#
#
#
Di kantor polisi itu, seorang pelajar duduk manis dengan tatapan sendu..
“jadi apa masalahmu haksaeng??” tanya Yunho. Ia tak mau basa-basa untuk urusan yang tidak penting.“aku tidak percaya pada pengacara itu, jadi bisakah anda menolongku?”
“maksudnya??”
“Seorang pengacara yang menangani kasus appaku malah menyarankan agar appa mengakui perbuatannya. Padahal appa tidak melakukan kesalahan apapun. Dia hanya bekerja sebagai karyawan apotek, semua obat yang appa jual sesuai dengan resep dokter. Tapi ia malah dituduh salah memberikan jenis obat hingga membuat seseorang sakit parah dan koma..”
“Siapa nama appamu?”
“Kim Namu..”
Yunho sedikit terkejut dengan nama itu. ia sudah mendengar kasus ini sebelumnya tapi ia tak menyangka jika sampai didatangi oleh putra dari Kim Namu.
Ya. Beberapa saat yang lalu Kyungsoo membawa berkas kasus pengaduan. Seorang pasien mengalami koma setelah mengkonsumsi obat dari sebuah apotek. Kim Namu adalah tersangka yang diadukan, seorang karyawan yang salah memberikan obat pada pasien itu.“aku belum bisa memastikan semuanya jika tidak ada penyelidikan yang mendetail. Baiklah Haksaeng.. eoh.. namamu.. Kim Doyoung?” pelajar itu mengangguk “aku terima laporanmu.. kau boleh pulang sekarang. Aku akan menyelidiknya dulu dan mencari bukti yang jelas..”
“Ye.. kamsamhamnida.. gundae, anda perlu tahu.. nama pengacara itu.. Han Gibeom..”
Hah! Sekali lagi Yunho terkejut..
“aisshh kenapa aku selalu harus menghadapinya..??” Guman Yunho. Sudah berulang kali ia harus menyelesaikan masalah yang dibuat pengacara itu.
“Nde.. Kim Doyoung, akan aku kabari lagi nanti..”Doyoung cukup lega. Ia bisa mempercayakan ini pada seseorang yang diandalkan. Dengan sopan ia berdiri lalu membungkuk meberi salam sebelum ia pergi.
*
**
**
*“Memangnya siapa kau bisa seenaknya pergi di jam kerja? Kau masih magang Donghae ssi!” Kim Key memandang sinis ke arah Donghae. Memang ia berencana pergi keluar.
“Sejak kapan jam istirahat siang menjadi jam kerja?” Donghae tak mau kalah dengannya “kau juga sama magangnya..” sindir Donghae “jangan karena kau anak dari Kim Ho lalu memberlakukan kuasa appamu untuk menekan orang lain. Ck! Pengecut..” Donghae menyulut emosi Kim Key.
“YAK!” hampir saja ia memukul kepala Donghae jika tidak ada Zhoumi menghampiri keduanya.
“Mau bertengkar? Sana pergilah keluar jangan di sini.. kekanakan sekali..” ujarnya sambil berkacak pinggang di depan mereka.
Kim Key tentu saja merasa tersinggung “dia yang masih kekanakan..!” tunjuknya pada Donghae “kau mau menyangkal? Kita memang berada di tahun yang sama, tapi ku ingatkan lagi.. jika aku lebih tua beberapa bulan darimu..”
Ck. Donghae berdecik. “lihat.. siapa yang anak kecil sekarang? Membela diri dengan menyebutkan usia? Kau takut kalah denganku?”
“YAK!” Zhoumi berteriak kali ini “keluar kalian berdua.. pergilah makan siang dan bicaralah dengan baik. Kalian sebenanya cocok untuk menjadi teman..”
Donghae mendelik “shireoooo… aku lebih baik berteman dengan Minghao!” protesnya, sembari pergi meninggalkan Kim Key yang masih ingin menyahut perkataannya.
*
**
**
*“Yaaaa.. kenapa kau selalu membawa kasus jika kita bertemu?” Donghae kembali dibuat jengkel, kali ini oleh Minghao. Haksaeng berseragam itu bercerita tentang teman barunya..
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.