*
*Donghae masuk ke kamar Yunho pagi itu dan mendapatinya masih memejamkan mata. Duduk di sofa tunggal dengan kacata baca yang melorot sementara beberapa file berserakan jatuh tepat di bawah tangan kanannya yang menggantung lemah di pinggiran sofa.
“Hyung!” panggilnya sambil mengguncang bahu Yunho “bangun Hyung, kau tidak pergi ke kantor? Polisi macam apa yang datang terlambat ke kantornya?” hina Donghae.
Hhhhssss…
Yunho terbangun kemudian. Ia memang bukan orang yang susah dibangunkan. Setelah matanya terbuka tegas, Donghae adalah pandangan pertamanya.
“waeyo? Tidak biasanya kau membangunkanku dengan baik?”Biasanya?
Donghae biasa menendang Yunho. Atau tiba-tiba menaiki tubuh Yunho. Dan cara bar-bar lainnya hanya untuk membuat hyungnya itu kembali membuka mata.“ck! Kau mau aku menendangmu?” tadinya ia hanya tidak tega melihat Yunho yang terlihat lelah karena pekerjaannya.
“kau sudah mau berangkat?” sambil merapikan kembali berkas file yang jatuh dari tangannya, Yunho juga beralih ke meja kerja. Memasukkan semua data yang ia punya dan segera bersiap berangkat juga.
“Eomma sudah menyiapkan makanan, aku harus ke Haru pagi ini sebelum Kangta Sunbae membakar Sungai Han..”
Yunho hanya menggelengkan kepala “pergilah kalau begitu.. gumawo sudah membangunkanku” tuturnya lembut juga.
Tanpa mereka sadari hari ini tidak ada pertikaian diantaranya. Jika ada Jihyo eomma atau Hahyun halmonie, sudah pasti akan ada ledekan untuk keduanya.*
**
**
*Donghae lelah. Akhir-akhir ini memang banyak hal yang dikerjakannya. Kuliah yang mulai banyak tugas juga terkait laporan magangnya di Haru. Sementara ia masih harus membantu Doyoung untuk mencari bukti dari kasus sang appa, Kim Namu.
“Ah! Donghae-ya!” Kangta menghampirinya dengan secangkir kopi untuknya “kopi..” tidak biasanya itu terjadi.
Apa hari ini April Mop? Begitu pikiran Donghae sambil menatap lekat kopi dihadapannya. Sampai Zhoumi dan Boa merasa ini adalah keajaiban dunia. Bagaimana bisa Kangta membuat kopi untuk bawahannya?“Waeyo, sunbae?”
“aah… ini..” Kangta pun salah tingkah “aku membuatkannya juga untuk kalian..” lalu senampan kopi lagi untuk Boa dan Zhoumi.
“jangan salah paham, ini hanya ucapan terimakasihku pada kalian karena tim kita sudah berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Majalah sudah terbit tadi dan langsung mendapat respon yang luar biasa. Tuan Choi juga menghubungiku, ia menyukai berita yang kita tulis tentangnya juga soal desain dan editing semuanya rapi.. itu artinya kita dapat promosi lagi sebagai tim inti.. jika kita terus melakukan yang terbaik seperti ini, wakil direktur mungkin akan memberikan kita bonus..”
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanficDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.