Paper 15 // Beyond the -team-

286 38 10
                                    

#

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Donghae, Minghao dan Doyoung!
Ketiga anak itu berada di caffe biasa. Mulai melakukan pembicaraan yang serius..

“kau tidak sabaran sekali Doyoung-ah?”

“siapa yang sabar menunggu ketidakjelasan seperti ini? Appa sudah tidak bisa melakukan apapun selain menyerahkan kasusnya pada hukum. Pengacara itu bahkan terus mendesak appa untuk menyerah saja dengan alasan keringanan hukuman..”

“tapi kalian masih di bawa umur.. akan bahaya melakukan semua itu..”

Minghao mencibir “Yak.. Hae-ya! Sadar usiamu juga belum 20 tahun..!!”

Tuiingggg!!!
Donghae mendorong dahi Minghao dengan jari telunjuknya “aku lebih tua darimu, panggil aku hyung!”

Ck!! “Kurasa tidak ada bedanya.. hanya satu tahun saja.. iya kan Doyoung-ah?” mencari pembelaan.

Doyoung hanya mengangkat bahu. Tak peduli akan hal itu.
“Jadi kita satu tim mulai sekarang?” ia memilih menanyakan hal penting itu pada Donghae.

Donghae mendesah. Ia tak habis pikir mengapa bisa berurusan dengan kedua anak di depannya itu? ia sendiri tidak masalah terlibat kasus Kim Namu karena ia yakin bisa mengandalkan dirinya sendiri. Tapi bagaimana dengan mereka? bisa saja malah membuat mereka dalam bahaya besar. Donghae tidak yakin nantinya bisa menyelamatkan mereka dengan mudah.

Tunggu!
Ini masalah serius. Donghae tahu itu karena ia teringat kecurigaan Minho dan Suho kemarin. tapi ia tak akan mengatakannya pada Minghao atau Doyoung.
Cukup dengan menuruti permintaan mereka untuk menjadi sekutu. Selebihnya biarkan kepolisian dan hukumnya yang bertindak. Lagi pula apa yang bisa mereka lakukan?

“baiklah…” akhirnya “kita sekutu mulai sekarang.. Doyoung kau mengawasi semua hal terkait dengan appa-mu juga jika itu berkaitan dengan pengacara Han. Minghao, kau cobalah untuk mendekati Jisung siapa tahu ada informasi darinya..”
Keduanya mengangguk..

“lalu kau hyung?”

“Aku?” Donghae mengaduk minumannya “apotik itu.. bekerjasama dengan rumah sakit Hongsim. Aku akan mengurus bagian itu..” tentu saja itu hal yang besar karena pasti ia akan terlibat dengan kasus itu secara dalam. Di sana.. ada seseorang atau dua orang yang menjadi kunci dari semuanya.

“Okkey! Deal!!” koor keduanya.

*
*

*
*

Tentu saja team sekutu yang ia bentuk bekerja di bagian belakang. Mereka tidak akan menghalangi apapun tindakan hukum nantinya.

*
*

Kasus Kim Namu makin ribet dan merembet ke banyak hal lain. Bukan hanya soal Han Gibeom, pengacara yang selalu memikirkan reputasi dan materi tetapi juga ada kaitannya dengan Seol Ohsung. Bahkan kini Yunho yakin, kasus Kim Namu hanya sebuah pengalihan dari kasus sebenarnya.

“jadi begitu menurutmu, hyung?”
Yunho mengangguk. Bersama dengan timnya, Suho, Minho juga Gongmyung. Mereka terus menyelidiki kasus itu.

“setelah informasi dari kalian soal Sekretaris Seol, aku meminta Gongmyung mencari data lengkap tentangnya.. dan ini..” nampak di layar data diri Seol Ohsung.

-menjadi sekretaris pribadi dan orang kepercayaan Choi Hanyeol lebih dari 10 tahun. Data keluarganya tidak begitu jelas. ia hanya menyertakan alamatnya di Daegu sebelum pindah ke Seoul. Berpisah dengan isterinya sebelum ia menjadi sekretaris sementara keberadaan keluarganya dulu tidak diketahui-

“Sekretaris Seol dikenal sangat setia pada Tuan Choi. Dan menjadi aneh jika ia bertemu pengacara Han tanpa seijin Tuan Choi. Menurut Kim Namu, pengacara Han memberinya tawaran yang besar untuk mengakui kesalahannya.. dan di lembar kertas itu, Tuan Choi yang menandatangani..” Gongmyung menyerahkan salinan kesepakatan yang ia minta dari Kim Namu beberapa waktu lalu. Lalu ia melanjutkan “tapi di dalam data penyidikan, bahkan Tuan Choi justru menyetujui masalah ini di usut sampai rampung karena ia tidak yakin Kim Namu pelakunya”

“maksudnya..??”

“Choi Siwon. Aku sudah bertemu dengannya..” ujar Yunho “aku meminta bantuannya.. menurutnya, Kim Namu termasuk orang yang tidak pernah mencari masalah. Bahkan Tuan Choi sangat percaya pada kinerjanya. Ia jauh lebih lama bekerja di apotik itu daripada Sekretaris Seol.. mereka sudah saling mengenal..”

Minho terkejut “jadi kau sudah menemui dokter Choi?”

“Mianhae, aku tidak memberitahu kalian dulu..”

“OK!” sahut Suho “jadi kita akan melanjutkan mencari bukti?”

Yunho mengangguk “hanya ada empat orang yang bekerja di apotik itu termasuk Kim Namu. Cari tahu siapa dari mereka yang ada kaitannya dengan Sekretaris Seol atau pengacara Han. Dengan bukti itu kita akan mudah mencari tahu siapa dalang sebenarnya dan motif sesungguhnya..”

Mereka setuju.
“dan..” imbuh Yunho “aku tidak ingin Donghae terlibat dalam kasus ini, tolong jangan biarkan anak itu ikut campur.. aku bahkan meminta Siwon tidak memberi tahu Yoona..”
Mereka tahu persis soal keterlibatan Donghae selama ini. sedikit banyak anak itu sudah membantu mereka. bahkan Suho menyukainya..

“baiklah hyung, kami mengerti..”

*
*

*
*

Namun Yunho tentu saja kalah cepat dari pemikiran Donghae dan tim anehnya. Kini Doyoung dan Minghao malah sudah bekerja. Termasuk bagaimana salinan tawaran yang diberikan oleh Sekretaris Seol itu sekarang ada di tangan Donghae.

-Appa ditekan untuk menyetujui tawaran itu..- tulisnya dalam group chat mereka.

-kalau begitu sekarang tanyakan pada Jeno, bagaimana hubungannya dengan Jisung. Dan kau, Minghao-hao! Terus dekati Jisung- perintahnya pada mereka.

-Ok, hyung!-

*

Donghae tahu mendekati Siwon tidaklah mudah untuk saat ini. ia juga tidak ingin membuat hyung iparnya itu menjadi curiga pada kelakuannya lalu melaporkan pada Yoona. Jadi dia akan mengerjakan ini dengan caranya sendiri..

-Sunbae, aku tidak bisa ke Haru untuk saat ini. tolong kirimkan saja hasil editing dan resum milik Tuan Choi. Aku akan menyelesaikan bagianku nanti malam..-

pesannya pada Kangta. Ia tak mau menelphone namja itu, karena pasti ceramahan panjang akan ia terima. Jadi lebih aman jika hanya mengiriminya pesan singkat. walau begitu ia siap menghadapinya besok.

Kembali ia memasukkan ponsel kedalam sakunya. Lalu mengayuh sepedanya..
Tepat didepan apotik itu..

“Ah kebetulan sekali, jadi aku bisa ikut antri..” gumamnya senang melihat beberapa orang berada di sana.
Apa yang ia lakukan?
Hanya berdiri di deretan belakang sambil terus meneliti setiap petugas apotik. Apa yang mereka lakukan dengan bagian mereka masing-masing. Sebelum akhirnya, cukup lama ia sampai pada gilirannya dan menyerahkan resep yang memang sengaja ditulis Siwon beberapa waktu lalu.

*

-Doyoung-ah, tanyakan pada Kim Ajjuhssi soal data petugas apotik di tempatnya bekerja.. kita perlu memulai dari mereka lebih dulu-

-satu jam lagi kita bertemu-
Dua pesan ia kirim kemudian.

*
-SeeYouNext-
*

ANOTHER LIFE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang