Teng Teng Teng (suara lonceng sekola)
Suara bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai.
"Hah? Baru bel? Berarti belum masuk kelas dong?, tapi kok tadi Tris bilang?....eukhh dasarr nyebelin banget!!," kesal divia
"Divia?," panggil seseorang
Divia menoleh kearah suara itu, "iya bu?," sahutnya
"Kok kamu disini? Ayok masuk kelas, soalnya kamu harus kenalin diri kamu di depan teman-teman baru kamu," kata ibu indah
"Iya bu," singkat divia
(Skip kelas baru Divia)
Divia melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas bersama ibu indah
"Siapa tuh? Cantik banget?," ucap salah satu murid dikelas
"Iya cantik,"
"Heboh deh kalo liat yang bening dikit," sewot salah satu cewe kelas
"Sirik amat,"
"Pagi anak-anak," sapa bu indah
"Pagi bu," sahut semua murid kelas
"Oke disini kalian kedatangan teman baru, dan ibu akan menyuruhnya untuk memperkenalkan diri kepada kalian semua, ibu mohon diperhatikan yah?," kata bu indah ramah
"Baik bu," kompak sekelas
"Silahkan perkenalkan diri kamu ke semua teman-teman barumu," suruh bu indah sembari menatap ramah divia
Divia mengangguk mengerti,
"Hallo semuanya, aku Divia Mahera, pindahan dari bandung," sapanya lembut
"Hi Divia?," balas semua orang,
ibu indah menyuruh divia duduk di bangku yang masih kosong..
Terlihat di bangku pertama sebelah kiri, seorang wanita duduk sendirian, divia berpikir kalo dia akan sebangku dengannya dan menjadi temannya
"Hai, gue boleh gak? Sebangku sama loe?," pinta divia menatap raut wajah gadis itu
Gadis itu menatap tatapan divia dengan wajah begitu dingin dan menyeramkan, dia hanya mengangguk tanpa mengeluarkan satu kata dimulutnya
"terimakasih," Divia tersenyum sembari duduk disampingnya
"Gue Rahila megata," katanya sembari memperkenalkan diri tiba tiba
"ouh, nice too meet you rahila," kata divia mencoba tuk tersenyum
24 Menit berlalu,sudah masuk tengah pelajaran awal, jam menepatkan pukul 08.24, tak lama seorang pria mengenakan seragam putih abu masuk kelas tanpa sopan santun pria itu main masuk aja tanpa mengucapkan salam, dasar tidak punya etika..
"Hallo semuanyaa? Good morning," teriak pria itu didepan papan tulis seperti orang gila
"Fras!!!..." Panggil bu indah dengan raut wajah kesal
"eh ibu cantik, selamat pagi bucan," kata fras alay
"kou ini!! sudah jam berapa ini fras!!? knp kamu kesiangan lagi!!? Sebenarnya kamu ini bangun jam berapa sih hah!!?," Omel bu indah
"maaf bu, tadi motor fras mogok jadi harus kebengkel dulu deh, abis suaranya dodorotdotan buu," Curhat frasca
HAHAHAHAHAHA... (Kompak sekelas)
"sekali lagi kamu kesiangan ibu akan score shing kamu," tegasnya
"iya bu siap!!,"
"yasudah duduk sana!!," suruhnya
Tanpa omelan panjang dari guru wali kelas frasca melangkahkan kaki menuju bangkunya yang berposisi di belakang bangku Divia dan Rahila, sesaat fras menuju kursinya dia menatap tajam divia begitu tajam dan terheran heran.
"Cowo itu kenapa sih?, liatin gue kaya gitu, aneh banget," batin divia
"Oke, siapkan alat tulisnya dan perhatikan kedepan," kata bu indah
"Iyaaa bu,"
3 jam pelajaran pun berakhir disertai bel istirahat berbunyi, Teng Teng Teng (suara lonceng)
Rahila mengajak Divia ketaman sekolah, Rahila memang suka membaca bukunya di taman makanya dari itu dia mengajak divia untuk menemaninya disana
"Hil, loe suka disini yah?," tanya Divia
"Iyaa gue seneng aja disini, rasanya tenang aja," jawabnya datar tanpa melirik divia sedikit pun
Divia jadi teringat Tris, dia juga mengatakan hal yang sama kalo dia sungguh merasa tenang berada di taman ini, divia mencoba menanyakan kepada Rahila seperti hal nya divia menanyakan kepada Trisna tadi pagi di taman ini. "Ketenangan seperti apa?," tanya divia serius
"Seperti ini, tempatnya nyaman aja sih, ya gitu deh," jawabnya datar, "emang kenapa,"
"Euh, engga sihh cuman aneh aja gitu, semua orang kayanya merasa tenang gitu ditempat ini, ya termasuk gue juga sih," kata divia
"Kok bisa?, apa yang membuat loe tenang disini?," tanya rahila tiba-tiba
"Yaa, tempatnya gak terlalu ramai, udaranya sejuk, pokoknya ngerasa nyaman aja gitu," jawab divia tanpa ragu
Rahila hanya menatap divia begitu serius, sehingga divia merasa heran, mengapa orang-orang disini suka sekali menatap wajahnya seperti itu?, itulah yang dipikirkan divia.
"Apa gue salah ngomong lagi yah?," batin divia
My instagram: @sofia.officiall
(Bantu vote nya yah;))
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Present
Roman pour AdolescentsJika kamu memang tidak bisa menerima perasaanku, tolonglah hargai perjuangku selama ini. Karena melupakamu butuh proses lama bagiku. Tidak semudah kamu memintaku untuk pergi dan hilangkanlah perasaan ini. Awalnya tidak pernah menyangka akan dikecewa...