#
#
#
Starfish origami??
“Iya, ini gambaran yang cocok untuk cover Im Jae. Bukankah ia juga bermaksud menyelesaikan kesalah pahaman dengan ayahnya?” terang Donghae. Ia sedang berbicara mengenai desain cover Novel terakhir Im Jae, penulis legendaris.
Kangta hanya manggut-manggut. Ide itu tidak buruk apalagi disertai penjelasan makna. Tinggal menyelesaikan bagian layouting dan itu bagian Zhoumi. Boa sendiri selesai dengan editing nya.
“Kau yakin Im Jae akan menerima desainmu?” tiba-tiba muncul seorang namja melongok diantara sekat meja kerja mereka.
Kim Key. Berusaha menggoyahkan keyakinan Kangta dan timnya.
“Tentu saja” mantap Donghae “ini lebih baik daripada desain baby duck!” sindirnya untuk desain Kim Key sebelumnya. Yang di tolak mentah-mentah oleh tim akhir Haru-zine. Membuatnya malu di depan appanya sendiri.
Mendengar baby duck, Key hanya menyungingkan senyum kebencian. –lihat saja nanti siapa yang hebat diantara kita- batinnya.“Sudah, abaikan dia!” Kangta memerintah “aku akan membawa semua konsep kita pada Im Jae. Jika ia setuju besok kita ajukan ke bagian penerbitan”
“Kau sendiri sunbae? Ke Jinan lagi?”
“Tidak, aku memaksa Boa untuk menemaniku”
“YAK! Sunbae., kau bahkan tidak mengatakan itu sejak tadi, bagaimana bisa??”
“Tentu saja bisa!”
Zhoumi dan Donghae tertawa mendengar mereka. Sudah biasa dengan pertengkaran seperti itu.*
**
*“Jadi kau mengajakku ke tempat ini hanya untuk bertemu dengannya, Ge?”
Seorang namja duduk manis di depan Donghae, memakai seragam barunya dengan senyuman lebar.
“Gumawo Donghae hyung..”“Ah, nde.. gwaenchana.. Minghao ssi..”
“Yaa.. aku memanggilmu hyung dan kau memanggilku dengan formal? Tidak adil. Kita hanya berbeda satu tahun. Bisakah mulai sekarang kita berteman? Kau tahu hyung bagiku kau sangat hebat. Kau Hero..”
Uhukk!!
Donghae tersedak minumannya. Apa tadi yang dikatakan Minghao??
“He..hero?? maksudmu?? Naega??”“Siapa lagi??”
“Aku.. aku tidak seperti itu..”
“Kau bisa masuk ke sekolah dengan mudah sebagai Aiden Lee. Bukankah itu daebak?”
Donghae menggeleng,. “Aniyo.. tidak seperti itu aku hanya membantu sedikit. Lagi pula polisi yang menyelesaikannya..”
Minghao tahu soal itu. Tapi tetap baginya Donghae itu penyelamatnya.Zhoumi hanya menggeleng geli melihat kelakuan dua orang di depannya. Kalau dipikir keduanya sama saja.
“HuaHao! Sudah.. jangan merusak suasana indah ini..”“Ge’ berhenti memanggilku seperti itu. Namaku Minghao, bukan Huahao!”
“Lalu bagaimana keadaan SanHa saat ini?” Donghae mengalihkan pembicaraan mereka yang tidak berarti tadi “Kau sudah mengunjunginya?”
Minghao mengangguk “Dia baik. Kami sudah meluruskan kesalah pahaman.. tapi Zhoumi Ge tetap membuatku pindah sekolah..”
“Itu demi kebaikanmu juga.. kau bisa menemukan teman baru..”
Minghao mengangkat bahunya “molla.. aku ingin menjadi haksaeng biasa..” akunya sambil memainkan sedotan di atas gelasnya “aku tidak mau menjadi ketua kelas lagi, atau kapten tim lagi.. aku hanya akan fokus untuk belajar. Lagi pula sebentar lagi aku harus mempersiapkan ujian masuk universitas.. aku tidak akan membuat Zhoumi Ge kecewa”
Sungguh. Pengakuan yang manis dan menyentuh.
“dan aku hanya akan berteman baik denganmu, Hae hyung!” kepalanya mendongak menatap Donghae dengan mata ceria. Menunjukkan betapa sangat tertarik berteman dengan Donghae.“YAK!!”
“Tenang saja hyung, rahasiamu aman di tanganku. Bahkan kalau perlu Zhoumi Ge tidak usah tahu”
Takkk!!
Sendok itu kemudian menyentuh keningnya.
Minghao hanya meringis. Zhoumi sudah sering melakukan itu padanya. Sudah biasa!*
**
*Benar kata Minghao. SanHa sudah baik-baik saja. Siwon baru saja memeriksanya dan mengijinkannya pulang besok. Ya. Ini hanya kebetulan Siwon yang menanganinya.
“Oppa, kau tidak ada jadwal operasi hari ini?” begitu ia keluar dari kamar rawat pasiennya, sudah ada yang menyambut.
Siwon menampilkan lesung pipinya lewat senyuman “obseo, waeyo?” jawabnya, membuat yeoja yeopo di depannya turut tersenyum.“aku hanya ingin minum secangkir cokelat panas hari ini..” tentu saja itu kode, supaya Siwon menemaninya.
“Baiklah, tunggu jam istirahat. Kita pergi ke caffe biasanya? Otte??”
“Euhm!!”
Siapapun tahu hubungan Siwon dengan Yoona. Tidak ada yang berani mengusiknya. Bahkan mereka disebut perfect couple. Bagaimana tidak Siwon begitu tampan, pintar, dan selalu baik pada pasiennya. Sementara Yoona, yeoja cantik itu tak kalah baiknya.
Hanya ada satu orang yang berani merusak moment romantis mereka..
“NOONA!! HYUNG!!”
Keduanya menoleh. Melihat namja pengganggu itu datang tanpa undangan.“Wae?” tatapan dingin langsung menyambutnya.
Dia tidak menjawab. Malah mengambil tangan Yoona dan menempelkannya di kening.
“lihat, apa aku demam?” tanyanya.Yoona menyipitkan mata, meraba seluruh wajahnya. Kemudian mendesah..
“apa saja yang kau kerjakan sampai kau kelelahan? Bukankah aku selalu mengingatkamu Lee Donghae? Jangan terlalu lelah jika bekerja.. jika begini kau sendiri kan yang merasakannya? Apa kau sudah makan tadi?”Donghae mengerucutkan bibirnya. Ia bosan dengan ocehan Yoona. Sebenarnya ia malas juga menemui noonanya itu. Tapi entah kenapa hari ini ia hanya ingin bermanja, menjadikan demam sebagai alasannya.
“Sudah..” kali ini Siwon menarik Donghae untuk ke ruangannya. Yoona mengekor di belakang.
*
*“Kau sengaja eoh menemui kami dalam kondisi seperti ini?” curiga Siwon dengan sikap tidak biasa itu. Tapi ia tetap memeriksanya sekarang.
Donghae hanya nyengir “daebak hyung, kau bisa membaca pikiranku”
Ck! “Bocah ini!” Yoona berdecih, melipat kedua tangannya di dada. Mengacuhkan Donghae yang berusaha mengeluhkan ini dan itu sejak tadi “Yaaaa kau tidak apa-apa! Kau tidak akan mati hanya karena demam jadi berhentilah merengek Lee Donghae!!”
Donghae tentu tak mau kalah “Siwon hyung, dengar itu.. Yoona noona bahkan tidak peduli padaku..”
“salahmu sendiri!” jawab Siwon “lihat ini, tekanan darahmu sangat rendah.. kau mengabaikannya eoh?”
“hah.. sebenarnya aku ini baik-baik saja atau tidak?” giliran dia bertanya “Noona bilang aku tidak akan mati, sementara Siwon hyung malah berkata cemas??”
“Aigooo.. setan kecil ini!!” umpat Yoona “sudah oppa, kau urus dia. Aku sudah di tunggu pasienku.. yang jelas mereka lebih menyenangkan daripada setan seperti dia..”
“NOONNAA I LOP YU” Donghae sebenarnya menahan tawa melihat kejengkelan di wajah Yoona. Jadi ia biarkan saja yeoja itu keluar dari ruangan itu.
Siwon selalu tertawa dibuatnya. Ia tahu kedatangan Donghae memang banyak mengubah sikap Yoona selama ini.
“kau merusak suasana Hae..!” ujarnya “sekarang bagaimana? Kau pulang atau tinggal di sini dulu? Aku tidak akan membuatkan resep untukmu. Obat yang biasanya saja kau konsumsi. Istirahat dan tidur saja sudah cukup..”Donghae mengangguk “arrseo hyung, aku memang baik-baik saja. Aku hanya merindukan Noona saja tadi. Aku akan pulang ke tempat eomma”
Siwon mengangguk “Nde, hubungi aku jika ada masalah”
Ia tahu Siwon akan selalu mengatakan itu “gumawo hyung, selain mereka kau masuk dalam daftar super hero-ku!” akunya. Kini ia memakai istilah Minghao untuk memuji Siwon.
:
SeeYouNext:
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.