30

19 5 2
                                    

Setidaknya kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan, setidaknya jangan kou berkata seperti itu, itu sangat membuatku broken hearth

Setidaknya kamu juga tau semua isi hatiku yang begitu mencintaimu, kamu tak pernah tau, menunggu kamu membuka hati untukku itu sangat melelahkan, setidaknya hargai perjuanganku, meski kamu tak peduli, dan aku tau kamu tidak akan pernah membuka hati untukku

---

(Skip taman komplek)

Pagi ini pukul 08:00 WIB frasca berencana untuk mengajak Divia dan Intan bermain ketaman komplek, meski tempat itu akan mengingatkan mereka pada kematian Trisna. Banyak sekali kenangan indah, bahagia, sedih maupun duka ditaman ini. Pertama kalinya divia bertemu Tris dan terakhir kalinya divia melihat Tris.

Mereka bertiga menatap tajam sekitar taman dan danau disana, terutama divia yang terdiam sembari mengingat semua hal yang sudah terjadi ditempat ini bahagia maupun duka, teringat akan kematian Tris, Teringat akan frasca pertama kali memberikan hadiah untuk divia disaat ingin sekali mengungkapkan perasaannya, tempat ini juga adalah pertama kalinya divia bertemu dengan teman barunya yaitu sela, dan paling menyedihkannya lagi tempat ini adalah terakhir kali dia melihat tris menghembuskan nafas terakhir dipangkuannya.

"Dia akan merasa sedih jika berada disini fras," kata intan menatap frasca serius

"biarkan divia tersadarkan, bahwa semuanya yang telah usai tidak akan kembali," kata fras sembari menatap divia yang terdiam bengong menatap danau disana

"Tapi Fras..." intan menatap fras serius

"Kenapa dia tidak pernah berpikir buka hatinya untukku?, bertahun tahun aku merindukannya dan berharap kalo dia akan membuka hatinya untukku," kata fras sembari melirik intan tajam

Intan mengusap usap pundak fras, intan tau apa yang dirasakannya selama ini memang menyakitkan dari mulai divia jadian sma Tris, sampai dengan sekarang frasca masih menyukai divia, "Sabar fras, semuanya butuh proses," ucapnya

"Cinta memang butuh perjuangan tan, tapi sepertinya jika sudah berjuang pun aku rasa dia tidak akan peduli," kata frasca kembali menatap divia didepan sana.

Divia terdiam bengong menatap danau itu, yah divia memang sedang membayangkan dimana dia mengenal Trisna, menatap mata dan menghirup udara perlahan,.. membuka matanya melihat sesosok lelaki disampingnya melakukan apa yang dia lakukan, sungguh begitu indah moment itu walau trisna terlihat begitu dingin.

Frasca menghampirinya dan berdiri disamping divia, "apa yang sedang kou pikirkan?," tanya frasca menatap serius divia

"Hanya mengingat sebuah moment indah disini," sahutnya masih menatap danau depan sana.

"Kak Tris.." frasca tiba tiba

Divia melirik frasca tajam, "kenapa?," herannya

"Kamu begitu mencintainya, sampai-sampai kamu tak pernah melihat diri seseorang yang berusaha mencintaimu, meski dalam diam," jawab Fras sembari menatap danau depan

Divia terdiam, apa maksud frasca? Siapa orang itu?, "siapa?," tanya divia penasaran

Tiba tiba intan menghampiri mereka berdua dan berdiri disamping kanannya divia, " frasca Gurinta," jawabnya tiba tiba

Frasca dan divia melirik cepat intan, menatapnya begitu tajam, frsaca sendiri yang terkejut mengapa intan  memberitahunya?, disitu divia kembali menatap serius frasca.

"Maksudnya apa!?," divia bingung

"Euhh,, div,,.." perkataan frasca terpotong

"Asal kamu tau divia, selama bertahun tahun aku terutama frasca selalu merasakan kesedihan, dan kamu bahagia diatas kesedihan itu," sahut intan menatap divia serius

"Intan..."  bentak frasca

"Diam fras!!, aku kasihan padamu, apa kamu ingin selalu seperti ini!!?, setidaknya divia mengetahuinya kalo kamu mencintai divia selama ini, selama bertahun-tahun kamu menunggu divia, tapi apa balasannya?, kamu tidak pernah mempedulikan semua itu!!, karena hanya sesosok tris yang selalu ada dihati dan pikiran mu, kamu tidak pernah melihat sisi orang lain, dulu aku cemburu melihatmu dengan Tris, iya hari tu aku memang gagal move on, tapi aku coba mengikhlaskan semuanya dan aku berhasil melepaskan Tris untukmu, tapi aku bingung dengan frasca, dia masih saja mencintaimu sampai saat ini," jelasnya begitu jelas dengan nada tinggi, sehingga membuat Frasca dan Divia terdiam heran

Divia langsung menatap tajam frasca, "apa benar fras? Kou menyukaiku sejak itu, sejak aku bersama Tris?," tanyanya merasa bingung, "kenapa kou tidak pernah bilang?, bagaimana aku bisa tau kalo kamu mencintaiku, setauku selama ini kamu terlihat seperti benci denganku!," lanjut divia keras

"Div, sebenarnya apa yang dikatakannya benar, jika aku mengatakan perasaanku  pada saat kou bersama kak Tris, itu tidak mungkin menurutku, kak Tris bahagia bersamamu dan begitu denganmu, bukan benci div, sebenarnya aku cemburu melihat kamu sweet dengan kak tris. Tapi aku bahagia kamu bahagia," Jawab Frasca serius

"Jika kamu tau itu, mengapa kamu tidak mencari wanita lain!!, wanita yang menyukaimu banyak fras!!, gak cuman aku! Dan semua itu Menyiksa dirimu sendiri!," ucap divia tegas, wajahnya terlihat begitu marah

"Kita gak pernah tau kapan perasaan datang tanpa diniatkan, dan kapan perasaan ini bisa pergi tanpa dipaksa?, sulit untukku menghapus perasaan ini untukmu, iya, aku salah div, aku salah sudah sangat mencintai kamu," kata frasca

"Engga!!!, setidaknya kamu berkata dari awal!, sebelum ada orang lain yang membuatku nyaman!, dan setidanya kamu ngerti kalo pacarku adalah kakakmu sendiri!," kata divia marah

"Iya, aku salah sudah mencintai kamu, setidaknya kamu peduli dengan perjuanganku, tapi ternyata kamu malah menyalahkan perasaanku:,)"  kata Frasca menundukan kepalanya

Intan hanya bisa terdiam, menyimak semuanya, dia terpaksa mengatakan semua itu kepadanya, sampai kapan!! Sampai kapan Frasca menyembunyikan perasannya itu!!, intan cuman tidak tega melihat frasca terus-terusan seperti itu..

Frasca terdiam sedih, dia sadar kalo dia telah salah mencintai wanita pujaan hati sang kakak dan telah salah membuka hati untuknya selama ini..

"Aku gak pernah mencintai kamu!!!, aku hanya mencintai Trisss!!," ucapnya keras

Sehingga frasca dan intan terkejut mendengarnya, sungguh menyakitkan bagi frasca, serasa diterbangkan begitu tinggi dan dijatuhkan seketika, apa? Apa Semudah itukan dirinya berkata tanpa berpikir bahwa yang dikatakannya akan menyakitkan hatinya frasca?, setidaknya jika tidak bisa membalas cintanya hargailah perjuangannya selama ini, meski hasilnya nihil.

"Cukup fras!!, hapus perasaan itu dari lubuk hatimu, karena percuma saja!!, aku tidak akan pernah membuka hati untukmu!!," ucap Divia tajam.

Intan terkejut tak percaya divia akan berkata sekejam itu dihadapan frasca, frasca kou harus kuat, intan tau itu menyakitkan.

"Div!!, kamu itu egois!!, semudah itukah menghapus perasaan yang semakin hari semakin tumbuh!!," ucap intan membela frasca

"Aku terima apa yang kamu katakan, ini memang salahku," kata frasca lemas

"Iya, kou memang salah!!," ucap divia, kemudian, Divia pergi menatap benci frasca dengan raut wajahyang dibasahi air matanya, divia mungkin belum bisa mencintainya karena hatinya masih untuk Trisna, dia marah kepada frasca karena dirinya tidak pernah mengatakan cintanya dari awal disaat Divia belum dibuat nyaman oleh Trisna sang kakaknya frasca.

Hari semakin sore dan awan tidak cerah lagi, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun mengguyur kota surabaya ini. Bagi frasca, cuaca ini seperti sedang meledeknya, apa langit disakiti? Sama halnya seperti tangisan hati frasca?

Frasca harus menerima apa yang dikatakan divia, mungkin frasca harus melupakan dan mencoba membuka hati untuk yang lain. Meski ini sulit dan apakah itu akan  berhasil atau sebaliknya. Maaf jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan terbesar, karena  perasaan datang tampa diminta, dan entah kenapa segalanga hanya untukmu.

---


My instagram:@sofia.officiall

(Oke guys jangan lupa komen sama vote nya ya, makasih yang udah baca;))

Love In PresentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang