Paper 30 // -dia- yang lain

289 47 15
                                    

Jika ada banyak typo, mian..



::
::

“Kau tidak ingin bertemu dengan ayahmu?”

Minghao menghentikan acara makan paginya. Ia meletakkan perlahan sendok di tangannya yang tadi ia gunakan untuk mengambil kuah.

“tidak.. aku tidak ingin menghabiskan waktuku hanya untuk mencarinya. Mama sudah mengatakan kalau aku harus hidup dengan baik dan bahagia..”

Zhoumi mengerti perasaan Minghao “baiklah, Gege tidak akan bertanya lagi.. fokus saja pada masa depanmu..”

::
::

::
::

“Gwaenchana?” Yoona masih nampak cemas melihat Donghae duduk lemas di sofa tengah sambil menonton kartun paginya.

“Nde.. gumawo. Mianhae.. merepotkan noona dan hyung lagi..”

Tidak menjawab. Yeoja itu duduk di samping adiknya lalu menyempatkan untuk memastikan kening Donghae apakah benar demam itu sudah hilang.
“masih agak demam.. di rumah saja. Tidak perlu ke Haru.. kau juga bisa ijin kuliah.. besok baru masuk..” sarannya.

Donghae mendesah.
“tapi aku tidak bisa di rumah terus. Beberapa hari ini orang melihatku seperti bocah malas saja. aku sudah tidak pergi kuliah juga ijin dari Haru..”

“apa yang kau lakukan? apa karena masalah Kim Namu? Apa Yunho oppa memintamu untuk membantunya?”

Darimana Yoona tahu soal itu? “tidak noona, ini karena aku berjanji pada Doyoung untuk menemaninya sampai selesai.. dan..”

Yoona menoleh, ia menunggu kelanjutannya tapi anak itu malah diam..
Hahss..
“Minghao.. karena dia kan? Siwon sudah menceritakan masalah itu. kurasa kau sudah tahu tentangnya..”

Donghae menunduk “hm…”

“sudahlah..” dengan tangan lembutnya Yoona mengusap pelan kepala Donghae “jaga kesehatanmu, hujan mulai banyak turun.. jangan pergi tanpa membawa payung atau tanpa seseorang..”

“nde noona..”

::
::

::
::

Siwon tidak tenang setelah mendengar pernyataan sang appa. bagaimana bisa –dia- yang mereka maksud selama ini adalah orang lain? Namun jika boleh jujur, ia lebih suka dengan berita itu.

“Yoona-ya, bagaimana keadaan Donghae?” ia menghubungi kekasihnya untuk menanyakan kabar adiknya.

“sudah lebih baik, tapi hari ini ku minta untuk tidak kemanapun sampai benar-benar sehat.. aku masih mencemaskannya..”

“euhm, kau noona yang paling baik..” pujinya “ah, aku akan ke sana nanti.. akan ku pastikan keadaannya..”

Yoona tersenyum walau ia tahu namjachingunya tidak melihat itu. tapi ia bersyukur “gumawo oppa, kau bahkan lebih baik..”

“yaaa~ saranghae..”

“euhm.. naddo…”

::
::

::
::

Setelah peristiwa beberapa hari yang lalu. Keresahan hati Seol OhSung semakin bertambah. Ia jelas tahu perbuatannya akan ketahuan. Apalagi semenjak Pengacara Han tidak bisa ia hubungi. Bahkan di kantornya pun tidak bisa ia temui. Pengacara itu menghilang dari pandangan mata Seol OhSung. Jelas menandakan bahwa sekarang ia menghianatinya..

“bagaimana kalau aku membuat anakmu justru membencimu? Kurasa itu balasan yang setimpal bukan? Lebih mematikan daripada pembunuhan sekalipun..” monolognya.
Sepertinya ia sudah memiliki rencana lain untuk melanjutkan perbuatannya yang sempat tertunda karena kekalahan di persidangan itu.
“ya.. kurasa itu ide yang cemerlang..” seringainya.

ANOTHER LIFE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang