#
#
#
"Donghae-ya mau kemana?" Yoona siap berangkat pagi itu. Cukup pagi malahan. Ia mendapat panggilan beberapa saat lalu untuk segera kembali ke rumah sakit.
Namun melihat Donghae dengan tas punggung yang agak besar membuatnya bertanya."Jinan.." jawabnya singkat, sementara tanganya mengambil segelas jus di meja dan meminumnya perlahan. Tidak ada susu hangat pagi ini hanya segelas jus tomat untuknya.
"aku pikir Noona tidak pulang semalam..""Siwon mengantarku subuh tadi, tapi sekarang aku harus kembali ke sana.." keluh Yoona, pasalnya ia masih cukup mengantuk. Tapi mau bagaimana lagi, ia seorang dokter sekarang. Tidak bisa mengabaikan pasien.
Donghae mengangguk pelan.. sudah biasa baginya melihat Yoona bersama Siwon. Tepatnya Choi Siwon. Seorang dokter ahli di rumah sakit Hongshim, yang juga rumah sakit milik keluarga Choi. Keduanya berteman cukup lama. Sejak masa senior high school. Namun status itu berubah empat tahun yang lalu. Siwon adalah kekasih Yoona.
"aku berangkat Hae. Noona tidak membuat masakan untuk sarapan, kau bisa ke tempat eomma.. kurasa segelas jus tidak cukup untukmu yang masih masa pertumbuhan"
"YAK! Noona.. jangan katakan itu lagi. Kau membuatku tetap seperti anak kecil" jengkelnya.
Yoona hanya terkekeh. Ia tak punya banyak waktu untuk meladeni dongsaengnya saat ini. Jadi ia memilih pergi sebelum ada panggilan lagi untuknya.*
**
*Perjalanan ke Jinan masih panjang. Donghae memutuskan untuk menambah tidurnya di mobil. Duduk di belakang bersama Zhoumi dan membiarkan Boa menemani Kangta di bangku depan.
*
*"silakan dinikmati.. Tuan Im Jae baru bisa kita temui dua jam lagi. Jadi saya rasa kita bisa makan siang dulu disini.. kami akan menjamu kalian terlebih dulu.." sambutnya ramah. Yeoja cantik itu adalah sekretarisnya.
"terimakasih Sekretaris Cha.." ucap Boa.
Zhoumi dan Donghae tentu saja yang paling senang. Memang sejak tadi mereka tidak berhenti hanya untuk sekedar makan atau beli camilan. Itu karena Kangta yang terkadang tegang membuat mereka berpuasa. Menurutnya bukan kondisi yang tepat jika terus makan sementara pekerjaan menumpuk.
Ya. Hubungan keempatnya sudah sangat erat dan dekat. Jika seringkali Kangta akan bersikap layaknya appa. Maka Boa, satu-satunya yeoja diantara mereka yang akan menjadi eomma. Zhoumi dan Donghae lebih terlihat seperti hyung dan dongsaeng.
Meski begitu, profesional dalam kerja selalu mereka nomor satukan.."Zhoumi-ya.. Donghae-ya.. makan yang banyak.. kalian harus jaga kesehatan. Kalau kalian kurang makan bagaimana kita bisa bekerja dengan baik??" kata Boa yang sebenarnya sedang menyindir Kangta.
Sementara namja itu melirik padanya "Yaa.. kau membicarakanku eoh??"
"Eoh.. animida sunbae.. aku hanya kasihan pada dua anak ini.. nah, sebaiknya sunbae juga cepat makan.." sepiring udang goreng disodorkan Boa di depan Kangta.
Zhoumi dan Donghae hanya menatap sekilas. Sudah biasa bagi mereka pemandangan seperti itu. mereka akan bertengkar lalu berbaikan lagi. Kadang juga akan saling memberi perhatian..
Ah.. mungkin mereka saling jatuh cinta tapi tidak sadar saja..
Sekretaris Cha ikut tersenyum melihat mereka.. sebelum ia melanjutkan juga makannya.*
*Pintu geser warna putih sebuah ruangan VVIP terbuka. Di dalamnya ada sebuah ranjang pesakitan yang dihuni seorang namja. Dari wajahnya nampak ia belum terlalu senja. Tapi juga sudah tidak muda lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.