#
#
#
Donghae mendesah. Ia mau berbuat apa lagi? Minghao itu memang keterlaluan.. setelah ia menempel terus padanya, kini ia membawa dua namja ke depannya??
“anyeonghaseyo hyung.. namaku Jeno..” seru anak laki-laki itu dengan senyum bulan sabitnya “kalau dia.. Doyoung, hyung-ku!”
“euhm.. arra…”
Sementara Minhao hanya tertawa melihat ekspresi Donghae menghadapi kalakuan Jeno.“Minghao, aku tegaskan lagi padamu.. aku bukan polisi. Itu hyungku.. Yunho!! Kau bisa temui dia.. kurasa Doyoung ssi juga sudah bertemu dengannya di kantor polisi bukan? Dan lagi aku tidak bisa membantumu, kemarin aku hanya sedikit menolong hyung ku saja untuk kasus mu. Bukan berarti lalu kau seenaknya saja menganggap aku hero!! Arraseo!!”
Doyoung menggaruk dahinya sambil nyengir. Ia tahu soal itu. kedatangannya bertemu Donghae juga karena Minghao yang tidak jelas itu..
“maaf hyung, anak ini sedikit keterlaluan.. ia menyeretku dari sekolah tanpa sebab.. menjemput Jeno paksa dan membawa kami ke sini..” adunya, merasa bersalah.Donghae membulatkan mata, menghempaskan napas panjang lalu duduk bersandar melemaskan punggung. Ingin sekali ia menjitak kepala Minghao..
“kau melakukan itu??”Minghao tertawa menang “daripada di sekolah kau di bully terus lebih baik di sini kan?.. juga Jeno, aku tahu.. hubunganmu dengan Jisung tidak baik kan?”
Entah kenapa, Minghao memiliki banyak informasi. Anak itu memang cerdas. Tak salah Zhoumi membawanya dari China.“sepertinya, kau akan cocok dengan Yunho hyung. Apa kau ingin jadi polisi??”
Minghao benar mengangguk “Nde.. aku ingin melindungi Zhoumi Ge.. aku berhutang banyak padanya..”
Donghae bisa mengerti jika itu alasannya.*
**
*“apa begitu tugas seorang pengacara?” Yunho berhadapan dengan Gibeom saat ini “apa yang anda lakukan pengacara Han? Bukankah membela klien itu penting?”
Gibeom diam datar “itu bukan urusan anda Yunho ssi.. aku melakukan sesuai prosedur, kalau memang dia bersalah yang harus dilakukan adalah mengakui hingga hukuman itu bisa diringankan. Aku tidak bisa membenarkan semua klien yang datang bukan?”
“apa anda sudah menyelidiki dengan benar pengacara Han?”
“sudah.. semua bukti sudah terkumpul. Kim Namu bersalah. Ia memberikan obat yang berbeda dengan resep..”
“apa alasannya?”
“aku tidak bisa memberitahukannya pada anda Yunho ssi.. maaf..”
Dengan angkuh kemudian Gibeom meninggalkan Yunho. Pernyataannya membuat keraguan Yunho muncul. Bisa saja Gibeom benar, karena sepanjang ia ingin bertemu dengan Tuan Kim, ia menolaknya. Ada yang disembunyikan olehnya. Itu yang ada dalam pikiran Yunho saat ini.*
**
*Brak!!
Kangta melempar file itu di atas meja Zhoumi. Sementara Boa hanya mengikutinya di belakang. Bahkan Donghae berjingkat dibuatnya.“waeyo sunbae?”
“tema untuk bulan ini.. Choi Hanyeol..”
“Huaaaaa.. daebak!! Dia pemilik Hongsim Group?” Zhoumi berbinar senang, namun berbeda dengan Donghae. ia tahu profil Choi Hanyeol. Ayah dari Choi Siwon.
“kenapa harus dia?”
Kangta mendelik “Kau tidak tahu tentang dia?? Bukankah noonamu bekerja di rumah sakit Hongsim?”
“Nde.. tapi.. ajjuhssi itu..?”
“Waeyo?”
“Aku memang tidak terlalu mengenalnya. Hanya sekali waktu Siwon hyung mengajak kami makan bersama..”
Kangta malah menunjukkan senyum curiga mendengarnya. Ia merangkul Donghae dan menepuk punggungnya pelan “Hae-ya, kau tahu betapa susahnya masuk ke dalam tim ini? kau mau melepaskannya begitu saja eoh? Atau kau membiarkan mereka terus mengatakan jika kau menggunakan konseksi untuk magang di Haru-Zine?” bisiknya setara ancaman.
“haahs… arra.. aku akan melakukannya sunbae..” dengan malas ia mengalah, daripada reputasinya jadi buruk di tempat itu.
Jika sudah begini maka mereka akan kembali memanfaatkan Donghae untuk bisa menghubungi Tuan Choi.
Ya? Bukankah itu sama saja mereka melakukan cara curang? Menggunakan koneksi orang dalam?
Dasar!!*
**
*“Jadi bagaimana?” dia sudah berada di ruangan itu sekarang.
Ya. Donghae menemui Siwon!Namja bertubuh tinggi dan tampan bahkan saat memakai jas putihnya, menambah aura karisma dari wajahnya. Duduk tenang di tempatnya, di ruangan khusus untuknya. Ruangan yang selalu Donghae kunjungi dan menjadi tempat pertemuannya dengan Yoona sang kekasih.
Kadang mereka bertiga akan makan bersama di ruang itu, bahkan Donghae bisa ikut tidur di sana.
Siwon menatap Donghae teduh. Ia sudah menganggap anak itu sebagai adiknya. Siwon juga menyayangi Donghae, sama seperti Yoona. Siwon adalah orang yang selalu menjaga anak itu tetap sehat.
“aku akan bicara dengan Appa nanti..”
“benar hyung?”
“tapi harusnya kalian sendiri yang secara resmi mengirim surat padanya. Jangan main belakang seperti ini. kau tahu kan Appa bagaimana orangnya? Ia tidak suka yang tidak disiplin, Ia membenci orang yang tidak sopan, ia bahkan bisa membunuhmu jika kau melakukan kecurangan..” lirih Siwon agak menakuti Donghae.
“arraseo hyung.. aku hanya minta, hyung bantu kami bertemu dengannya. Karena menemui Tuan Choi itu susah sekali.. yak.. dia kan bukan presiden hyung kenapa pengawalnya banyak sekali? Apa kau sangat kaya hyung? Apa keluarga Choi itu setara dengan presiden kita?”
Tluk!!
Auuuww..
“HYUNG!!”
Untung saja baru bolpoint yang Siwon pukulkan ke dahinya. Bagaimana jika yang lain?“kalau tidak ada urusan kau boleh pulang Hae. aku tidak mau menanggapimu lagi. Pasienku banyak dan lebih penting darimu..” ujar Siwon.
Ia risih, kemarin anak itu bertanya soal Kim Namu.. sekarang apa lagi? Apa besok ia akan datang juga??Donghae nyengir saja. ia tahu watak Siwon seperti apa..
“baiklah, aku pergi.. aku ada kelas sore ini..”“gurrae.. baguslah..” ujarnya tak mau kalah.
:
SeeYouNext
:
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.