::
Doyoung meremas tangan Donghae, bahkan ia sudah berkeringat dingin. Sementara namja itu mencoba memberikan senyum agar temannya bisa tenang.
“tarik napas Doyoung-ah, kau terlalu tegang..”
“Hyung… apa ini akan berhasil?”
“entahlah, kuharap semuanya baik-baik saja.. kau juga Minghao!” tuturnya pada namja di sebelahnya yang lain yang bahkan masih menggunakan seragam sekolah “jangan ikut tegang… lagipula kenapa kau ikut sih? Kau membolos sekolah terus?? Tidak dimarahi Zhoumi Ge?”
“diamlah hyung! Itu membuatku semakin cemas..”
“Ya sudah, kajja..” Donghae menarik kedua makluk itu. duduk di bagian bangku paling belakang. Sementara di bagian paling depan sudah terisi oleh Choi Hanyeol dengan Sekretarisnya. Tapi yang membuat Donghae heran, Siwon pun ada di sana.
“seharusnya Yunho hyung juga di sini kan?” gumannya.
::
::::
::::
::“Ajjuhma… semuanya akan baik-baik saja, tolong bicara yang sebenarnya dengan begitu Ajjuhma sudah membantu kami dan kami sangat berterimakasih untuk itu..”
Yunho duduk di samping Yoon YookJin.
Yeoja itu mengangguk. Ia pun tak ingin hidup dengan rasa bersalah karena menipu kebenaran.::
::Semua tuntutan untuk Kim Namu sudah diajukan. Karena kesalahan dalam memberikan resep obat hingga menyebabkan seseorang mengalami koma. Pasien masih dalam perawatan. Dan kasus ini masuk dalam kategori fatal.
Seol OhSung tersenyum tenang mendengar tuntutan itu. bahkan ia percaya akan kemampuan Pengacara Han.
“Presdir.. setelah masalah ini selesai, nama Hongsim akan kembali pulih..” Ya. Tentu saja selama ini Hongsim menjadi perbincangan karena kasus tersebut. Sekretaris Seol sangat tahu, jika Choi Hanyeol sangat menjaga nama baik Hongsim.“kurasa, tidak begitu juga..” ucapnya datar “Kim Namu sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun denganku. Ia menjaga apotek itu dengan baik. Dan selama ini tidak ada masalah.. sebenarnya, ini terlalu kejam jika menghukumnya tanpa memberi kesempatan untuk bicara. Sekretaris Seol.. apa selama ini kau sudah melakukan semuanya? Aku tidak ingin salah mengambil keputusan..”
“Tidak Presdir.. beberapa kali pihak kita sudah membicarakan ini dengan Kim Namu. Dan semuanya jelas.. masalah itu ditimbulkan karenanya..”
“Benarkah begitu?”
“Benar Presdir..”
Choi Hanyeol diam. Sementara Siwon menahan emosinya sejak tadi. Sebenarnya ia dilema. Itu ayahnya. Ayah kandungnya. Seol Ohsung. Namja yang sekarang duduk didekatnya itu.. ia terus berpikir sejak tadi, apakah pantas menyebutnya sebagai appa? atau abeoji? Jika kelakuaknnya seperti itu? bagaimana jika dia tahu sesungguhnya Siwon lebih menyayangi Choi Hanyeol, daripada dirinya?
“bukankah aku memintamu juga untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik? Kenapa sepertinya pengadilan malah memojokkannya?”
Seol Ohsung menjelaskan “Kim Namu menolak untuk bekerjasama dengan kita, Presdir. Hal itu semakin menguatkan dugaan dari kasus ini. Dan lagi.. apakah anda akan membiarkan seorang yang jahat membuat kekacauan di Hongsim sekalipun ia sudah dipercaya sekian lama?”
Seketika Choi Hanyeol menoleh datar ke arah sekretaris kepercayaannya, diikuti oleh Siwon yang nampaknya semakin geram.
“Appa tidak akan mengampuni orang yang mengkhianatinya, walaupun orang itu adalah kepercayaannya selama ini..”
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.