"Teruntuk kamu Sang gadis penyihir cinta,,kan ku jajah seluruh dunia ini kan ku rakit segalanya asalkan bersamamu aku pasti bisa😌"
(Di teras kamar Frasca;pukul 19.24/malam)
Duduklah Fras bersama Tris di kursi teras kamar, sembari menikmati secangkir cofee dengan dua buah roti bakar di depan hadapan mereka.
Dihadiri sang bintang yang menghiasi langit malam dan disinari sang ratu malam (bulan)..
"parah bangett !," kata fras tiba tiba
Tris pun menoleh kearah sang adik penuh heran, "siapa...?," tanyanya heran
"cewe aneh, galak, si mulut mercon, pokoknya itu cewe nyebelin deh!," jawabnya datar memandang rumah Divia disebrang rumahnya..
"yang dimaksud....?," Trisna heran
"Tuhh, cewe yang disebrang rumah kita si Divia apa apa sih?, lupa gua," jawabnya ilfeel sembari memegang gelas berisi coffe itu.
"ouh cewe manis itu," kata Tris melirik wajah fras
Tiba tiba fras kebesekan air coffee nya setelah mendengar kakaknya menyebut divia dengan panggilan manis, "pahit!!,"
"Kenyataan," kata Trisna sembari menepak nepak bahunya berkali-kali
"Dia sekelas sama gua loh, sekarang gua ketakutan," kata frasca menatap tris dengan membelakakan matannya
"Takut?,"..
"Lu tau gak? Itu cewe galak banget, serem gua," kata frasca serius
"Gua kira lu takut jatuh cinta, ya bagus dong berarti lu bisa liat dia setiap hari," kata Trisna, "andai dia seangkatan dan sekelas sama gua, bahagia banget hidup gua," kata Trisna berkhayal
"Parah!!," ucap Frasca terkejut
Trisna pun pergi meninggalkan fras sendiri dan tertawa kecil di wajahnya..
"Parah!!! Sumpah!!" kata fras terbelakak, "kok? Bisa-bisannya yah abang gua bilang si cewe aneh itu dengan kata manis," kata frasca kesal, "bahaya... bahayaa tuh cewe!!, bisa-bisannya bikin abang gue kaya gitu," bingungnya
tiba tiba trisna menghentikan langkahnya membalikan badan, "iya kan Fras...? Kalo dia sangat manis?, hati hati dia bisa mencuri hati siapa pun," kata Tris tersenyum seram, dan pergi melanjutkan langkah kakinya..
Frasca hanya terdiam heran di tempat, seperti orang yang sedang memikirkan jawaban dari soal fisika yang sangat menyulitkan itu..
"Aduh otak gua kayaknya udah eror," ucap frasca sembari mengacak acak rambutnya
***
KEESOKAN HARINYA...
(Di meja makan rumah Divia)
Hari ini Divia harus kembali berangkat sekola sendiri lagi, karena sang papa lagi keluar kota mengurus bisnis nya disana, dan sang kakak pun sudah punya pacar jadi setiap harinya diantar jemput oleh bebeb Ren..
Dipikir pikir dia bagaikan supir pribadinya, Kasian kak Ren harus mengantar kakakku kemana mana, tapi sungguh hebat kak Ren masih tetap bertahan..
"Kapan kamu punya...?," tiba tiba sang mama bertanya kepada Divia
"punya?(bingung), punya apa??," tanya balik Divia
"punya pacarlah!, kaya kakakmu, jadikan ada yang antar jemput kamu ke sekolah," jelas mama menatap sang anak
"kira mama supir antar jemput!!!," kata Divia manyun
"bukan gitu sayang, maksud mama biar ada yang jagain kamu loh!!," mama monica sembari mengoles selai ke rotinya
"Betul tuh mah!!," sahut Verra sambil ngunyah roti
"Berisik onta!, au ah bete, aku berangkat duluan...Assalammualaikum!!?," Pamit Divia
"sarapanmu?.." teriak sang mama
"habiskan sama mama aja, aku udah kenyang!!!," sahut Divia terus berjalan ke arah pintu dan keluar
"Yah ngambek mom," kata verra melirik mama monica
(Skip depan gerbang rumah Divia)
"Nyebelin banget sih mama sama kak verra, pake ngomongin soal pacar lagi!!, bikin bad mood aja, udah tau anaknya jomblo susah dapet cowo," kesel Divia
Tit....titttttt...(suara tlakson mobil di sebrang sana)
ternyata si fras, yang selalu menyebalkan setiap detik, menit, dan setiap waktu..
"Woyyy, cewe kasarr!!...!," teriak fras di depan gerbang rumahnya sembari memutar mutar kunci mobil di jarinya
Divia hanya menatap sinis dan cuek, pura pura enggak denger..
"heh, Lu nunggu mang ujang yah..haha," ledek fras ketawa
"Berisik lo siluman kudanil!!," sahut Divia kesal
"wihh, galak bener!!!,"
"Bodo amat...!!!,"
Tibalah ojek online pesanannya itu, Divia pun pergi menuju sekolah nya...
My instagram: @sofia.officiall
(Jangan lupa vote nya yah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Present
Teen FictionJika kamu memang tidak bisa menerima perasaanku, tolonglah hargai perjuangku selama ini. Karena melupakamu butuh proses lama bagiku. Tidak semudah kamu memintaku untuk pergi dan hilangkanlah perasaan ini. Awalnya tidak pernah menyangka akan dikecewa...