Pria ini sedang terbaring diranjang tidurnya, disanding dengan aliran musik melow menghayati hati. Pria ini lebih suka mematikan lampunya, terlihat amat gelap di semua sudut kamarnya.
Trining... Trining... (suara deringan handphone frasca)
Frasca terbangun dari tidurnya, lalu mengambil ponselnya diatas loker yang terletak disebelah samping kasurnya.
(Frasca menerima teleponnya)"Hallo??, siapa ini?," kata frasca tiba-tiba dengan mata tertutup.
"Hi fras?, ini gue divia?," sahut Divia dari sebrang telepon
Frasca langsung membelakakkan matanya lalu terbangun duduk di ranjang itu, "hah? Divia?," ucap Frasca terkejut
"Iya ini gue, kenapa sih loe!!," katanyaa heran
"Kok loe bisa punya nomor handphone gue? Dapet dari mana?," tanya frasca heran
"Dapet dari Trisna, yaa biar gampang aja sih gue ngehubungin loe, kan loe punya tugas jagain gue," kata divia jelas
"(Sumpah bikin ribet aja nih cewe!!)," batin frasca merasa kesal, "oke jadi sekarang loe mau apa telepon gue?," tanya frasca bingung
"Ihh emang gabole yah? Kalo gue nelpon loe?," ketus divia disebrang telepon
"Ya boleh, cuman aneh aja gitu loe tiba-tiba nelpon gue, emangnya loe kenapa sih?," sahut frasca makin merasa heran
"Ihk, gue itu bosen dirumah, gaada temen, apa salahnya, loe temenin gue walaupun cuman ngobrol-ngobrol di telepon," kata divia
"Jadi loe kesepian dan loe takut?,"...
"Engga kok, gue gak takut, gue cuman butuh temen aja," sahut divia lembut
"Yaudah mending loe tidur, lagian udah malam juga, dan besok gue bakalan temenin loe, oke?," kata frasca
"Ihh tapi fras..", ucapannya terpotong
"Udah deh, loe jangan kaya bocah, mending loe tidur, bobo nyenyak divia!!," kata frasca dengan nada suara sedikit tinggi
"Nyebelin banget!!!," kata diviaa.
(Tiba-tiba sambungan terputus)
"Yah ngambek deh," kata frasca sembari menatap layar ponselnya, "bodo ah, mending gue tidur lagi aja deh!!," kata frasca, sembari kembali menarik selimutnya. Lalu diapun tertidur pulas.
---
Keesokan harinya...
(Skip di depan pintu rumah Frasca)
Ting nongg... Ting nongg... (suara bel Rumah),
Divia memencet bel rumah frasca beberapa kali namun gak ada sautan sama sekali dari dalam. Divia berjalan kearah jendela lalu ia mengintip dalam rumah itu, "kok kaya sepi yah?, pada kemana nih penghuninya?," kata divia heran
Tiba-tiba seseorang menyentuh pundaknya, dan membuat divia merasa terkejut.
"Non? Lagi ngapain ngintip-ngintip gitu?," tanyanya
"Euh gapapa kok," ucap divia gugup, "mbak ini siapa yah?," tanya divia menatap mbak itu dengan wajah herannyaa
"Saya bi Ola, Asisten Rumah Tangga dirumah ini," jawab bi ola jelas, "terus non sendiri siapa? Temen arisannya Nenek?," tanya balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Present
Teen FictionJika kamu memang tidak bisa menerima perasaanku, tolonglah hargai perjuangku selama ini. Karena melupakamu butuh proses lama bagiku. Tidak semudah kamu memintaku untuk pergi dan hilangkanlah perasaan ini. Awalnya tidak pernah menyangka akan dikecewa...