09

37 11 7
                                    

Sesampainya Divia di sekolah tepat didepan pos satpam sekolah, divia melihat Trisna yang sedang merapihkan pakaiannya, sungguh terlihat cool banget, divia tersenyum lebar dan berjalan menuju ke arahnya..

"Hy.." sapa Divia

Pria dingin itu memalingkan wajahnya kearah Divia dan tersenyum indah diwajahnya, "eh div?," sahutnya

"iya,"..

"Kenapa?, kangen ya..?," godanya tertawa pecik

tertawa singkat, "nggk kok, gue cuman nyapa loe aja," jawabnya keliru

"Gitu ya, loe mau kekelas?,"

"iyah," singkat divia

"Bareng gak?," ajaknya

"Euh engga deh, soalnya gue lagi nunggu temen disini, loe duluan aja," tolak divia

"Serius?,"

"Iyah Tris,"

Terlihat Rahila di arah berlawanan yang sedang melihat tajam Divia dan Trisna bersamaan, Diapun mengepalkan kedua tangannya, gadis ini entah kenapa sangat membecinya tiba tiba..!, "loe harus mati, dan harus secepatnya ku hilangkan!!!," katanya kejam, lalu gadis itupun pergi entah kemana..

"Hehe, yaudah deh gue ke kelas duluan ya manis," kata Tris tersenyum

"Euh iyah tris," divia salting

"Jaga diri baik-baik," katanya sembari menyentuh pundak divia

Trisna pun melangkahkan kakinya meninggal Divia dengan wajah tersenyum,

Divia yang terdiam beku, membelakakan matanya, pipi merah perasaan yang tak bisa dikontrol, ada apa dengannya? Apakah dia mulai jatuh cinta kepada trisna?, "aduuhh diviaa, kok gue salting gitu sih didepan Trisna, apa jangan-jangan gue suka lagi sama dia?, ihh tapi kok bisa sih!!?," oceh divia

"Diviaaaaaa..." panggil seseorang di belakang Divia

Divia membalikan badannya dan mencoba melihat Fras yang berlari kearahnya, "frass.." Divia heran, "(loh? Itukan si cowo nyebelin, kok dia tau nama gue sih?, padahalkan kita belum pernah kenalan)," batin divia

"Elo??,"

"Aduhhh!! capee!! pengen minum..!!," katanya ngos ngosan

"Gue gak punya air, beli ajah sono ke warung!!," kata Divia sewet

"beliin!!," suruhnya manja

"Dih ogah banget !! lagian siapa suruh lari lari udah kek dikejar warga aja!!," kata divia ngomel

"Gue lari supaya gue gak telat masuk kelas dan gue nggak kesiangan lagi tau!!," katanya dengan nada tinggi, "lagian tadi motor gue mogok di depan," curhat nya

"lagian motor butut masih aja dipake!!," ledek Divia sinis, "bukannya loe tadi pake mobil yah? Kok jadi naek motor?," herannya

"Mahal tau!!, iyaa mobil yang tadi itu Dipake bokap gua kerja, gua udah biasa naik motor," katannya

"Mahal gak mungkin mogok," ledek Divia menepak bahunya lalu pergi meninggalkannya

"Wahhh ngeledek nihh,, eh ...Divia tungguin gue!," kata fras sembari menyusul Divia

(skip di kelas Fras dan Divia)

Rahila melirik Divia begitu tajam, sehingga Divia tak berani duduk di sampingnya, dia takut Rahila melukainya..

"(Apa rahila masih marah yah sama gue?)," batin divia

"Divia?," ..

Love In PresentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang