#
#
#
“Bagaimana Sunbae? Tuan Im Jae menerima konsep kita?” Zhoumi ketar-ketir soal tugas mereka.
Kangta hanya mengangguk walau tak menampakkan jelas wajah sumringahnya. Menimbulkan kecurigaan di hati pada hoobaenya. Sampai Donghae menggeret kursinya dekat pada Zhoumi.“Zhou Ge, apa ada masalah dengan Sunbae? Kenapa wajahnya seperti itu jika Tuan Im Jae menyetujui konsep kita?” bisiknya.
Zhoumi hanya mengedikkan bahu. Hingga tak lama Kim Ho, wakil direktur itu memanggil mereka. tentu saja mengejutkan. Tapi tidak ada yang bisa mereka komentari. Nyatanya Zhoumi dan Donghae hanya mengekor di belakang Kangta dan Boa.
“Im Jae, meninggal dunia..” itu yang mereka dengar pertama kali.
Degh!
“MWO? Meninggal??”
Kim Ho mengangguk “selesaikan semua proses penerbitan novel terakhirnya. Ia sudah menyetujui konsep kalian bukan? Ini akan menjadi penghargaan terakhirnya..”
“Er.. apa kita akan menerbitkannya segera?”
“Ya, tepat di hari pemakaman. Sebagai reward untuk semua karyanya. Ia akan dicintai banyak orang dengan karya terakhirnya..”
“apa tidak apa-apa begitu? Bagaimana dengan ayahnya?”
“Dia akan tahu bagaimana perjuangan Im Jae selama ini. tentu saja itu juga sebagai penghargaan yang penting untuknya..” Kim Ho meyakinkan “selesaikan dengan baik lalu kirim ke bagian penerbitan. Minta tim majalah untuk menuliskan profilnya di halaman utama..”
“Nde..”
*
*“Aku tidak menyangka dia benar-benar pergi dengan cepat” Donghae mengaduk lemon ice nya perlahan.
Zhoumi sepakat dengannya. Tapi tidak dengan namja di sampingnya yang entah kenapa jadi suka sekali menempel padanya. Apalagi jika ia mengatakan sedang bersama Donghae maka anak itu akan selalu muncul.
“Ge, kematian selalu tidak bisa ditebak. Itu kenapa aku berusaha menikmati waktu bersamamu selagi ada kesempatan”
Ck. Zhoumi berdecik. Ia tahu bukan itu alasannya menemuinya “Kau mau bertemu Donghae kan, bukan aku? Alasan saja..”
MingHao tertawa. Ia ketahuan.
“Mian Ge…”“sudah berapa kali ku bilang Minghao, jangan kekanakan. Kau bahkan membolos lagi? Kau pikir sekolah itu gampang eoh? Sekalipun kau pintar kau tidak boleh seperti ini. jadilah haksaeng yang baik.. jangan terlibat masalah lagi..” Donghae menasihati panjang lebar, sebenarnya hanya risih saja dengan anak itu. Walau Donghae senang karena ia jadi punya teman sebaya.
“aku hanya ingin sepertimu hyung. Bukankah aku janji akan selalu membantumu?”
“kapan kau mengatakannya?”
“baru saja,.”
Ck!!
*
**
**
*Hari ini, tanggal berwarna ungu bagi Donghae. Karena ia bisa melihat rumahnya sedang ramai dengan anggota lengkap. Hahyun Halme dan Jihyo eomma yang sedang memasak. Yunho yang sepertinya masih di kamar, tidur. Dan Yoona sengaja menikmati mandi-nya setelah banyak pekerjaan di rumah sakit. Sementara ia sendiri sedang nyaman di atas sofa panjang dengan sebungkus potatos chip sambil menatap layar TV yang menampilkan film favoritnya. Kartun!
Ya. Donghae penggila film kartun. Ia hafal dengan semua seri cerita robot kucing Doraemon, atau Detective berkacamata Conan, sampai Ikan orange Nemo.
Semua! Yang penting Kartun. Walau begitu ia terpesona dengan tokoh Jack Frost! Seorang guardian di musim winter dengan rambut silver-white nya yang bersikap dingin karena masa lalunya tapi berhati hangat karena masa depannya.
Bagi Donghae, hidupnya sama seperti Jack Forst!“Donghae-ya! Kau tidak ingin mandi dulu?” teriak Jihyo dari arah pantry.
Sebenarnya ia agak gemas melihat penampilan anaknya. Rambut masih berantakan dengan piyama yang kusut –karena ia terus bergerak waktu tidur-.“aku masih bersih eomma, lagi pula tidak bau! Tidak perlu mandi”
“Yaa.. setidaknya rapikan dirimu Hae dan ganti baju. Kau ini jangan suka seperti hyungmu..”
Maksudnya adalah Yunho? Ya! Donghae sedikit banyak meniru gaya Yunho.“aku lebih tampan dari Yunho hyung, eomma! aku beda darinya..” katanya, masih mencoba untuk membela diri.
Sementara Yunho sudah dibelakang Donghae entah sejak kapan. Begitu mendengar pengakuan indah dari dongsaengnya, Yunho menubruk tubuh Donghae dengan sebuah pelukan..“YAAAAKKK!! HYUNGG!! Hentikan!! Kau berattttt…” Donghae mendorong Yunho yang tiba-tiba menjadi beban di bahunya.
Bukan Yunho namanya jika ia melepaskan Donghae begitu saja, nyatanya ia malah memeluk lebih erat lagi hingga teriakan sang dongsaeng semakin bertambah volume.
Jika sudah begitu, rasanya hidup sangat indah bagi Donghae. Ia bersyukur memiliki mereka sebagai keluarga.*
*Betapa polos Donghae saat ini. Ketika ia berada di tengah keluarganya. Setelah berdebat soal mandi tadi, kini ia sudah duduk rapi. Dengan jumper putih salju-nya yang sedikit besar pemberian Yunho dan celana jeans selututnya. Rambut berponinya yang sedikit diikat ke atas bagai antena oleh Yoona. Nampak seperti bocah yang menggemaskan.
“eommaaaa~” rengeknya memelas “lihat kelakuan anak-anakmu!” ujarnya malah membuat tawa diantara mereka.
Ya! Penampilannya itu hasil perbuatan Yunho dan Yoona yang memaksanya tadi. Mereka suka membuat Donghae jengkel. Tapi ia sendiri tak bisa menolak jika kedua kakaknya sudah bersikap layaknya predator yang siap memangsa jika keinginannya mendapat penolakan.
Hahaha!!“sudah, kita makan saja..” Hahyun mencoba menengahi “Nah Hae.. coba rasakan, Halme memasak ini khusus untukmu..” disodorkannya potongan kentang wijen itu di depannya.
Donghae berbinar, rasa jengkelnya lenyap bagai kedipan mata “Jeongmal halme…?? Hanya untuk Hae? tidak untuk hyung dan noona??” dengar saja, bagaimana ia bersikap begitu manja dan sok manis didepan halmonienya.
“Nde, gureom…”“aahh~ gumapta halme.. Hae sayang halme..”
“jadi kau tidak menyayangi kami?” Yunho sepertinya memulai perang lagi. Padahal mereka sudah melepas senjata tadi..
“Shireeooo!! Hyung dan noona hari ini jahat!!”
“YAK! Berapa usiamu eoh? Apa aku melihat Donghae 9 tahun terjebak dalam tubuh Donghae 19 tahun??” sindir Yoona.
“Eomma~” kembali ia mengadu pada sang eomma.
Jihyo sebenarnya ingin tertawa. Tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah.
“Eomma sudah bilang kan, kajja kita makan. Hentikan pertengkaran kalian! Hari seperti ini langkah kita dapatkan. Kita bisa berkumpul lengkap sudah membuat eomma bahagia, jadi nikmati semuanya dengan damai.. arrachi??”
Akhirnya mereka menyerah. Dan Donghae merasa menang! Ya~ setidaknya, Jihyo benar. Mumpung masih bisa bersama, ia akan menikmati hari ini..:
SeeYouNext
:
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.