Crash

6.8K 684 478
                                    

*******

sudah hampir dua minggu terakhir ini,lexa sangat sibuk dengan pekerjaannya,ditambah lagi furi memutuskan untuk mengambil cuti satu minggu yang lalu,otomatis membuat lexa makin sibuk luar biasa,semua ia tangani sendiri,meski lelah,yang mau tidak mau harus ia kerjakan bagaimanapun ini adalah tanggung jawabnya.

pergi pagi pulang pagi,sudah menjadi hal biasa baginya,hampir tidak ada waktu untuk istirahat,bahkan saat weekend sekalipun yang biasa digunakan untuk ber istirahat,harus ia relakan untuk menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk,

tentu hal itu membuat lia khawatir,ia takut magh lexa kumat lagi,meskipun ia sering mengirimkan pesan singkat hanya untuk mengingatkan lexa agar tidak telat makan,entah karena sibuk atau alasan lainnya,jarang sekali lexa membalas pesan lia,jangan kan dibalas,dibaca saja lia sudah bersyukur...meski kadang lia merasa sudah seperti koran,hanya perlu dibaca tanpa perlu dibalas,padahal online,bahkan sempat update status (curcol)

tapi lia selalu berusaha menepis segala pikiran negatif yang mencoba merasuki otaknya, sudah satu minggu ini, lia sama sekali tidak bertemu lexa,meski mereka satu rumah,untuk bertemu hanya sebentar saja,terasa sangat sulit,tak jarang lia bangun lebih pagi menyiapkan sarapan untuk lexa,namun lexa lagi tidak tertebak.jadwalnya tidak menentu,kadang ia tidak pulang, menginap dikantornya,kadang ia pulang,tapi larut malam,namun kadang pagi sekali sudah berangkat lagi,tentu membuat lia tidak pernah berhasil menemuinya,bahkan hanya untuk melepas kangen saja lexa tidak ada waktu......

Ada apa dengan lexa?

sempat terlintas dipikiran lia, apa lexa sedang menghindarinya??

meskipun tidak ada pembicaraan langsung dari furi atau lexa,namun bisa lia rasakan ada sesuatu yang mengganjal di antara kedua sahabat itu,furi yang dulunya rutin main kerumah lexa,bahkan sering kali menginap disana,sudah 2 minggu ini,tidak lagi menunjukkan batang hidungnya,jujur hatinya merasa tidak enak,ia takut semua itu ada hubungannya dengan dirinya....

lia ingin sekali bertemu dengan lexa...banyak yang ingin ia bicarakan,tapi sayang seribu sayang lexa sangat sulit ditemui,rasa takut sering muncul dibenaknya,ia takut tidak punya banyak waktu, untuk menjelaskan keadaannya pada lexa,

tapi ia juga tidak tau harus berbuat apa,hanya sibuk menerka begini,mau sampai kapan?

****

flashback satu minggu yang lalu

seorang perempuan muda nan cantik terlihat mondar mandir didepan sebuah rumah mewah,tak lama setelahnya keluarlah wanita muda lainnya yang tak kalah cantiknya...

"risa" panggilnya

"tari"

risa berhambur memeluk tari,sepupu satu2nya yang ia punya,melepas kangen yang sudah lama menumpuk,terakhir mereka bertemu beberapa bulan yang lalu,dikondisi yang tidak mengenakan,

"lo kok kurusan tar?!!" tanyarisa mencubit pipi tari yang gembil

"lo kok gendutan ca?" sahut tari dengan senyum usilnya

"aishh,,sepupu gw ngga berubah ya,masih ngeselin " risa melonggarkan pelukannya "ngomong dimobil yuk! " ajaknya yang langsung diikuti oleh tari

"jadi lo ngomong apa aja ke nadine,sampai bisa kesini?" tanya tari penasaran

"apaan! susah tau bujuk si nadine itu,gw harus drama dulu tau ngga? baru deh dikasih alamat ini,itupun harus muter2 dulu nyarinya" sungut risa,yang disambut kekehan pelan lia

"mami apa kabar ca?" tanya tari tiba2 serius

"itu dia yang pengen gw omongin," risa memiringkan tubuhnya menatap tari. " tante mirna semenjak lo pergi,sekarang jadi sakit2 an,dan sekarang kondisinya semakin parah,dan dokter belum bisa memastikan penyakitnya apa,jika dalam waktu dekat belum ada perubahan,tante akan dibawa keluar negeri untuk berobat lanjut,dan jangan tanya keadaan papi lo,beliau sangat kacau tar,hampir setiap hari beliau marah2 ngga jelas,gw cuma takut jantungnya ngga kuat lagi nahan semua ini tari,...." risa menarik napas menjeda kalimatnya,matanya sendu menatap tari yang sudah berlinang air mata sedari tadi

ART Cantik (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang