##
#
Song Hahyun terkejut melihat hujan turun tiba-tiba bahkan disertai kilat. Dari dalam apartemennya saja sudah menakutkan. Lalu yeoja senja itu memanggil anaknya..
“Jihyo-ya!! Lekas ke tempat Donghae. anak itu pasti sudah ketakutan..”
*
Ombrophobia!
Ketakutan pada hujan. Itulah yang dialami Donghae. Namja 19 tahun yang sekarang hanya diam meringkuk di sudut kamarnya. Dinginnya lantai tak ia pedulikan. Hanya terus memejamkan mata dan menggunakan kedua tangannya menutup telinga.“eomma.. hiks..”
SSRAKKK!!
“Donghae..” Jihyo setengah mendorong pintu gesernya. Segera menghampiri Donghae dan memeluknya. “eomma di sini. Gwaenchana..”
Merasakan pelukan itu Donghae semakin menyembunyikan wajahnya dalam dekapan Jihyo. Yeoja yang sudah menjadi eommanya selama ini.
“yaa.. kenapa hujannya lebat sekali?” lirih Jihyo “bahkan kau belum makan tadi.. ayo eomma temani kau ke berbaring” sekarang ia mencemaskan putranya.
Donghae tak ada tenaga untuk menolak. Ia terlalu takut bahkan gemuruh dan kilatnya semakin beradu. Jihyo memasangkan earphone di kedua pendengaran Donghae untuk mengurangi suara hujan. Sambil terus menemaninya hingga reda.
*
Jika orang lain begitu menyukai hujan. Donghae tidak. Ia tidak suka tetesan hujan. Ia tidak suka bunyi hujan. Ia tidak suka dengan kilat dan guntur. Bahkan ketika awan mulai mendung Donghae segera akan pulang mengurung diri di kamar dan berada di sana sampai reda.
Karena hujan sudah menghancurkan hidupnya.
Ya. Bagi namja 19 tahun itu… hujan adalah musim yang paling ia benci.
:
Grey_Paper
:
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.