Mati Lampu

13.2K 960 86
                                    

****

Sekembalinya kedapur lia lalu mencuci gelasnya,setelah dirasa semua beres, lia beranjak melangkah menuju kamarnya bermaksud hendak istirahat merebahkan tubuhnya yang lelah begitupun juga hatinya yang sedikit gundah gulana karena apa entahlah..

Namun langkahnya terhenti saat menangkap sosok wanita datang membawa gelas yang sudah kosong masuk ke dapur,siapa lagi kalau bukan Lexa,mereka berpapasan di pintu,namun Lexa melewatinya begitu saja,seolah dirinya Casper yang tembus pandang.

Melihat pemegang gelas menuju washtafel entah untuk dicuci atau cuma ditaroh saja,lia mencoba untuk bersikap sopan pada wanita yang memunggunginya saat ini.

"biar saya saja yang cucikan non" ucapnya

Lia menghampiri lexa,mengulurkan tangannya bermaksud mengambil gelas yang masih dipegang lexa, namun tanpa disangka dia ditahan oleh lexa,

"ngga usah! Aku aja"

"ehh jangan non, saya saja!" lia merebut gelas cepat,namun belum sempat ditaruh untuk dicuci,gelas terlepas dari tanganya

"aku bilang aku aja!" gelas sudah berpindah lagi ke tangan lexa

"saya saja non" tak mau kalah gelas direbut lia kembali,ia tidak akan membiarkan majikannya mencuci.

"aku aja lia" lexa mencoba menariknya,namun gelas yang sudah terkena sabun menjadi lebih licin,gelaspun terlepas,

Praankkk!!!!

sontak mengagetkan keduanya yang kini saling tatap sekejap,mencari sebab. tangan lexa yang tak biasa memegang gelas itu menjatuhkan gelas malang itu sampai pecah beberapa bagian.kasian.

lia yang sudah tersadar dari kagetnya langsung menarik tangan lexa lembut,"astaga! Non lexa gpp? " lia mencoba memeriksa tangan itu,meniupnya pelan, lexa yang jelas tidak kenapa-kenapa menggeleng pelan, karna yang jatuh bukan dia atau tangannya melainkan gelas kaca.

"gpp" lexa menarik tangannya cepat,seolah membalas perlakuan lia saat di kamarnya beberapa waktu lalu,

Apa mungkin Lexa dendaman?

Namun tak menjadi soal buat lia, karena sekarang dia sedang sibuk mengumpulkan serpihan gelas dilantai agar tidak melukai kakinya dan kaki gadis didepannya.

"Aww!"

Tak sengaja jarinya tergores serpihan gelas,tidak terlalu dalam namun cukup perih yang membuat tangannya berdarah,saat lia ingin memasukkan jari yang luka kemulutnya,bermaksud menghisap darahnya,agar berhenti keluar,tiba-tiba ada yang menepis lembut tangannya,yang membuat ia sontak berdiri karena kaget.

"eh jangan!" Lexa yang sedari tadi memperhatikan dalam cemas,langsung mencegahnya lalu mengambil tangan kanan lia yang terluka jarinya,mengarahkannya ke air kran membasuhnya dengan lembut hingga bersih,

"kalau luka begini biasakan langsung dicuci dengan air bersih,karena kita ngga tau ada berapa banyak bakteri dan kuman ditangan kita" lexa mengajari lia yang memang lebih muda darinya,sembari membilas tangannya yang sudah tak berdarah.

"makasih non,muka non lexa pucat banget,apa non sakit?" Tanya Lia cemas.

Lia yang posisinya disebelah lexa dapat melihat dengan jelas wajah lexa dari samping,wajahnya pucat,tapi tetap saja cantik.

"duduk disini" lexa tak menjawab pertanyaannya,malah menuntun lia untuk duduk dikursi dapur

Lexa mengambil sapu tak jauh dari situ,mulai menyapu sisa serpihan gelas,entah sejak kapan lexa bisa menyapu,tapi memangnya menyapu harus belajar dulu?

setelah dirasa sudah bersih,lexa menata sapu ditempat semula

"ikut aku, biar diobatin!"

"ngga usah non, ini cuma luka kecil kok "

ART Cantik (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang