:
:Hari itu Siwon begitu bahagia. Keluarga yang diinginkannya sudah di depan mata. Ia menatap lekat sang eomma yang bersama namja pilihannya yang akan menjadi appa. Bahkan namja itu sangat menyayanginya. Kasih sayang yang tidak pernah ia dapatkan dari seorang ayah datang begitu saja. tanpa pamrih.. ia memberikan semuanya untuk Siwon.
"Siwon-ah, mulai sekarang jangan sungkan lagi arraseo?"
"Euhm.. nde appa.."
Choi Hanyeol memeluk erat Siwon. Putranya.
"Appa akan memberikan apapun untukmu. Kau anak appa sekarang.. jangan merasa kesepian lagi. Juga.. jangan cemaskan eommamu lagi. Appa akan menjaganya juga.."Siwon mengangguk. Ia percaya namja itu akan memegang ucapannya.
Dan benar. Sampai saat ini tidak pernah Choi Hanyeol mengecewakannya. Bahkan ia tidak melarang Siwon untuk menjadi seorang dokter daripada membantunya di perusahaan. Memberikan kepercayaan pada sang eomma juga untuk mengurus Sekolah yang dibangunnya.Bahkan, foto bersama mereka yang pertama kali dipajangnya di meja kerja. Siwon menyukainya..
Tlak!
"Oppa.. kau tidak makan siang?" Yoona masuk dan membuat nya kembali tersadar.
Gelagapan Siwon mengangguk "Nde.."
"gwaenchana? Wajahmu pucat oppa.. kau sakit atau lelah?"
Siwon hanya menggeleng, menggenggam jemari Yoona erat menyakinkan jika ia baik-baik saja. memang belum waktunya ia menceritakan masalah keluarganya pada yeojachingu-nya itu.
"aku baik.. kita makan sekarang?""Nde.." walau agak ragu Yoona menggangguk. Ia tak akan memaksa Siwon untuk mengatakan apapun sekarang. Ia mengenal persis bagaimana kekasihnya.
:
::
::
:"Kalau kau melamun terus sebaiknya tidak masuk kelas, apa gunanya dosen ceramah di depan sana sementara mahasiswanya tidak peduli?" sindir Kim Key.
Karena sejak pertemuannya kemarin ia suka duduk di dekat Donghae jika mereka berada dalam kelas yang sama.
Donghae tak menggubris. Ia memang tidak fokus pada pelajaran hari ini. belum ada perkembangan apapun dari data yang ia berikan pada Yunho tempo hari. apa mungkin Yunho menyimpannya sendiri?"Pssttt!! Kau benar punya masalah?" lagi bisik Kim Key.
"kau yang punya masalah Tuan Kim.." imbalnya lirih "perbaiki dulu hidupmu baru menanyakan masalah orang lain.." sinisnya.
"Mwo??"
"Berhentilah bicara sebelum aku.."
"Apa?" potongnya "Kau mau apa?"
Sraaakkk!! Donghae mendorong kursinya, membuat seluruh penghuni kelas menatapnya serentak. Ia tak peduli, dengan cekatan dimasukkan semua buku ke dalam tas punggungnya. Lalu melenggang pergi meninggalkan kelas itu tanpa pamit. Tak peduli teriakan dosen yang memintanya kembali duduk, seolah ia menulikan pendengarannya.
:
:Nyatanya ia malah berdiri di depan gerbang sekolah..
"Hyung! Kau di sini? Menungguku?" Minghao ceria mendapati Donghae di sana "apa kau diminta Zhou Ge untuk menjemputku?" seraya bergelayut di lengan Donghae.Ck! "kau pikir aku suruhannya?"
"mollayo.." bocah itu malah nyengir sambil menampakkan deretan giginya.
"Doyoung tidak masuk lagi?"
"belum, kuharap masalahnya bisa selesai.. ia pindah sekolah pun akan dibebani kasus Tuan Kim bukan? Untungnya Jeno masih mau sekolah walau seringkali pulang sambil menangis.."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.