**********
masih dimalam minggu,saat ini lexa dan lia dalam perjalanan untuk menjemput furi,sesaat setelah lexa mengaktifkan ponselnya nya nama furi langsung muncul memanggil,
Dengan gaya khas memaksanya furi meminta lexa untuk menjemputnya dibengkel langganannya,meski sedikit ragu lexa pun langsung berbelok menjemput furi,tentu dengan izin lia terlebih dahulu sebelumnya.
"tabrakan dimana sih?" tanya lexa saat furi baru masuk kedalam mobilnya
"bukan tabrakan,tapi ditabrakin" jawab furi sebal
"trus yang nabrak kemana?" tanya lexa lagi,sambil menjalankan mobilnya,
Beberapa menit sebelum furi masuk,lia sudah pindah kekursi belakang,tanpa turun dari mobil,furi tak menaruh curiga sama sekali ketika melihat lia duduk manis dibelakang,ia lega sekali,sebentar ia melirik lexa
bisa2nya dia jadi sopir artnya,dasar kulkas,heheh furi terkekeh sendiri
"tau amat kemana tuh orang" jawab furi menyambut pertanyaan lexa
"loh?" lexa menautkan alisnya bingung
"cewek yang kemaren dimall itu loh,dia yang nabrakin" ketus furi
"kok bisa? trus dia ngga mau tanggung jawab gitu?" lexa ikut ketus jadinya
"dia cuma ngasih kartu namanya"
"fftth..."lexa menutup mulutnya dengan bahu tangannya dengan anggun,mengingat ada lia dibelakang,sedikit ia menjaga imagenya
"aku jadi yakin kalau karma dan dendam itu masih family" ucap lexa dengan expresi dibuat serius
lia yang hanya memperhatikan dari tadi,hanya memilih diam,menatap keluar,meski telinganya tajam mendengarkan,
Lia tak tau harus bersikap atau berbicara apa sekarang,mengingat furi dan lexa memiliki topik yang berbeda jika sedang mengobrol dengannya,biarlah diam saja dulu pikirnya
"ekhem,,kamu habis darimana sama lia lex?" pertanyaan yang sedari tadi muncul dibenaknya akhirnya keluar juga
"ohh itu...dari makan" jawab lexa berusaha setenang mungkin
"makan?" furi menyipitkan matanya melirik lexa
glek
"tadi eyang minta dibeliin makanan,aku ngga ngerti apaan,jadi aku ajak lia aja" jelas lexa
"ohhh,,trus makanannya mana?" furi mengedarkan pandangannya,
lexa menggaruk punggung tangannya yang tak gatal,entah kenapa otaknya mendadak hang,tidak bisa berpikir dengan baik,karena memang lexa ini bukan tipe yang jago dalam merangkai kata,mungkin bisa dihitung berapa kali ia berbohong dalam hidupnya,atau mungkin pribadinya yang memang pendiam,baginya sedikit bicara banyak bekerja,itu lah prinsipnya
bukannya sedikit bicara banyak ngunyahh (ini mah author)
"tadi eyang telp,ngga usah beli katanya,bi sumi udah masak "
lia menjawabnya dengan tenang pertanyaan furi,sedikit tersenyum ia menatap furi dari kaca spion depan,terkesiap furi ketika mereka beradu tatap,tak bisa disembunyikannya,senyum furi mengembang dengan indahnya."kamu mau diantar kemana?" lexa memutuskan tatap2an keduanya
"aku langsung kerumah aja lex,besok ayah sama bunda pulang dari bandung" jawab furi
"oke" lexa kembali diam,jalanan ibukota yang padat merayap membuatnya harus extra fokus.
Cukup lama mereka terdiam sibuk dengan pikiran masing2,jalanan yang macet semakin membuat suasana semakin tak enak untuk berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ART Cantik (GXG)
RomansaAmelia Hastari,kabur dari altar dihari pernikahannya,Hingga dalam persembunyiannya ia menemukan sesuatu,yang ia sebut dengan Cinta... GXG Kritik dan sarannya sangat ditunggu, Selamat membaca