25

18 7 0
                                    

6 tahun kemudian..
Jakarta, 24 oktober

"Iya baik pak, terima kasih pak."
(Telepon terputus)

Seorang pria mengenakan jas berwarna abu abu, terlihat begitu tampan sangat tampan, sembari Duduk dikursi kerjanya, Sungguh terlihat angkuh pria itu.

"Frasss...." seseorang datang memanggilnya

Iya, pria berjas abu abu itu adalah Frasca Gurinta, dia bekerja di kantor perusahaan milik papa nya. Papa nya mewariskan semuanya kepada fras jadi dialah yang mengatas namai perusahaan papa nya. Yah, Kalo masih ada Tris pasti kakanya yang akan ada diposisinya saat ini.

"Nenek, mau ngapain kesini!?," Kata frasca dengan raut wajah terlihat bete, lalu berpura pura membaca arsip dokumen ditangannya.

"Ih kou ini, nenek kesini membawakan banyak foto-foto gadis-gadis cantik," Perkataannya terpotong..

"Buat apa nek!!, fras ga suka ya nenek terus terusan maksa fras buat milih gadis-gadis yang ada difoto itu," Frasca dengan nada tinggi

"Apa salahnya? nenek hanya ingin membantu mu mencarikan pasangan hidup!," nenek dengan manyun manjanya.

Fras menutup mulutnya dengan tangan ditekuk kepinggang, "Nenek ga usah repot-repot nyariin pasangan buat fras, udah biar fras sendiri aja, lagian nanti juga dateng sendiri, jodohkan udah ada yang atur," Katanya menghampiri neneknya dan menatapnya serius

"Kapan fras?, sekarang kou sudah tua, mau jadi pejaka tua?, apa-apa juga harus dengan ikhtiar fras," Nenek Rima melirik sewot frasca

"Umurku masih 24 tahun nek, tua dari mana sih!!," Katanya kesal, " sudah ya nek, fras ada urusan," ucapnha pergi dari ruangan meninggalkan neneknya yang manyun kesal ditempat.

"Dasar cucu tua susah dibilanginnya!! Mau jadi pejaka tua apa!!?, heuh!!," Oceh neneknya

***

Diluar terlihat mendung, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan, frasca pergi keluar mengenakan mobil berwarna merah, mobil pemberian sang Papa sebagai hadiah anak yang membanggakan, Ditengah perjalanan dia melihat seorang pengemis tua menggeletak duduk dipinggir jalan, pengemis itu sedang meminta minta kepada orang yang melewati jalan itu, begitu kasihan melihat orang itu.

frasca menghentikan mobilnya tepat didepan pengemis itu, lalu dia menghampiri pengemis itu, kemudian menatapnya serius.

"Maaf pak saya cuman pengemis, jan usir saya pak," Pengemis itu ketakutan melihat frasca berada dihadapannya

Frasca membuka kaca mata hitamnya dengan raut wajah terkejut, "apa!!, bapak? Anda kira saya bakaln ngusir anda gitu?," ucapnya bingung

"Abisnya bapak serem sih," Ledek pengemis itu

"Perasaan bukan hantu," sinisnya, "mana ada hantu seganteng ini," Ketus Frasca tebar pesona

"Terus bapak ada apa kesini?," tanya pengemis tua itu

"Tenang saja, saya bukan mau menagih hutang terhadap bapak, saya bukan depkolektor, dan saya bukan satpol PP. Saya ada niat baik ingin membantu bapak," jawabnya ramah

"Seriusan pak?," Pengemis tua itu bahagia mendengarnya

"Duarius," Candanya datar

"Wahh makasih banyakk pak," ucap pengemis itu sembari memeluk Frasca begitu erat karena bahagia

"Aduh, aduhh, lepasin!!, sesak nafas saya," kata frasca, kesesakan nafas karena pelukan pengemis itu begitu erat

"Aduhh maaf pak, maaf," ..

Tiba tiba seorang gadis memberikan uang 100 ribu ke mangkok pengemis itu, frasca hendak melihat wajahnya tapi terhalang oleh rambut panjangnya, kemudian wanita itu beranjak pergi melanjutkan jalannya.

"Waw, nuhun gelis," ucap pengemis itu sembari mengkecup-kecup uang yang diberikan gadis itu

"Nona!!," panggil fras kepada gadis itu

Gadis itu menghentikan langkahnya setelah mendengar seseorang memanggil dirinya, tapi dia masih ragu apakah kepadanya atau bukan?,

Uang 100 ribu itu diambil oleh fras dari tangan si pengemis itu.

"Pak itu punya saya," Kata pengemis itu

"Pinjem bentar," Ucap Frasca

Gadis itu mulai membalikan badannya, entah kenapa angin tiba-tiba begitu kencang sehingga rambut indahn gadis itu menari-nari diwajahnya, frasca yang semakin penasaran sampai-sampai harus tertunduk- tunduk kepalanya, karena ingin melihat wajahnya itu. Dan akhirnya wanita itu menyingkirkan rambut panjang yang menutupi wajahnya.

Jeng jeng jeng...

Frasca langsung berdiri tegak, terkejut melihatnya, "Wow," ucapnya pelan
Begitupun dengan wanita itu dia juga sepertinya kaget melihat frasca.

"Div?,, Divia?," frasca ternganga-nganga melihatnya

"Frasca?," Ragunya,

Yah Gadis itu adalah Divia mahera, wanita yang dulunga adalah kekasih sang kakak, dan gadis yang ia sukai juga. Sungguh berubah drastis dari penampilan divia, dia berpakaian begitu rapih, rambut yang sangat indah, wajahnya yang tambah cantik, bibirnya yang merah merona, membuat fras terlena melihatnya.

"Frasca..." panggil divia menghampirinya

Berdirilah Divia dihadapan fras dengan raut wajah bahagia, dia mengira tidak akan berjumpa lagi dengannya tapi takdir membawanya kembali bertemu dengannya.

Frasca yang masih tak menyangka bisa bertemu divia, sampai sampai dia menghampiri divia dan berani mencubit pipi divia untuk memastikan ini sebuah mimpi ataukah memang kenyataan.

"Hei!!!, apa yang loe lakuin!!?," Tegas divia sembari menepak lengan frasca

Frasca terkejut, " euh, itu?, euh.. divia kenapa loe berada disini?," Tanyanya gugup

"Emm, biasa aja kali! jangan gugup kaya gitu," Katanya mencubit perut frasca

"Hehe, udah lama gak ketemu jadi kaya gini deh," Katanya salting mengacak acak rambutnya

"Dan kenapa juga loe ada disini?," Tanyanya balik

" ya gue emang tinggal di kota ini," jawabnya santai

"Dan gue juga tinggal dikota ini," jawab nya mengikuti fras

"Bukannya loe dibandung?," Herannya

"Kenapa? Ga boleh ya kalo gue dijakarta?," Katanya bercanda

"Bukan gitu, aneh aja gitu," Salting, "atau jangan-jangan loe ngikutin gue kejakarta?," candanya

"Menyebalkan sekali," Katanya tertawa melihat wajah frasca, "ngapain juga ngikutin loe? Ga ada kerjaan banget deh," kata divia tertawa

"Kenapa kok ketawa? Perasaan gaada yang lucu!!," Frasca bingung

"Aneh sekali ya penampilan dari Tuan Frasca Gurinta ini," Divia tertawa, "wow jas yang keren, sepatumu kinclong, Rambutmu emmm? Lumayan, terlihat gagah," Katanya sembari jalan mengelilingi frasca, melirik-lirik gayanya yang angkuh dan dewasa. "Dewasa sekali," Katanya menatap serius frasca

"Ganteng ya gue? hehe," Katanya terlalu kepedean,

"Yahh gitu deh, soal wajah ga ada yang berubah, gitu-gitu aja," Ledek divia

Divia memang menyebalkan sejak dulu, udah jutek, galak, suka bercanda, marah marah mulu, bikin sakit mulu. Dasar cewe maunya apa sih?..

Tiba tiba tetesan air hujan turun perlahan, mengguyur kota itu semua orang berlari lari mencari tempat teduh, begitu pun dengan frasca dan divia, disitu frasca mengajak divia untuk ikut masuk kedalam mobilnya untuk ikut bersamanya.

M

y instagram: @sofia.officiall

(Oke guys nanti dilanjut lagi ya jangan lupa vote nya ya, follow juga ya bye, maksih ya😊😍)

Love In PresentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang