26

15 7 0
                                    

Di jendela mobil terlihat orang orang berlari mencari tempat teduh, hujan pun telah mengguyur kota ini, seakan akan langit sedang menangis. Ditengah perjalanan divia dan frasca berbincang membicarakan hari-hari mereka selama pindah kota

"Gimana kabar ibu mu dan kakamu?," Tanya fras tiba tiba

Divia melirik fras datar, "mereka baik-baik aja, dan kak verra pun sudah menikah tahun lalu, mempunyai anak cowo berumur 6 bulan," jawabnya tersenyum

"Oh ya?, menikah dengan siapa?," Kepo frasca, sedikit terkejut, "siapa nama anaknya?," kepo frasca

"Dengan Davin, temen sekuliahnya kak verra," Jawabnya, "Namanya, Nino Andrea Pratama,"

"Wihh keren banget namanya, Aku kira kakak mu,akan bersama Ren," Katanya sembari fokus menatap jalan

Tertawa pelan, " ouh ya, gimana kabar nenek? Om hendrik? Sama intan?," Tanya divia serius.

"Nenek, intan baik baik aja, tapi tidak untuk papa," Jawabnya melirik divia sekejap, dikarnakan ia hatus fokus kearah depan jalan

"Kenapa dengan om hendrik?," Divia merasa panik dan menanyakan ini dengan serius.

---

Sesampainya mereka dirumah Frasca, divia dan fras akan menemui tuan Hendrik, rumahnya terlihat begitu besar tetapi nampak sepi disetiap sudut rumah, divia jadi teringat Trisna, keluarga fras ini semakin kehilangan seseorang semakin sepi tidak ada tawa dan keramian keluarga.

Frasca membawa divia masuk kerumahnya untuk menemui Tuan Hendrik yang terbaring di tempat tidur, pria tua ini terbengong kaku menatap jendela kamar, dia terlihat terpuruk sekali, keadaannya yang saat ini membuat divia bersedih dan merasa khawatir.

"Seperti itulah papa, dia tak pernah mau berbicara dengan siapapun, aku tak tega melihatnya," kata fras bersedih

"Sejak kapan Om Hendrik kaya gini?," tanga Divia menatap serius frasca

"4 tahun yang lalu, sejak kejadian itu papa sempat syok hingga dia sakit beberapa bulan, habis itu ia pulih kembali dan terlihat sehat, bisa bekerja, tetapi tiba-tiba papa jadi kaya gini," curhat frasca sembari menatap sang Ayah didepannya

Divia menatap fras, lalu menghampiri Tuan hendrik dengan langkah kaki lambat, sungguh pria tua ini tidak melirik divia yang berada duduk di sampingnya, dia hanya kaku menatap bengong jendela kamar

Perlahan divia menyentuh tangan tuan hendrik, " Om??," panggil Divia.

Tidak Lama Nenek dan Intan datang kekamar Tuan hendrik, mereka terkejut melihat divia kembali, kemudian frasca menceritakannya pada nenek dan intan.

"Om, ini divia om, om ingetkan sama divia?," Kata divia pelan, Sembari menatap tuan hendrik begitu serius

Perlahan Tuan hendrik melirik Divia lemah, dan menatap dirinya kosong,
Disitu divia saling tatap dia mencoba terdiam menunggu sautan dari tuan hendrik, tapi sama sekali tidak berpengaruh, tuan hendrik masih saja terdiam kaku menatap kosong divia.

" om, (mencoba untuk tida menangis).. ini divia om, om masih ingatkan?," divia mengulang lagi perkataannya, mencoba membuat tuan hendrik berbicara.

"Om inget ga? Saat om berbicara kepada anak anak om, bahwa mereka harus menjadi anak yang hebat dan sukses, (divia tau perkataan ini karena fras pernah menceritakannya), terus sekarang liat om!, anak om frasca sudah sukses liat om dia mengenakan jas, iya jas? seperti apa yang om pakai sejak itu, om banggakan?!," Kata divia menangis, mencoba tersenyum.

"Om, kita harus bangkit dari segala keterpurukan ini, kita harus ikhlaskan semua hal yang sudah terjadi dan apa yang sudah hilang, om denger deh, apa yang membuat mereka bersedih? Iya, mereka bersedih karena melihat om bersedih, tante Andrian dan Trisna akan bahagia jika mereka melihat kita semua bahagia om, tetapi kalo mereka melihat om sperti ini mereka bakalan sedih om," Kata divia mencoba menceritakan semua itu agar tuan hendrik mau bangkit dari keterpurukannya dan mau berbicara

"Berjanjilah om akan bangkit dari semua ini, divia tau om itu adalah orang terhebat sangat hebat, sama seperti Trisna, frasca, nenek, intan dan tante andrian mereka hebat kok, tetapi mereka saat ini sedang bersedih om, karena melihat om. Iya, melihat om seperti ini, liat deh kalo om ga percaya? Liat mereka!?,(sembari menunjuk kearah Frasca, Nenek fan juga Intan)," Kata divia serius, tetapi tuan hendrik masih terdiam disitu divia meneteskan air matanya dia merasa tidak berhasil membuat tuan hendrik berbicara.

"Nak?, Nenek rasa Hendrik tidak akan berbicara," kata nenek menangis

"Udah nek, Om hendrik pasti sembuh kok," intan mencoba menenagkan Nenek

"Iyaa nek bener apa kata intan," frasca memeluknya

Divia menangis menundukkan kepalanya sembari mencium lengan tuan hendrik dengan tulus, "ini divia om heuuu, heuu," senduhan nafas divia

"Nnn.....aaa..kkk," sahut tuan hendrik pelan dengan suara terputus putus.

Divia langsung mengangkatkan kepalanya dan menatap cepat wajah tuan hendrik,

"Om??," Ucap divia merasa bahagia

Divia tersenyum terharu sehingga dia meneteskan air mata, divia melirik fras yang berdiri dipintu bersama nenek dan intan, mereka tersenyum melihat divia berhasil membuat tuan hendrik berbicara. Karena selama 4 tahun setelah kejadian kematian tris dia tidak pernah mau berbicara dengan siapapun.

"Fras?, Om hendrik?," kata Divia menatap Frasca bahagia, Divia berhasil telah membuat Om hendrik bersuara

Tuan hendrik mulai menggerakan tangannya untuk menyentuh wajah Divia, divia yang semakin terharu, semakin deras mengeluarkan air matanya, dengan rasa bahagia bisa membuat tuan hendrik berbicara meski pelan dan terputus putus.

"Iya om,, ini divia..." katanya menangis

Frasca, nenek, dan intan langsung menghampiri dan duduk disamping tuan hendrik.

"Pah..." dengan bahagia fras memeluk tuan hendrik.

Tuan hendrik tersenyum, "frasca putraku terhebat," Ucapnya pelan dan tersenyum

"Akhirnya kou mau berbicara juga Hendrik," kata nenek menangis bahagia

"Iya Om, Intan seneng bisa liat Om hendri berbicara lagi," sahut Intan tersenyum bahagia

Semua orang yang berada disitu sangat bahagia terutama keluarga fras, mereka sangat berterima kasih karema kehadiran divia berkat do'a dan ketulusannya. Gadis ini bisa membuat Tuan hendrik bangkit dari segala keterpurukan yang bertahun tahun dialaminya.

My instagram: @sofia.officiall

(Oke guys tunggu kelanjutan ceritanya ya jangan lupa komen sma vote nya. Makasih😊😁)

Love In PresentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang