Akhir

10.7K 709 354
                                    



******

Sama seperti hari sebelumnya, hari ini, furi kembali datang kerumah lexa,

"pagi bi...."

"pagi non.."

"lexa masih sama?"

"iya non,dari kemaren belum makan lagi,bibi khawatir maghnya kambuh lagi"

"ya udah,biar saya yang coba"

sudah hampir dua minggu ini furi rutin bolak balik mengunjungi sahabatnya,lexa...

meskipun kondisinya baru saja pulih akibat luka tusukan beberapa waktu lalu,namun tak menghalanginya untuk mengunjungi lexa setiap hari,rasa bersalah dan tidak enak hati menjadi alasan kuat nya untuk bertanggung jawab atas kondisi lexa saat ini,

Seorang lexa... semenjak ia mengetahui lia sudah pergi entah kemana,saat itu juga perubahannya dimulai,meski awalnya ia tampak biasa saja,beberapa hari setelahnya ia masih berangkat bekerja,pergi pagi pulang malam,menjalani hidupnya seperti biasanya,namun belakangan,lexa berubah 180 derajat,ia menjadi lebih pendiam dari biasanya,meskipun dirinya memanglah pendiam,

kadang ia terlihat melamun dengan tatapan kosong,kadangpula ia tiba-tiba menangis terisak tanpa sebab,puncaknya seminggu terakhir lexa mengajukan cuti, hari-hari ia habiskan didalam kamarnya,kerjaannya hanya tiduran,duduk,tiduran lalu duduk kembali,tak berselera makan,tidurpun tak nyenyak,hatipun tak kalah nelangsanya

Maghnya kumat bukan sesuatu yang menakutkan lagi,sudah biasa ia rasakan sakitnya,sakit fisik yang ia derita saat ini masih belum sebanding dengan sakiit dibatinnya,rasa penyesalan semakin hari semakin menjadi,manakala  ia mengingat sosok lia,seseorang yang ia cintai namun telah ia sakiti dengan keji,mematahkan hatinya dengan tega,dan memberikan kekecewaan yang teramat pedih,tak hentinya ia mengutuk diri sendiri,menangis dalam diam,mengumpat dalam erang,terluka dalam genangan penyesalan,

andai waktu bisa diulang kembali....

tentu eyang dan bi sumi yang dibuat pusing bukan main olehnya,dengan kondisi semakin memprihatinkan itu,hidup segan matipun tak mau...entah apa yang dia inginkan,karena setiap ditanya tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya,hanya memilih diam,dan membisu seribu bahasa,

hari demi hari,minggu ke minggu hingga bulan ke bulan,kondisi lexa semakin memburuk,,tubuhnya mengurus,kulitnya yang putih terlihat memucat,karena tidak pernah keluar terpapar sinar matahari,orang tuanya sudah kembali dari ausy,karena eyang sudah angkat tangan dengan kondisi lexa yang nyaris sekarat,sudah berapa kali dibawa kerumah sakit,namun tidak ada penyakit yang ia derita,hanya magh nya saja yang semakin sering kumat,hingga suatu ketika eyang lexa hilang kesabaran,semua keluh kesah selama beberapa bulan terakhir diluapkan dengan emosi oleh sang eyang,hingga akhirnya terlontar sebuah kalimat yang mengagetkan seisi rumah itu,

"kalau kamu mencintai lia,perjuangkan!! bukan malah menghukum diri seperti ini,atau kamu benar benar akan kehilangan dia untuk selamanya..."

"kamu mau dia bersama orang lain?" tanya eyang dalam makian

tentu orang tua lexa,shock mendengar ucapan eyang yang mengalir begitu saja tanpa ada keraguan didalamnya,

"maksud mama apa ?" tanya margareth pada mertuanya

"lexa dan lia,mereka saling mencintai" jawab eyang tegas tanpa ragu

"dan itulah yang membuat kondisi lexa seperti ini," sambungnya

yang semakin membuat suasana semakin menegang...." lia,art ki-ta?" tanya margareth ragu,yang langsung diangguki cepat oleh eyang "apa itu benar lexa? jawab mama sayang??"

bukannya menjawab lexa malah menangis tersedu,tangisnya semakin menjadi,bukan karena terbongkarnya aib dirinya, melainkan karena ingatan tentang lia kembali berputar dikepalanya,sungguh ia sudah tidak peduli lagi akan amukan orang tuanya,biarlah mereka tau.lebih cepat lebih baik ,lagipula sudah kepalang basah,mandi aja sekalian pikirnya...

"maafhin... lexa mah..hiks hiks,," hanya itu yang bisa ia ucapkan disela isak tangisnya

margareth memeluk erat anaknya,bermaksud memberi ketenangan pada putri bungsunya,sedang herlambang hanya memilih diam,antara kecewa dan kasian bercampur menjadi satu,kasian melihat anaknya menderita seperti itu,dan kecewa karena sumber kesakitan itu berasal dari hubungan sesama jenis,tidak ada yang ingin ia bicarakan,setidaknya untuk saat ini,waktunya belum tepat,diam adalah pilihan terbaik

untungnya kondisi furi sudah membaik,sehingga urusan perusahaan semua dihandle furi langsung,entah itu hikmah dibalik musibah ,tapi yang pasti pasca kejadian dihotel beberapa waktu yang lalu,hubungannya dengan lexa sudah membaik seperti dahulu lagi,hanya saja sekarang yang menggangu pikirannya adalah,kondisi lexa yang semakin memburuk,sangat menyedihkan,tidak ada gairah untuk hidup,seperti manusia kosong tanpa expresi

seperti saat ini,furi sudah berada dikamar lexa,memperhatikan lexa yang duduk dipinggir ranjang,matanya menatap kosong keluar jendela,sungguh miris melihat lexa seperti ini,bukan dirinya tidak pernah membantu mencari lia,semua sudah ia lakukan,bahkan ia sempet menyuruh orang mengikuti heri untuk mengetahui keberadaan lia,namun nihil,tidak ada petunjuk sama sekali,lia menghilang begitu saja

"maafin aku lex...." furi mendekat memeluk lexa," aku sumber masalah kamu lex,aku minta maaf dengan sepenuh hati,dan aku mohon jangan menghukum dirimu seperti ini,masa depan masih panjang,aku sakit melihat kamu seperti ini lex,kayak mayat hidup,mana lexa yang arogan dan perfectionist?! hiks" furi menjeda kalimatnya menahan isak tangisnya,

"lexa....ada yang mau aku kasih tau " furi melanjutkan kalimatnya,meski tidak ada respon dari lexa " sebenarnya tari.dia-anak pak mandala utomo,tunangan dari pak heri irawan"

"apa?" diluar dugaan furi,lexa merespon kalimatnya,dengan posisi langsung menatap furi tajam,yang membuat furi cukup kaget,

"kamu bilang apa?" tanya lexa lagi

"lexa...aku seneng kamu akhirnya kembali" furi kembali memeluk lexa erat,tangisan haru kembali membanjiri pipinya

"jadi aku masih bisa bertemu lia kan?" lagi lexa bertanya,sambil melepas pelukan furi,yang langsung diangguki cepat oleh furi,meski sejujurnya ia pun tidak tau lia dimana,biarlah itu menjadi urusan nanti

"makanya kamu harus segera kembali lex,perbaiki semuanya,mulai dari awal,itupun kalau kamu masih ngarepin lia sih!" seloroh furi diujung kalimatnya

"tentu!!!lia itu hidup aku" sambar lexa cepat,matanya yang sebelumnya kosong,kini sudah terlihat kilatan harapan akan cinta nya yang sempat terlepas,namun akan segera ia raih kembali hingga dapat....

aku menangis saat kau pergi....

bagaikan ku ditinggal mati....

setelah tiada baru terasa....

betapaku sangat kehilangan....

Perpisahan ini,

Mengapa terjadi?

Betapa menyiksa dibatinku ini...

Aku mohon padamu...

Jangan tinggalkan aku...

karena tanpamu,aku tak biasaa......


THE END

******

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ART Cantik (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang