Intan, Divia dan frasca sedang duduk santai diruang tamu, berbincang bincang mengenai masa masanya 6 tahun kebelakang. Mereka saling bertanya bagaimana dengan hari hari nya selama ini.
Divia sudah mencoba mengikhlaskan semuanya, apa yang tuhan ambil dari hidupnya. Tuhan begitu menyayangi kekasihnya itu, sehinga tuhan merenggut nyawanya di kehidupan dunia, Begitu pun dengan frasca dia mencoba melupakan kesedihan-kesedihan yang selalu datang dihidupnya begitu saja, dan akhirnya ia membuat lembaran baru dihidupnya.
Karena apa yang menjadi milik kita, tidak akan sepenuhnya itu milik kita. Mereka yang ditinggal mencoba mengerti dengan semuanya, hidup harus penuh dengan memahami bahwa semuanya pasti pulang, Di dalam hidup ini pasti akan ada yang pergi dan akan ada yang hadir.
"Bagaimana kabar sela?, aku merindukannya," kata Divia terlihat serius,
Intan dan frasca terdiam mendengar divia tiba tiba bertanya seperti itu.
"Euh, kita juga gak tau div, sudah lama kita tidak berkunjung kesana lagi," Sahut intan
"Dan ada info juga disana, katanya Rahila dikeluarkan dari penjara," Kata frasca serius
Divia merasa kaget menatap cepat frasca,
" apa!!!?, bukannya dia dipenjara seumur hidup fras?," Divia bingung."Entahlah, setauku informasi disana kaya gitu," Sahutnya datar
Divia terdiam heran, kenapa bisa seperti itu?.
"Fras, gimana kalo kita pergi ke surabaya?, lagian sudah lama juga kita tak berkunjung ke pemakaman Tante Andriana dan tris, siapa tau juga kita bisa bertemu dengan sela? Iyakan div?," Saran intan menatap mereka berdua serius
Mereka berdua terdiam memikirkan dulu saran intan soal itu, Divia hanya khawatirkan akan dirinya dengan ancaman 6 tahun lalu Rahila kepadanya, berbahaya untuknya jika dia bertemu dengan Rahila lagi, karena dia takan puas melakukan kejahatannya jika divia yang diinginkan nya belum tiada. Apalagi setelah mendengar Rahila dibebaskan dari penjara.
"Aku tidak yakin untuk pergi kesana," Sahut divia tegang
"Kenapa div?," Tanya intan sembari mentapnya serius,
"Berbahaya untukku pergi kesana?, kalian taukan ancaman Rahila waktu itu?, dia pasti mencariku dan ingin menyakitiku," jawab divia merasa takut, "apalagi mendengar info Rahila dibebaskan dari penjara, aku sangat tidak yakin," Lanjut divia ketakutan.
Intan dan frasca terdiam, benar juga dengan perkataanya, memang sudah lama mereka tak berkunjung kesurabaya lagi setelah kejadian itu.
"Apa salahnya kita pergi kesana terlebih dahulu? Memastikan semuanya?, dan kita juga harus tau kenapa Rahila bisa dibebaskan!?," kata frasca menatap divia serius
"Aku merasa takut fras," ucapnya pelan
"Aku akan melindungimu divia, kou telahku jaga," Katanya tajam
Divia langsung menatap cepat frasca, terkejut dengan kata itu, sama persis dengan perkataan trisna waktu dia dan tris pertama kali bertemu di taman dekat danau itu. Kenapa bisa sama? Apa ada fras waktu itu? Apakah tris menceritakannya pada fras? apa yang diucapkan fras sama hal apa yang diucapkan tris hari itu, Mungkin hanya kebetulan saja.
---
Keesokan harinya...
Mereka bertiga bersiap siap memasukan beberapa barang bawaan kedalam mobil fras, iya mereka akan pergi kesurabaya, divia telah setuju untuk ikut kesana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Present
Teen FictionJika kamu memang tidak bisa menerima perasaanku, tolonglah hargai perjuangku selama ini. Karena melupakamu butuh proses lama bagiku. Tidak semudah kamu memintaku untuk pergi dan hilangkanlah perasaan ini. Awalnya tidak pernah menyangka akan dikecewa...