Warning : Typo!
Mian 🙏 tidak bisa membalas komen satu-satu..*
*Namja dengan kemeja rapi warna hitam legam itu membenahi dasi panjangnya “kau harus segera mencari tahu dimana ia berada. Bukankah sudah lama tugas ini kuberikan padamu Sekretrasis Seol?”
“Ada kemungkinan anak itu sekarang berada di kota ini, Presdir. Kami memang kesulitan mencari jejaknya tetapi ada yang mengatakan ia tinggal bersama dengan keluarga yang membesarkannya. Tetapi ia tidak memberikan alamatnya. Ia hanya pernah bertemu sekali waktu ia kembali mengunjungi makam ibunya..”
“kalau begitu, tidak terlalu sulit sekarang jika ia ada di kota ini. aku akan memberikanmu bonus jika kau berhasil menemukannya. Dan jangan sampai Siwon atau isteriku tahu masalah ini. Setidaknya untuk saat ini..”
“Baik, Presdir..”
*
**
*Minghao tidak tahu harus mulai darimana untuk menyapa Jisung. Ia mengikuti bocah itu sampai di toko buku. Sesekali Jisung membenahi kacamata minusnya. Sementara sambil bersandar ringan pada rak buku bagian komik ia membaca bagian sinopsis belakang komik yang ia pegang.
“Kau suka membaca komik juga?”
Jisung mendongak. Mendapati seorang yang tidak dikenalnya sudah berdiri disampingnya..
Ia menaikkan sebelah alisnya penuh tanya.“aku.. tidak begitu suka membaca komik, tapi.. aku harus mencarikan seorang teman.. er.. apa kau bisa membantuku?”
“Eoh.. kau ingin cari komik yang bagaimana hyung?”
“yang kira-kira seorang maniak komik menyukainya..”
“kalau yang seperti itu, ia akan menyukai apapun pemberianmu..”
“benarkah? Apa kau juga begitu?”
Jisung terdiam.. lalu menggeleng “bukan aku, sebenarnya ada seorang temanku yang seperti itu. dia akan membaca apapun cerita komik yang ia temukan..”
“begitukah? Kau.. tidak sedang bersamanya sekarang? Kenapa kau sendirian?”
Ia malah menunduk “ada masalah diantara orangtua kami jadi aku harus menghindarinya sementara..” Minghao sedikit meruntuk. Harusnya ia senang ternyata Jisung mudah untuk didekati. Dan ia bahkan mudah menceritakan masalahnya pada orang yang belum ia kenal. Tapi di sisih lain Minhao membaca gurat kesedihan di wajahnya.
“mianhae.. ehm..”
“Jisung, namaku Han Jisung..”
“Mianhae Jisung.. kalau aku menyinggungmu. Kau pasti merindukannya..”
“Nde, kami tidak pernah terpisah. Aku dan Jeno selalu bersama..”
“Eoh namanya Jeno?”
“Nde..”
“tapi kenapa..??”
“ah soal itu aku tidak bisa mengatakannya hyung. Maaf..”
“Hmm baiklah..” senyumnya “eoh.. bantu aku mencari komik saja bagaimana? Sebagai gantinya aku traktir kau makan ice cream? Anggap saja sebagai awal pertemuan kita dan rasa terimakasihku padamu?”
Jisung hanya tertawa menanggapi “tidak perlu hyung, aku akan membantumu lalu segera pulang. Aku tidak mau appaku memarahiku karena pulang telat..”
“Baiklah..”
*
**
**
*
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LIFE ✔️
FanfictionDia lebih dari itu! Jadi jangan anggap jeda dalam sebuah kisah itu sebagai -batas-. Karena siapa tahu justru -awal- itu baru dimulai.