelia Hastari,kabur dari altar dihari pernikahannya,Hingga dalam persembunyiannya ia menemukan sesuatu,yang ia sebut dengan Cinta... GXG Kritik dan sarannya sangat ditunggu, Selamat membaca